Sabtu, 06 Juni 2020

Kenikmatan Bercinta Di Gudang


Aku bekerja sebagai sales assistant di sebuah supermarket Y di Bandung. Di tempat kerjaku ada seorang cewek bernama Yunni. Yunni adalah cewek yang paling akrab denganku. Segala masalahnya akan dia beritahukan padaku. Yunni memang cantik, kulitnya putih, matanya bulat, buah dadanya pun membulat, tidak terlalu besar tapi cukup menantang membuat setiap laki-laki yang dekat dengannya ingin selalu menjamahnya. Siapapun yang melihat tubuh Yunni pasti naik nafsu syahwatnya. Pantat Yunni mengiurkan juga. Rambutnyapun panjang sebahu.

Suatu hari Yunni datang padaku”, Fer belakang badan Yunni gatal-gatal nih”, Yunni memberitahuku akan masalahnya. BANDARQ ONLINE
“Tolong gosokkan ya, Fer” Yunni menyuruhku.
“Kalau begitu kemarilah”, balasku dengan sedikit terkejut.
“Disini saja, di dalam gudang lebih nikmat” Yunni memberitahuku dengan suara yang amat lembut dan begitu manja. Hatiku jadi cair.
“Fer” Yunni menarik tanganku menuju ke dalam gudang yang tak jauh dari tempat kami berdiri tadi.

Kemudian Yunni mengunci pintu gudang itu, serta mengambil bedak antiseptik di rak yang berdekatan, lalu mengulurkannya kepadaku. Aku tak sungkan-sungkan lagi, terus saja menaburkan bedak itu di atas telapak tanganku. Yunni menarik baju yang dipakainya ke atas hingga sebatas tengkuk. Aku menelan ludah melihat ke belakang badan Yunni, yang selama ini tak pernah aku lihat tanpa busana. Aku menepuk bedak yang ada di tanganku ke atas badan Yunni. Hangat badannya. Aku mulai menggosok. Sesekali Yunni kegelian, ketika aku mengurutkan jariku pada alur di tengah belakang badan Yunni. Aku menggosok rata. Yunni meraba-raba kancing BH-nya, lalu dilepaskannya, maka terurailah tali BH-nya itu di belakang badannya itu. berdesir darahku, aku menelan air liur, melihat aksi Yunni yang berani itu tadi. Aku terus menggosok, dengan hati yang berdebar-debar. Aku merasa batang penisku sudah mulai mengeras. Aku merasa tak tahan. Tengah menggosok belakang badan Yunni, tanganku secara perlahan-lahan merayap ke dada Yunni.

“Hei! Apa-apaan nih”, Yunni melarang sambil menepuk tanganku.
“Ohh! sorry”, aku meminta maaf.
Tanganku kembali ke bekakang. BH yang Yunni pakai masih melekat di dadanya, menutupi buah dadanya yang mungil itu. Aku terus menggosok, kali ini turun sampai ke batas pinggang. Aku memberanikan diri mengurut ke dalam rok Yunni, tetapi Yunni menepuk lagi tanganku.
“Jangan!”, larang Yunni lagi.
“Sudah hilang belum gatal itu?”, Tanyaku pada Yunni.
“Belum!” jawab Yunni pendek.

Aku merasa semakin terangsang, batang penisku semakin mengeras dan mula tegang! Aku coba lagi untuk meraba ke dada Yunni, kini aku telah dapat memegang buah dada Yunni yang lembut itu, yang tertutup dengan BH berwarna putih. Yunni tidak lagi menepuk tanganku tetapi dia memegang tanganku yang aku takupkan pada payudaranya itu. Aku mulai meremas buah dada Yunni. Yunni menggeliat geli sambil tangannya memegang pergelangan tanganku. Yunni nampak sudah mula merasa terangsang, dan memang ini adalah salah satu cara untuk membuat wanYunni terangsang. Aku mencium tengkuk Yunni. Dia masih menggeliat-geliat akibat remasan serta ciumanku. Buah dadanya aku rasa sudah semakin menegang. Jariku kini memainkan peranan memilin-milin puting susu Yunni pula! Aku sadari tadi memeluk Yunni dari belakang. Batang penisku yang beberapa waktu lalu telah aku gunakan obat memperbesar penis tambah semakin keras menonjol itu aku gesek-gesekkan pada alur pantat Yunni. Yunni ketawa kecil, merangsang sekali! Yunni membuka kancing bajunya dan terus menanggalkannya berserta BH-nya dan mencampakkannya di atas lantai. JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE


Kini payudara Yunni tak tertutup apa-apa lagi. Aku terus meremas-remas dan membalikkan badan Yunni supaya berhadapan denganku. Yunni menciumku rakus sekali, sambil mengulum-ngulum lidahku. Akupun begitu juga membalas dengan rakus serangan Yunni. Aku menanggalkan bajuku. Yunni mencium dadaku, perutku. Aku tetap mengecup-ngecup buah dada nya yang sudah mengeras tegang. Tanganku menekan-nekan pantatnya. Batang penisku semakin menegang. Tiba-tiba Yunni berlutut, lalu membuka retsleting celanaku. Dia menarik keluar batang penisku yang tegak keras. Yunni merasa kagum melihat batang penisku yang menegang secara maksimal itu. Yunni menguak rambutnya ke belakang dan meng-”karaoke” batang kejantananku. Dia menggengam dengan rapi. Sambil mengulum secepat-cepatnya, tapi untung saja sebelumnya saya sudah memakai obat kuat lelaki hingga tidak cepat ejakulasi saat di kulum oleh Yunni.

Yunni mengarahkan batang penis ke matanya, hidungnya, ke pipinya. Yunni mencium sekitar batang penisku. Aku merasa nikmat sekali. Yunni terus mengulum penisku hingga ke pangkal makin lama semakin cepat. Aku merasa kepala penisku terkena anak tekak Yunni. Ngilu rasanya! Aku juga membantu Yunni dengan mendorong dan menarik kepalanya.
“Yunni, sudah hampir keluar! Sudah hampir keluar! Yunni sengaja berlagak tak tahu saja, ketika aku katakan maniku sudah hendak keluar. Yunni masih mengulum. Air maniku tersemprot memenuhi rongga mulut Yunni. Dia lantas mencabut keluar penisku lalu menjilat-jilat air maniku. Dia nampaknya menikmati sekali. Penisku jadi lembek kembali!
“Aik! belum apa-apa sudah lembek”.

Yunni mengulum lagi penisku. Penisku jadi tegang lagi. Yunni tersenyum memandangnya. Aku membuka celana. Yunni duduk di atas meja. Aku berlutut menarik rok dan celana dalamnya. Yunni sudah bugil di depanku. Bulu yang tipis warna pirang menutupi vaginanya. Aku mencium sekitarnya. Yunni meletakkan kedua belah kakinya di atas bahuku. Aku mengangkangkan paha Yunni. Bibir vaginanya sedikit terbuka. Aku menjilatinya. Aku buka sedikit dengan jari lalu mengoreknya sedikit demi sedikit jariku menyodok vagina Yunni. JAGUARQQ

“Argh, argh, argh!” Yunni mengerang perlahan. Vaginanya terlihat basah sekali. Aku meletakkan kepala penisku ke pintu vaginanya. Aku sodok sedikit, “Argh!” Yunni mengerang lagi. Laku aku tekan lagi. ” Yes!” suara Yunni perlahan. Aku menyodok lagi dalam sedikit dan terus ke pangkal. Aku mendorong dan menarik berulang kali. Yunni makin terlihat lemas dan nikmat. Aku merasa kehangatan lubang vagina Yunni. Yunni mencabut penisku keluar. Dia turun dari atas meja dan mendorongku telentang lalu duduk di atas badanku dan memasukkan lagi penisku ke dalam lubang vaginanya itu. Dia mengayun ke atas dan ke bawah.

Tak lama dia tarik keluar lagi penisku. Yunni kini agresif. Aku mendorongnya telentang lagi. Yunni merapatkan payudaranya dengan kedua belah tangannya.

“Masukin di celah susuku dong! Masukin di celah susu ah..!” Yunni menyuruhku. Aku tidak sungkan-sungkan lagi terus melakukannya tapi sebentar saja. Aku duduk dan Yunni masih telentang, pahaku di bawah paha Yunni, aku sodok lagi penisku ke dalam vaginanya. Aku mengayun dengan perlahan. Licin dan sedap rasanya Yunni bangun dan bertiarap di atas meja, kakinya lurus ke lantai menungging! Akupun berdiri lalu membuat ‘dog style’. Aku pegang kiri dan kanan pantat Yunni dan mengayun lagi. Aku kemudian menyangkutkan sebelah kaki Yunni di atas bahuku dalam posisi telentang. Aku sodok lagi tarik dan keluar dorong dan masuk ke dalam vaginanya, pokoknya malam itu kami merasakan kepuasan bersama dengan mencoba segala posisi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar