Selasa, 30 Juni 2020

Pasangan Yang Pandai Membuatku Basa


Rencana awal adalah berenang Mulamula kami berciuman dengan tangan berdua masing masing bergerilya pada tempat yang makin membangkitkan nafsu birahi kami, kemudian dia mulai menelusuri bagian selangkangan saya dan menggosok gosokkan tangannya pada kemaluan saya, yang otomatis 
menimbulkan rasa nikmat yang luar biasa,

Dia mencari klitoris saya dan mulai mempermainkannya dengan jari jempolnya. Karena saya sudah begitu bernafsu otomatis daerah lubang kemaluan saya menjadi lebih dan lebih basah lagi dan itu mempermudah dia untuk memasukkan salah satu jarinya pada lubang kewanitaan saya.

Bisa dibayangkan bagaimana nikmatnya saya saat itu. Sementara saya pun tidak ketinggalan beraksi, dengan tangan saya, saya juga berusaha memijat, meremas dan mengusap usap batang kemaluannya yang makin lama makin menegang, rupanya dia juga sangat menikmati permainan yang saya lakukan. Kami terus berciuman sambil terus saling meraba dan meremas selama kirakira lima menitan.

Kemudian dia mengajak saya dan merebahkan saya di atas tempat tidur, tanpa membuang waktu sedikit pun dia langsung meletakkan seluruh wajahnya pada selangkangan saya, yang sudah basah sejak tadi, dia menjilat, menyedot dan menggigit kecil klitoris saya dengan rakusnya.

Sementara jari tengahnya dimasukkan dan dikocok kocokkan pada lubang kemaluan saya. Saya betulbetul merasa seperti berada pada surga kenikmatan, sebentar saja saya sudah mengalami orgasme dan saya menggelinjang hebat,

Ooohh.. Im comiing.. dan sepertinya dia tahu, dia malahan tidak melepaskan mulutnya dan malahan semakin agresif mengenyotenyot klitoris saya. Setelah dua kali orgasme dia kemudian berhenti menjilati saya dan berlutut dekat saya dan mendekatkan batang kemaluannya pada wajah saya, yang langsung saya masukkan ke dalam mulut saya, dengan rakusnya saya menjilat,

Menghisap dan mengulum batang kemaluan pasangan saya dengan nikmat, Hhhmm.. Mulut saya yang mungil terasa sangat penuh, mengingat batang kemaluan pasangan saya cukup besar dan panjang.

Pasangan saya begitu menikmati semua yang saya lakukan padanya, sambil berseru, Oh yess.. yess.. dan sampai pada akhirnya sepertinya dia sudah tidak tahan lagi, dia langsung mencabut batang kemaluannya dari mulut saya dan langsung memasukkannya pada lubang kemaluan yang sudah sangat basah.

Mulamula dia menggenjot secara perlahan sambil menikmati remasan lubang kemaluan saya dan saya pun menikmati besarnya batang kemaluan bule yang masuk ke lubang kemaluan saya.

Ritme goyangannya semakin cepat dan saya pun sudah akan mencapai orgasme lagi, sementara dia pun seperti gunung yang sudah akan meletus, mempercepat goyangannya, majumundur, sampai akhirnya dia berteriak, BANDARQ ONLINE

Im comiing.. dan saya pun merasakan spermanya yang hangat menyemprotnyemprot lubang kemaluan saya dan kedutan batang kemaluannya segera membuat saya mencapai orgasme yang sangat luar biasa nikmatnya dan berteriak dengan serak,

Ooohh.. Im comiing too.. lubang kemaluan saya terus meremas batang kemaluannya sampai akhirnya dia terkulai lemas di ranjang.

Kami kemudian membersihkan badan di kamar mandi, sekalian memakai baju renang dan pergi ke kolam renang, kami berenang sebentar dan sempat santai ke pinggir pantai untuk menikmati matahari yang sudah akan tenggelam, kemudan balik lagi ke kamar untuk mandi.


Setelah mandi kami coba istirahat di atas ranjang yang tersedia, dengan maksudnya mau istirahat, tapi kenyataannya menjadi lain begitu dia mulai merabaraba selangkangan saya lagi, mencari cari mulut saya untuk dilumatnya.

Begitu hotnya ciuman kami, beradunya dua bibir dan lidah yang saling memilin menimbulkan suara kecipakan khas suara orang yang sedang berciuman, dan kami kembali bugil saling melumat bibir dan juga saling meraba dan meremas alat kelamin pasangan kami. Kami berdua menggelinjang penuh kenikmatan.

Digosokkannya telapak tangannya pada permukaan lubang kemaluan saya, sambil mencari cari klitoris saya dan tak lupa jari tengahnya dimasukkan ke dalam lubang kemaluan saya yang sudah mulai basah dan jempolnya tetap menggosok klitoris saya, hal ini membuat saya melenguh keenakkan, Oh.. yess.. oh.. nicee..

Sementara itu tangan saya pun sudah menguruturut batang kemaluannya yang sudah semakin besar dan mengeras saja. Pasangan bule saya itu kemudian membalikkan badannya, sehigga posisi kami saat itu menjadi 69,

Dia mulai menjilat bibir labia saya, mengulum, menyedot klitoris, dan juga lidahnya mencoba masuk ke dalam lubang kemaluan saya yang sudah mulai memproduksi santan yang cukup banyak, sepertinya dia amat menikmati perbuatannya itu dan begitu rakusnya dia menikmati lubang kemaluan saya,

Hal ini semakin membuat saya menggelinjang kenikmatan, Achh.. achh.. nikmat sekali, terus terang saya memang paling menikmati jika lubang kemaluan saya, dijilat, disedot, dikulum seperti orang sedang makan ice cream saja. Beberapa kali saya mencapai orgasme waktu itu saya tidak ingat,

Kelihatannya dia tahu benar bagaimana memberikan kenikmatan yang saya inginkan, saya menggelinjang hebat, sampai merasakan ngilu pada klitoris saya karena terusterusan disedot, dikulum dan digigitgigit oleh pasangan saya.

Sementara saya sendiri pun, begitu melihat ada batang kemaluan yang besar tepat di muka saya. Tanpa menyianyiakan waktu lagi langsung melahapnya, saya kulum, jilat dan saya sedot seperti saya sedang makan es waktu kecil,

Buah zakarnya terayunayun membuat saya semakin ingin mengulumnya juga, saya jilat, saya kulum dan disertai remasanremasan yang memberikan rasa nikmat, dia juga begitu menikmati apa yang saya kerjakan, terlihat dari semakin besar dan keras batang kemaluan pasangan saya,

Cairan bening dari batang kemaluannya sudah mulai keluar dan desahan nikmat yang keluar dari mulut kami berdua sudah bercampur. Kami terus saling menghisap, mengulum alat kelamin pasangan kami dan juga saling menikmati sampai kirakira cukup lama berlangsung sekitar 10 menitan.

Baru setelah itu dia membalikkan badannya sehingga wajah kami saling berhadapan, dengan bantuan tangannya segera diarahkan batang kemaluan besarnya pada lubang kemaluan saya yang sudah amat basah. Terasa penuh batang kemaluannya dalam lubang kemaluan saya.

Mulamula diputarputarkan batang kemaluannya sehingga seluruh lubang kemaluan saya bisa merasakan nikmatnya batang kemaluan besarnya, saya sudah tak tahan lagi, baru sebentar saja saya sudah mencapai orgasme, dengan erangan nikmat saya,


Ooohh.. Im comiing.. Setelah tahu saya orgasme, pasangan saya malah semakin semangat menggoyanggoyangkan pantatnya, dengan posisi memutar dan juga maju mundur, bunyi suara batang kemaluannya keluar masuk lubang kemaluan saya yang sudah sangat basah terdengar kecipakan keras sekali.


Rupanya lamalama dia juga sudah tidak dapat menahan nikmatnya remasan dan jepitan lubang kemaluan melayu, sebentar kemudian dia pun ikut berteriak, Im comiing.. too.. saat itu sperma yang disemprotkan begitu terasa hangat menyiram lubang kemaluan saya,

Sret.. sret.. sret.. dan kedutan batang kemaluannya masih terasa sehingga membuat saya mencapai orgasme lagi yang kedua kalinya. Orgasme ini benarbenar membuat saya melayang serasa di surga ke tujuh.

Selanjutnya kami berpelukan dengan lunglai tapi penuh kenikmatan, tertidur dengan bugil cukup lama karena begitu terbangun hari sudah lumayan malam dan perut kami sudah mulai terasa lapar, karena dari siang tidak sempat makan, hanya roti bekal kami yang mengganjal perut saat itu.

Segera kami bersihbersih dan memakai pakaian untuk dinner di restaurant di bawah. Pada waktu berjalan terasa dengkul saya lemas karena orgasme yang saya capai berkalikali, tapi saya bersyukur karena saya bisa menikmati orgasme yang kata orang suka susah didapat, apalagi kalau pasangan kami tidak perdulian.

Malam itu sehabis pergi makan malam, saya coba pasang TV yang ada dalam kamar, ternyata tidak ada acara yang menarik, sementara dia pergi ke teras untuk melihat suasana di luar, saya tidak mau ikut ke teras karena perasaan tidak nyaman terus menyelimuti hati saya,

Saya tahu pasti cerita yang beredar tentang Nyi Roro Kidul, jadi saya coba untuk di dalam kamar saja. Karena acara TV tidak ada yang bagus, saya pergi ke kamar mandi untuk gosok gigi dan membersihkan make up saya,

Sekalian saya ganti baju tidur, eh nggak tahunya dia juga sudah masuk kamar lagi, dan begitu melihat saya sudah memakai celana pendek dan kaos, dia bilang katanya, I think its better if youre not wearing anything.. sambil dia langsung melepas semua pakaian saya, dan juga melepas pakaiannya sendiri.

Dengan saya masih berdiri tegak telanjang dengan lembut diciuminya semua badan saya dari wajah sampai kaki, dia bilang, You smells good.. Setelah itu baru kami mulai berciuman, mulamula sih dengan lembut,

Tapi lamalama yang namanya nafsu tidak dapat ditahan lagi, lidah yang saling memilin, bibir yang saling memagut sepertinya nggak ada hari esok, tangannya pun sudah mulai melakukan usapanusapan tangannya ke arah selangkangan saya seperti biasa,

Dan saya juga sudah mengeluselus batang kemaluannya, jarinya pun sudah dimasukkan juga ke dalam lubang kemaluan saya dan terasa enak sekali dan saya mengeluh dan mendesah, Oooh.. yess.. yess.. nice.. terus ciumannya mulai turun dari mulut terus lagi ke leher, ke perut dan akhirnya mentok pada selangkangan saya.

Dia mulai menciumi lubang kemaluan saya yang sudah basah, mengulum, menggigit klitoris saya dan sambil jarinya tetap berada dalam lubang kemaluan saya dan dikocokkocok dan diputarputarnya, rasanya begitu nikmat.

Dalam waktu singkat saya sudah mencapai orgasme dan santan yang keluar langsung disedot sampai habis dengan rakus olehnya, dia bilang, Wow.. kemaluan kamu enak sekali.. Hal itu makin membuat saya makin terangsang, sepertinya dia rakus sekali dengan lubang kemaluan yang terpampang di depannya.


Kemudian dia menarik saya dan menyuruh saya duduk di pinggir ranjang dan dia berdiri di muka. Saya sudah tahu apa yang diinginkannya, langsung saja saya nikmati batang kemaluan besarnya, begitu besarnya sampai penuh rasanya di mulut saya,

Mulamula saya jilati batang kemaluannya yang penuh dengan urat, kemudian kepala batang kemaluannya saya kulum, dan saya hisap sambil menggumam, Hmm.. hmm.. sambil tangan saya meremasremas dengan lembut buah zakarnya, dia begitu menikmati, terlihat dari mimik wajahnya dan desahan yang keluar yang keluar dari mulutnya,

Oooh.. yes.. ooh yess.. Kemudian setelah berlangsung 5 7 menitan dia rupanya sudah sangat tidak tahan dan melepaskan batang kemaluannya, dan mendorong saya tertidur dan langsung menimpa badan saya dan segera memasukkan batang kemaluannya sepenuhnya sepanjang 16 cm itu ke dalam lubang kemaluan saya. JAGUARQQ

Terasa penuh dan enak sekali rasanya terutama ketika ujung batang kemaluan menusuk ujung lubang kemaluan saya. Dia kemudian mulai bergerak majumundur perlahanlahan sambil pantatnya melakukan goyangan memutar, 

Sepertinya seluruh bagian dalam lubang kemaluan saya terkena kena sentuhan dan gesekan batang kemaluannya. Saya sudah tidak tahan lagi, sebentar saja rasa nikmat menjalar keseluruh badan saya dan saya mencapai orgasme sampai bergetar rasanya,

Tetapi pasangan saya itu bukan berhenti atau memperlambat gerakannya, tetapi malah ditambah dengan kocokannya yang semakin cepat, sehingga orgasme lanjutan tak dapat saya cegah lagi.

Betulbetul luar biasa rasanya, sepertinya dia tahu benar cara untuk memuaskan saya. Baru setelah saya mencapai orgasme yang keempat kalinya dia berteriak, Im comiing too.. sambil disemprotkannya sperma hangat ke dalam lubang kemaluan saya,

Sret.. sret.. sret.. begitu terasa kedutan batang kemaluannya dalam lubang kemaluan saya. Kami berdua jatuh terhempas lemas, terutama saya merasa lemas sekali karena orgasme yang terus menerus.

Kami berbaring sambil tetap berpelukan dan dia mengecup saya sambil mengatakan I love you.. Kemudian beberapa lama baru saya ke kamar mandi untuk cucicuci, begitu banyak sperma yang keluar dari lubang kemaluan saya saat saya buang air.

Setelah itu kami pergi tidur, saya pun tidur hanya memakai kaos tanpa mengenakan celana dalam dan dia pun bertelanjang dengan cuma memakai celana pendek longgar saja, sepertinya tenaga kami sudah sangat terkuras habis, terbukti dari langsung lelapnya kami begitu kepala bersandar di bantal.

Esok paginya, seperti mimpi, saya merasa seperti ada orang yang sedang menciumi selangkangan saya, ternyata begitu saya buka mata, dia langsung bilang,

Good Morning, Im having my breakfast now.. katanya.

Do you want to joint me..?

Ya, begitulah sekali lagi melakukan apa yang telah dilakukan sebelumnya dan acara bersetubuh pun terulang lagi dan yang berakhir dengan saya orgasme dua kali. Setelah selesai baru kami pergi mandi dan siapsiap sarapan benaran, beresberes barang dan check out, karena takut kemalaman sampai di Jakarta.

Sepanjang perjalanan saya merasa sperma yang ada dalam lubang kemaluan saya kadang kadang keluar kalau saya bergerak, celana dalam saya sudah mulai terasa basah.

Ternyata begitu sampai di rumah saya periksa celana dalam saya benaran basah kuyup, bisa dibayangkan banyaknya sperma yang disemprotkan ke dalam lubang kemaluan saya. Selesailah cerita saya di Pelabuhan Ratu, besok besok saya coba cerita pengalaman saya yang juga cukup seru, mudahmudahan pembaca dapat menikmatinya dan sampai nanti, bye.


Senin, 29 Juni 2020

Bercinta Dengan Janda Yang Montok


Ini merupakan pengalamanku yang pertama kali berhubungan sex dengan wanita yang lebih tua dariku. KaAnna aku biasanya ngentot dengan gadis-gadis belia, apalagi dengan cewek-cewek abg yang masih smp pasti hasrat sex dan nafsu ngentot ku bakal tak terbendung. KaAnna itu cerita ngentot wanita dewasa janda ini merupakan pengalaman spesial dan baru bagiku. Simak saja cerita dewasa berikut ini untuk mengetahui jalan ceritanya.Aku mempunyai saudara sepupu bernama Anna yang umurnya kurang lebih 45 tahun. Dia sudah menjanda selama tiga tahun. Sekarang dia tinggal di salah satu perumahan yang tidak terlalu besar maupun kecil. 

Kebetulan anak dari sepupuku ini sudah ditempat kost, karena mereka lebih dekat dari tempat kuliahnya. Aku kadang-kadang mampir ketempatnya, untuk mengobrol maupun mendengar keluh kesah dia, kaAnna dari kecil kami sangat akrab.Suatu saat aku mampir, terlihat beberapa teman sepupuku yang sedang bertamu. Biasanya aku langsung ke ruang tamu dibelakang, membaca koran, majalah atau menonton televisi. KaAnna aku pikir mereka sedang mengobrol seputar cowok atau mengenai salon. Lalu aku dipanggil oleh sepupuku untuk diperkenalkan kepada teman-temannya.

“Kenalin nich Mbak Wati dan Mbak Yanti” kata sepupuku.Aku menjabat tangan satu persatu teman sepupuku ini. KaAnna mereka sepertinya sangat santai sekali cara mengobrolnya, aku agak sungkan lalu aku ke belakang kembali. Kudengar cara mereka bicara seperti anak-anak seumur tujuh belas tahun, mungkin bila di depan anak-anak mereka, tidak begitu cara mereka berbicara. Mereka tinggal di perumahan Bintaro, bila dengar cerita sepupuku Mbak Wati baru enam bulan ini ditinggal oleh suaminya kaAnna kecelakaan pesawat terbang, sedangkan Mbak Yanti adalah seorang istri pejabat yang sering ditinggal suaminya keluar negeri. Mbak Wati mempunyai tubuh padat, kulit putih, tinggi kurang lebih 165 cm. BANDARQ ONLINE

Sedangkan Mbak Yanti agak langsing dengan payudara yang agak lumayan menonjol serta mempunyai warna kulit yang sama dengan Mbak Wati.“Ann aku pulang dulu yach, tuch sudah dijemput anakku, masalahnya aku mau ke Bogor ada acara arisan” kata Mbak Yanti.“Lho aku pulang dengan siapa nich” sela Mbak Wati.
“Gampang nanti diantar oleh adik gue” jawab Anna seraya menepuk bahuku.
“Wah enggak ngerepotin nih Mas” kata Mbak Wati kembali.
“Enggak koq Mbak” jawabku.Lalu aku disuruh menemani Mbak Wati mengobrol, kaAnna sepupuku Anna hendak mandi. Kulihat Mbak Wati memakai rok hitam serta blazer berwarna pink, duduk santai di karpet membaca majalah sambil meluruskan kakinya. 

Kulihat begitu bening kulit dipahanya. Lalu kami mengobrol panjang lebar, tapi kulihat dari pandangan Mbak Wati agak sedikit genit, sehingga membuatku pusing juga. Setelah Anna selesai mandi, Mbak Wati mohon pamit.“Mas tolongin dong, maklum nih sudah tua” sambil minta tolong kepadaku supaya meraih kedua tangannya untuk berdiri.
“Ha ha ha Wati.. Wati.. Makanya minum jamu dong” ledek Anna terhadapnya.
“Aduh.. Koq begini yach pinggangku” jawab Mbak Wati sambil menunduk memegang pinggangnya.
“Nah lho.. Kenapa nich” tanya Anna.
“Enggak tahu nich” jawab Mbak Wati.Lalu aku tuntun Mbak Wati ke dalam mobil.“Ok. Ann.. Sampai lusa yah bye.. bye.. ”


Dalam perjalanan Mbak Wati duduk di depan, menemaniku membawa mobil, dia juga minta izin kalau dia mau rebahan sambil menurunkan sandaran jok kebelakang. Kadang kucuri pandang paha Mbak Wati yang agak tersingkap dari roknya.“Mas sepertinya pinggangku agak salah urat nih saat duduk di karpet tadi”
“Wah itu harus cepat-cepat diurut lho.. Mbak” kataku.
“Tapi mau cari tukang urut dimana, malam-malam begini” kata Mbak Wati.
“Memang anak-anak Mbak enggak ada yang bisa ngurut Mbak?” tanyaku memancing.
“Mereka semua di Jogya Mas, kuliah disana” jawabnya.
“Yach kalau enggak keberatan, aku bisa sich mengurut pinggang Mbak Wati” pancingku lagi.
“Yah udah.. ” jawabnya mengangguk.Singkat cerita aku menunggu Mbak Wati diruang tamu, kaAnna dia sedang ganti baju sambil membuatkan aku teh manis. 

Mbak Wati keluar dari ruang tengah sambil membawa cangkir minuman untukku, dengan hanya mengenakan daster yang amat tipis, sehingga secara samar-samar terlihat BH serta celana dalamnya. Wah tambah pusing aku dibuatnya.“Minum dulu deh Mas” sapa dia.Lalu aku diajak ke dalam kamar Mbak Wati, untuk diurut.“Mas bagian sini nih” sambil Mbak Wati mengangkat dasternya hingga kebahunya dalam keadaan terlungkup ditempat tidur.Memang Mbak Wati ini mempunyai tubuh yang padat, hingga kedua belah bagian pantatnya tampak tersembul ke atas, dan yang lebih gilanya dia memakai celana dalam yang model belakangnya hanya seutas tali yang menyelip diantara kedua belah pantatnya. Tak disangka hari ini aku menikmati pemandangan yang luar biasa indahnya.

Lalu aku mengambil minyak dari keranjang yang telah dia sediakan, didalam keranjang itu juga ada beberapa botol alat-alat untuk mandi. Aku mulai menggosok bagian pinggangnya dan kadang-kadang tanganku kusentuh pada bongkahan daging pada kedua belah pantatnya. Dia rupanya sangat menikmati urutan tanganku dipinggangnya, hingga dia terlelap tidur.“Mbak gimana sudah agak enakan enggak?” tanyaku.Dia kaget terbangun lalu, dia berkata “Mas bisa tolong sekalian betis kakiku enggak, masalahnya agak pegal-pegal juga nih”“Yups.. ” jawabku singkat.Tampak Mbak Wati agak meAnnggangkan kedua belah kakinya dan tetap dalam posisi terlungkup, tampak sekilas kulihat pinggiran lubang vagina Mbak Wati tersembul diantara celana dalamnya yang memang hanya berbentuk segitiga pada bagian depannya. 


Aku lalu menukar minyak gosok dengan body oil dalam keranjang diatas meja dekat tempat tidur Mbak Wati. Aku mulai menggosok dari betis ke arah paha dengan melumurkan body oil agak banyak. Terus kuurut kedua belah betis Mbak Wati hingga sampai kedua belah pahanya.“Mas urutnya agak ditekan sedikit dibagian sini Mas, soalnya pegel amat sih” kata Mbak Wati sambil menunjuk antara paha dan pantatnya dibagian belakang, lalu dia juga membuka tali dari celana dalamnya dan menariknya lalu ditaruhnya dekat bantal dikepalanya. Makin jelas sudah kulihat vagina Mbak Wati dari bagian belakang dan tampaknya bulu-bulu jembutnya dicukur bersih olehnya. Aku mulai menekan pantatnya dengan kedua jempolku, dan kadang-kadang aku sentuh lubang anus Mbak Wati dengan sentuhan halus.


“Oh..” tampak Mbak Wati mulai mendesah.Aku tuang body oil banyak-banyak dikedua bongkahan daging dipantatnya, lalu aku mulai menggosoknya turun naik dari kedua pahanya. Lalu Mbak Wati menyuruhku menaruh body oil ditelapak tanganku, lalu dipegangnya tanganku dan ditaruh disela-sela lubang kemaluannya.“Mas tolong gosok dibagian ini yah Mas” pintanya.Lalu aku mulai menggosok bibir kemaluannya mulai dari lubang anus Mbak Wati. “Oh.. Mas teruskan Mas.. Oh.. ”Kulihat Mbak Wati mulai terangsang oleh sentuhan-sentuhan kelima jariku. Tanpa buang waktu sambil menggosok body oil kumasukan jari tengahku ke dalam lubang kemaluannya, terus kulakukan beberapa kali, dan kulihat kedua tangan Mbak Wati meramas keras sprei ditempat tidurnya. 

Tiba-tiba Mbak Wati bangun dari tempat tidurnya lalu menyerangku dengan ciuman dibibirku sambil mempermainkan lidahnya. Dan dia berbisik.“Mas aku buka bajunya yah”Aku hanya mengangguk tanda setuju. Dilepaskannya baju dan celanaku, hingga tak selembar pun benang menempel ditubuhku.“Daster Mbak aku buka juga yach”Dia pun mengangguk setuju. Aku disuruhnya duduk disamping tempat tidurnya, lalu disodorkan kedua belah buah dadanya kemulutku, dan aku sambut dengan melumat kedua belah bongkahan daging kenyal didadanya. Tangan kananku juga sudah bermain disekitar vagina Mbak Wati, tampaknya bekas body oil yang tadi sudah bercampur dengan cairan bening dilubang kemaluan Mbak Wati. Dia makin mendekap kepalaku kedadanya, dan kadang-kadang pinggulnya menghentak-hentak ke arahku, saat jari-jariku keluar masuk ke dalam lubang kemaluannya.

Lalu dia jongkok dihadapanku dan mulai memasukan penisku ke dalam mulutnya, tampak penisku hilang ditelan oleh gumulan mulutnya hingga masuk menyentuh tenggorokannya. Rasa nikmat mulai menjalar keubun-ubun kepalaku. Lalu dia permainkan lidahnya pada ujung bagian bawah penisku. Wah sangat pintar sekali pikirku Mbak Wati ini cara merangsang laki-laki.“Mas mau khan gantian” pintanya.Aku mengerti bahwa Mbak Wati minta dijilati vaginanya. Lalu dia mengambil handuk kecil, disemprotnya handuk tersebut dengan minyak wangi, yang kutahu bukan minyak wangi lokal, lalu dibersihkan selangkangannya dengan handuk tersebut. 


Lalu dia pun tidur terlentang dengan mengganjal pantatnya dengan dua buah bantal tidurnya. Maka tampak jelas lubang kemaluan Mbak Wati yang telah mempunyai bibir disisi kanan kirinya dengan warna merah kecoklat-coklatan. Dan tampak pula lubang anus Mbak Wati yang sudah berwarna coklat tua, pasti dia pernah bermain anal sex juga nih pikirku. Dan memang tidak terlihat sehelai rambut pun disekitar kemaluan dan anusnya.Lalu aku mulai jilat bibir kemaluan Mbak Wati, dan memang tidak tercium bau yang aneh-aneh, berarti memang Mbak Wati sangat rajin merawat tubuhnya. Dia mulai menggelinjang diatas tempat tidurnya, saat kusapu kemaluannya dengan lidahku. Lalu aku oleskan telunjukku dengan body oil, dan kumasukan pelan-pelan ke dalam lubang anusnya, berbarengan dengan lidahku mempermainkan kelentitnya.“Och.. Och.. Och..!!”Tampak teriakan Mbak Wati sepertinya tidak menghiraukan akan ada orang lain yang mendengarkannya. JAGUARQQ

“Teruskan Mas.. Jangan berhenti.. Oh.”Terus kupermainkan kedua lubang Mbak Wati, akhirnya dia memintaku untuk memasukkan penisku ke dalam lubang kemaluannya. “Mas.. Pakai kondom yah.., itu ambil didalam laci”Ternyata didalam laci kulihat bukan hanya kondom, tetapi ada beberapa penis yang terbuat dari karet elastis juga terdapat didalamnya. Setelah kupakai kondom, kumasukan penisku ke dalam kemaluannya, langsung aku hentak keras beberapa kali lubang kemaluannya. Ia pun mengimbangi dengan mengangkat pantatnya tinggi-tinggi, terus kulakukan permainan keras tersebut selama tiga puluh menit, hingga kulihat Mbak Wati tidak lagi melakukan perlawanan. Sedangkan penisku belum ada tanda-tanda mau mengeluarkan pejunya, lalu aku cabut penisku dari lubang kemaluan Mbak Wati. Perlahan-lahan aku masukan ke dalam lubang anus Mbak Wati sambil meneteskan body oil dibagian atas penisku.

“Pelan-pelan Mas..”Terus aku tekan penisku hingga terpendam habis dilubang anus Mbak Wati, dan pelan-pelan juga aku tarik, lalu aku masukan kembali, sampai Mbak Wati tidak membuat reaksi tanda sakit dilubang anusnya. Aku mulai menggenjot tanpa henti penisku ke dalam lubang anusnya, dan kaAnna tidak selonggar lubang kemaluan Mbak Wati, pejuku mulai berlomba-lomba ingin keluar.Dan saat pejuku hendak muncrat kutekan penisku dalam-dalam sambil mencium bibir dan merangkul tubuh Mbak Wati kuat-kuat. Setelah itu aku terkulai disisi tubuh Mbak Wati. Dan kulihat Mbak Wati mencabut kondomku lalu membersihkan penisku dengan handuk kecilnya. Lalu ia pun merangkul diriku, sambil berbisik.“Jaga rahasia kita berdua ini yah Mas..”Akupun mengangguk lalu kukecup keningnya, sambil merangkulnya erat-erat.

Sabtu, 27 Juni 2020

Kenikmatan Yang Di Berikan Pelayan Hotel


Saya adalah seorang wanita karir single yang berumur 33 tahun, berikut adalah pengalaman saya yang tidak terlupakan pada saat saya berlibur ke Bali. Pengalaman ini membuka satu lapisan dari kehidupan saya yang tidak pernah saya temukan sebelumnya. Sisi lapisan tersebut mengungkapkan bahwa saya adalah seorang yang menyukai peran sebagai Dominan dalam permainan sex. Berikut ulasan dari pengalaman saya yang menyadarkan saya. Hari sudah sore sekitar jam 6, capai shopping seharian di Seminyak saya balik ke kamar hotel yang terletak di salah satu hotel berbintang 5 di kawasan Nusa Dua. 

Sambil tiduran kelelahan saya telpon massage service yang terdapat di directory menu di kamar hotel. Setelah menerangkan harga dan paket massage yang ada, saya memutuskan untuk mengambil pijat tradisional selama 2 jam di kamar, karena saya sudah letih dan malas untuk jalan jalan ke luar lagi.Si operator menanyakan saya apakah mau male/female masseur, karena iseng saya bilang yang male. Dengan malas saya mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi untuk shower air panas, sambil memejamkan mata saya berdiri diatas pancuran shower dan membiarkan badan saya di siram oleh air hangat yang terasa sangat menyegarkan badan.

Setelah kurang lebih 40 menit kamar saya bel, dengan tergesa gesa saya mengeringkan badan dan menutupi badan saya dengan handuk. Ternyata Massage service yang saya pesan sudah datang, sambil berpegangan pada handuk saya mempersilah dia masuk ke dalam.“Permisi Bu..” ujarnya.Kesan pertama orangnya sangat sopan, penampilan tidak terlalu macho, body biasa saja tidak terlalu atletis, tetapi tinggi dan kulitnya hitam tapi bersih (tidak ada kumis/jenggot) dan rambut pendek cepak. Dia menggunakan baju kaos linen putih, dan celana panjang putih linen tipis yang longgar (diikat dengan tali di pinggang) Si therapist mempersilahkan saya untuk membuka bajunya semua dan tidur tengkurap di atas tempat tidur, sementara dia pergi ke kamar mandi untuk mempersiapkan peralatannya dan mungkin cuci tangan dan lain lain. Si therapist ternyata orang Jawa yang merantau ke Bali, sambil ngobrol ngobrol si therapist memijat seluruh badanku dengan minyak aroma therapy. Setelah seluruh badan belakang selesai, si therapist permisi untuk memijat di bagian pinggul dan paha dalam, dan karena saya lagi iseng (mungkin horny) saya mempersilahkannya. BANDARQ ONLINE


Kemudian dioleskan minyak massage dengan lembut ke seluruh bagian pinggul luar dalam, paha, selangkangan dan bahkan sampai ke sekitar lubang anus, pada saat di pijat di areal itu saya kegelian enak, secara enggak sadar kakiku makin terbuka, karena terkadang secara “tidak sengaja” jari jari si therapist menyentuh ke bagian vagina dan clitoris saya.Proses pijat lembut di areal sensitif ini berlangsung selama kurang lebih setengah jam, aku sampai terenggah-engah keenakan, merem melek sampai hampir pingsan keenakan .Lalu si therapist bertanya apakah mau di lanjutkan dengan kissing massage, saya tidak ngerti apa kissing massage itu, si therapist menjelaskan, ternyata kissing massage adalah seluruh badan akan diciumi dan dijilati dengan lembut dari ujung jari kaki sampai ke ujung rambut.“Wow..” dalam hati saya, karena saya yang lagi punya niat nakal langsung saja saya mengiyakan. Si Therapist kemudian bertanya dan minta ijin apakah dia boleh buka baju. Karena penasaran saya bilang ok, maka mulailah si terapis membuka bajunya satu persatu di depan saya yang sedang tengkurap lemas. 

Si therapis sangat sexy dan sopan, dia membuka bajunya semua dan melipatnya satu persatu di atas tempat tidur sampai telanjang bulat, di depan muka saya terlihat penisnya yang sudah setengah ereksi, dengan bulu yang sudah di trim dengan rapi. Maka mulailah si therapist naik ke atas tempat tidur dan menciumi dengan lembut, tengkuk, punggung, pinggul, paha, betis, kemudian kaki saya di tekuk, diangkat dan ditaruh di antara paha dan badan si therapist sambil dia pelan pelan menghisap jari kaki saya satu persatu sambil mengulumnya dengan lidah. Kemudian mulut dan lidah si terapis naik lagi ke bagian sensitif pinggul dan selangkangan. Kali ini dia menjilati bagian pinggul dalam dan memasukan lidahnya ke dalam anus saya sambil tangannya membuka pipi pinggul saya, lidahnya di mainkan disana, sensasinya luar biasa sampai aku berteriak teriak.Kemudian saya di suruh berbalik badan, seluruh badanku sampai gemetaran dan lemas. Sambil berlutut dan tersenyum sopan si therapist permisi untuk memulai kissing massage dibagian depan.


Menurut saya sikap si therapist ini sangat submissive dan sopan sekali, sehingga saya merasa nyaman dan pada saat itu sisi dominating saya muncul. Dengan posisi berlutut dan membungkuk si therapist mulai menciumi dan menjilati lembut sekitar dada, saya yang merasa di atas angin mulai meraba raba badan si terapis yang keras dan berotot walau sedikit terlalu kurus. Pada saat diraba si therapist tidak protes ataupun bersuara, karena penasaran saya lalu mulai memegang megang penis si terapis yang sudah mulai keras dan bergoyang goyang menggantung di antara dua kaki yang sedang berlutut. Awalnya pelan pelan, namun karena tidak ada reaksi saya mulai meremas remas bagian “zakar” dan penis, pada saat itu si Therapist mengerang kesakitan namun tetap pasrah dan terus menjilati tubuh saya. Pelan pelan si therapist mulai turun menjilati perut dan bagian atas vagina saya sambil terus berlutut dan memberikan akses alat vitalnya kepada tangan dan jari saya.


Setelah kurang lebih 15 menit saya sudah tidak sabar lagi, aku menjambak rambut si terapis dan mengarahkan kepala dan mulutnya untuk menjilati clitorisku yang sudah sangat klimaks. Tidak lama kemudian saya climax, mungkin ini adalah orgasme yang paling sensational yang pernah aku alami karena proses teasing mencapai puncak sangat lama dan menggoda. Pada saat itu si therapist tetap pada posisi submissivenya sambil menundukan kepala mulai memijati tangan saya seolah tidak terjadi apa apa, tadinya saya sempat malu pada saat orgasme, namun karena sikap si therapist yang profesional itu membuat aku merasa relax dan santai. Lalu si therapist bertanya apakah ada lagi yang bisa dia lakukan, pada saat itu karena sudah ngantuk dan relax, maka saya bilang bahwa saya ingin tidur, maka si therapist dengan perlahan memakai bajunya dan memberikan slip charge yang untuk di tanda tangani, waktu itu saya bingung harus kasih tip berapa, saya kasih dia 500,000 si therapist hanya tersenyum dan tidak complain malah dia menawarkan lagi untuk service massage besok.  JAGUARQQ

Dia juga berkata kalau saya suka, dia akan membawa peralatan extra besok, karena penasaran saya bertanya “Peralatan apa lagi?”Ternyata dia adalah seorang pemijat submissive yang suka melayani dan disiksa oleh clientnya yang rata rata orang asing. Peralatan extra tersebut adalah alat alat pengikat seperti tali tambang, borgol, cambuk, pecut, rotan, penis karet dan lain lain. Sejak pertemuan itu, saya menjadi ketagihan dan terkadang saya membooking dia seharian untuk saya siksa dan melayani saya dengan tangan terikat. Pernah selama 3 jam nonstop saya suruh dia menjilati vagina saya sambil berlutut di bawah, sedangkan saya duduk santai sambil merokok dan nonton TV. Kalau saya ingin pipis saya tinggal jongkok diatas mulutnya yang terbuka lebar, dan mengencingi mulutnya, dengan taat dia meminum air kencing saya dan membersihkan vagina saya setelah selesai. Saya juga menikmati erangan seorang pria pada saat saya siksa, biasanya saya suruh dia nungging dan pantatnya saya pukul pakai rotan sampai merah biru sambil sesekali saya colok colok lobang pantatnya dengan rotan tersebut. Saya bisa menjadi sangat egois dalam permainan ini, saya tidak peduli apakah dia merasa tidak enak atau kesakitan, yang penting saya puas dan enak. 


Mempunyai ego seperti ini di saat momen permainan itu membuat saya menjadi merasa kuat dan berkuasa. Setelah balik ke Jakarta saya mencoba untuk mencari society yang gemar dan sealiran dengan saya, namun sampai saat ini saya belum pernah menemukan grup orang tersebut, mungkin kegemaran saya ini langka di Indonesia. Kejadian di Bali tersebut selalu terbayang bayang di pikiran saya dan selalu membuat saya menjadi Horny bila setiap saat mengingat ingat permainan permainan yang kami lakukan. Pernah karena sudah tidak tahan lagi, saya menelpon sang therapist tersebut untuk mengambil cuti selama seminggu dan datang melayani saya ke Jakarta. Tentunya semua ongkos pesawat dan penginapan selama di Jakarta harus saya keluarkan, belum tips yang harus saya berikan kepada dia, tetapi uang sudah tidak artinya lagi buat saya bila dibandingkan dengan kenikmatan di atas yang saya dapatkan. Selama seminggu saya menyewa service apartment di Jakarta Barat, disitulah saya dilayani oleh si Therapist “special” tersebut, hubungan kami tetap profesional, dia juga selalu menjaga agar kami tidak saling jatuh cinta, tentunya saya juga ingin begitu. 

Permainan kami selama seminggu sangat intense dan melelahkan, tentunya lebih banyak lelah di dia, tetapi disitulah enaknya, saya merasa puas dengan keegoisan saya tersebut. Bila saya sudah kehabisan akal mau diapakan lagi dia, saya menyuruh dia untuk menjadi salah satu furniture pelengkap di apartemen, seperti meja penyandang kaki saya, atau sebagai patung pemegang asbak saya. Perlu juga pembaca ketahui, selama permainan kami, saya hanya beberapa kali membuat dia orgasme, itu pun juga bukan saya yang melakukan, saya hanya menonton dia melakukan masturbasi (tentunya dengan seijin saya) biasanya saya mengijinkannya bila dia sudah sangat memuaskan saya dan benar benar patuh terhadap perintah saya. Biasanya saya suruh dia berdiri diatas meja pendek dan masturbasi, kemudian spermanya di tampung ke dalam gelas biar tidak kotor ke mana mana dan saya perintahkan dia untuk meminumnya dan menjilati gelas sampai bersih. Setelah selesai dia akan tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada saya.


Jumat, 26 Juni 2020

Ku Perkosa Adikku Yang Nakal


Nama saya adalah Tohir, seorang anak smu doyan banget nge-seks dan jilatin memek seorang cewek, Aq punya adik cewek yang namanya Vanny angelina. Aku dan adikku adalah anak orang kaya. Jika aku kelas 3 Smu, Vanny adikku saat ini duduk di kelas 3 smp mau lulus.

Vanny di sekolahny termasuk gadis, cewek yang sangat populer karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Aq sebagai seorang kakaknya selalu membayangkan jika adikku yang manis dan cantik itu aku setubuhi sendiri. Pasti kontolku bakalan nut-nutan.

Singkat kata, adikku Vanny memang seorang gadis yang sangat cantik dan merupakan kebanggaan orang tuaku. Selain itu dia juga sangat pandai membawa diri di hadapan orang lain sehingga semua orang menyukainya. Namun di balik semua itu, sang “putri” ini sebetulnya tidaklah perfect. Kepribadiannya yang manis ternyata hanya topeng belaka. Di dunia ini, hanya aku, kakak laki-lakinya, yang tahu akan kepribadiannya yang sesungguhnya. Kedua orang tuaku yang sering keluar kota untuk berbisnis selalu menitipkan rumah dan adikku kepadaku. Tapi mereka tidak tahu kalau aku kesulitan untuk mengendalikan adikku yang bandelnya bukan main. Di hadapanku, dia selalu bersikap membangkang dan seenaknya. Bila aku berkata A, maka dia akan melakukan hal yang sebaliknya. Pokoknya aku sungguh kewalahan untuk menanganinya.

Suatu hari, semuanya berubah drastic. Hari itu adalah hari Sabtu yang tak akan terlupakan dalam hidupku. Pada akhir minggu itu, seperti biasanya kedua orang tuaku sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis. Mereka akan kembali minggu depannya. Kebetulan, aku dan adikku juga sedang liburan panjang. Sebetulnya kami ingin ikut dengan orang tua kami keluar kota, tapi orang tuaku melarang kami ikut dengan alasan tak ingin kami mengganggu urusan bisnis mereka. Biarpun adikku kelihatan menurut, tapi aku tahu kalau dia sangat kesal di hatinya. Setelah mereka pergi, aku mencoba untuk menghiburnya dengan mengajaknya nonton DVD baru yang kubeli yaitu Harry Potter and the Order of Pheonix. Tapi kebaikanku dibalas dengan air tuba. Bukan saja dia tidak menerima kebaikanku, bahkan dia membanting pintu kamarnya di depan hidungku. BANDARQ ONLINE


Inilah penghinaan terakhir yang bisa kuterima. Akupun menonton DVD sendirian di ruang tamu. Tapi pikiranku tidaklah focus ke film, melainkan bagaimana caranya membalas perbuatan adikku. Di rumah memang cuma ada kami berdua. Orang tua kami berpendapat bahwa kami tidak memerlukan pembantu dengan alasan untuk melatih tanggung jawab di keluarga kami. Selintas pikiran ngawur pun melintas di benakku. Aku bermaksud untuk menyelinap ke kamar adikku nanti malam dan memfoto tubuh telanjangnya waktu tidur dan menggunakannya untuk memaksa adikku agar menjadi adik yang penurut.

Malam itu, jam menunjukan pukul sebelas malam. Aku pun mengedap di depan pintu kamar adikku. Daun telingaku menempel di pintu untuk memastikan apa adikku sudah tertidur. Ternyata tidak ada suara TV ataupun radio di kamarnya. Memang biasanya adikku ini kalau hatinya sedang mengkal, akan segera pergi tidur lebih awal. Akupun menggunakan keahlianku sebagai mahasiswa jurusan teknik untuk membuka kunci pintu kamar adikku. Kebetulan aku memang mempunyai kit untuk itu yang kubeli waktu sedang tour ke luar negeri. Di tanganku aku mempunyai sebuah kamera digital.

Di kamar adikku, lampu masih terang karena dia memang tidak berani tidur dalam kegelapan. Akupun berjalan perlahan menuju tempat tidurnya. Ternyata malam itu dia tidur pulas terlentang dengan mengenakan daster putih. Tanganku bergerak perlahan dan gemetar menyingkap dasternya ke atas. Dia diam saja tidak bergerak dan napasnya masih halus dan teratur. Ternyata dia memakai celana dalam warna putih dan bergambar bunga mawar. Pahanya begitu mulus dan aku pun bisa melihat ada bulu-bulu halus menyembul keluar di sekitar daerah vaginanya yang tertutup celana dalamnya.

Kemudian aku menggunakan gunting dan menggunting dasternya sehingga akhirnya bagian payudaranya terlihat. Di luar dugaanku, ternyata dia tidak mengenakan kutang. Payudaranya tidak begitu besar, mungkin ukuran A, tapi lekukannya sungguh indah dan menantang. Jakunku bergerak naik turun dan akupun menelan ludah melihat pemandangan paling indah dalam hidupku. Kemudian dengan gemetar dan hati-hati, aku pun membuka celana dalamnya. Adikku masih tertidur pulas.


Pemandangan indah segera terpampang di hadapanku. Sebuah hutan kecil yang tidak begitu lebat terhampar di depan mataku. Sangking terpesonanya, aku hanya bisa berdiri untuk sekian lamanya memandang dengan kamera di tanganku. Aku lupa akan maksud kedatanganku kemari. Sebuah pikiran setanpun melintas, kenapa aku harus puas hanya dengan memotret tubuh adikku. Apakah aku harus mensia-siakan kesempatan satu kali ini dalam hidupku? Apalagi aku masih perjaka ting-ting. Tapi kesadaran lain juga muncul di benakku, dia adalah adik kandungku., For God Sake. Kedua kekuatan kebajikan dan kejahatan berkecamuk di pikiranku.

Akhirnya, karena pikiranku tidak bisa memutuskan, maka aku membiarkan “adik laki-lakiku” di selangkangku memutuskan. Ternyata beliau sudah tegang siap perang. Manusia boleh berencana, tapi iblislah yang menentukan. Kemudian aku meletakan kamera di meja. Aku pun menggunakan kain daster yang sudah koyak untuk mengikat tangan adikku ke tempat tidur. Sengaja aku membiarkan kakinya bebas agar tidak menghalangi permainan setan yang akan segera kulakukan. Adikku masih juga tidak sadar kalau bahaya besar sudah mengancamnya. Aku pun segera membuka bajuku dan celanaku hingga telanjang bulat.

Kemudian aku menundukan mukaku ke daerah selangkangan adikku. Ternyata daerah itu sangat harum, kelihatan kalau adikku ini sangat menjaga kebersihan tubuhnya. Kemudian aku pun mulai menjilati daerah lipatan dan klitoris adikku. Adikku masih tertidur pulas, tapi setelah beberapa lama, napasnya sudah mulai memburu. Semakin lama, vagina adikku semakin basah dan merekah. Aku sudah tak tahan lagi dan mengarahkan moncong meriamku ke lubang kenikmatan terlarang itu. Kedua tanganku memegang pergelangan kaki adikku dan membukanya lebar-lebar.


Ujung kepala penisku sudah menempel di bibir vagina adikku. Sejenak, aku ragu-ragu untuk melakukannya. Tapi aku segera menggelengkan kepalaku dan membuang jauh keraguanku. Dengan sebuah sentakan aku mendorong pantatku maju ke depan dan penisku menembus masuk vagina yang masih sangat rapat namun basah itu. Sebuah teriakan nyaring bergema di kamar,” Aaaggh, aduh….uuuhh, KAK ADI, APA YANG KAULAKUKAN??” Adikku terbangun dan menjerit melihatku berada di atas tubuhnya dan menindihnya. Muka adikku pucat pasi ketakutan dan menahan rasa sakit yang luar biasa. Matanya mulai berkaca-kaca. Sedangkan pinggulnya bergerak-gerak menahan rasa sakit. Tangannya berguncang mencoba melepaskan diri. Begitu juga kakinya mencoba melepaskan diri dari pegangannku. Namun semua upaya itu tidak berhasil. Aku tidak berani berlama-lama menatap matanya, khawatir kalau aku akan berubah pikiran. Aku mengalihkan pandangan mataku ke arah selangkangan. Ternyata vagina adikku mengeluarkan darah, darah keperawanan.


Aku tidak menghiraukan semua itu karena sebuah kenikmatan yang belum pernah kurasakan dalam hidupku menyerangku. Penisku yang bercokol di dalam vagina adikku merasakan rasa panas dan kontraksi otot vagina adikku. Rasanya seperti disedot oleh sebuah vakum cleaner. Aku pun segera menggerakan pinggulku dan memompa tubuh adikku. Adikku menangis dan menjerit:” Aduhh..aahh..uuhh..am..pun..ka k…lep..as..kan..pana ss…sakitt!!” “Kak..Adii..mengo..uuhh..yak.. aduh…tubuhku!!! ” Aku tidak tahan dengan rengekan adikku, karena itu aku segera menggunakan celana dalam adikku untuk menyumpal mulutnya sehingga yang terdengar hanya suara Ughh..Ahhh.

Setelah sekitar lima belas menit, adikku tidak meronta lagi hanya menangis dan mengeluh kesakitan. Darah masih berkucuran di sekitar vaginanya tapi tidak sederas tadi lagi. Aku sendiri memeramkan mata merasakan kenikmatan yang luar biasa. Aku semakin cepat menggerakan pinggulku karena aku merasa akan segera mencapai klimaksnya. Sesekali tanganku menampar pantat adikku agar dia menggoyangkan pinggulnya sambil berkata:’ Who is your Daddy?” Sebuah dilema muncul di pikiranku. Haruskah aku menembak di dalam rahim adikku atau di luar? Aku tahu kalau aku ingin melakukannya di dalam, tapi bagaimana bila adikku hamil? Ahh… biarlah itu urusan nanti, apalagi aku tahu di mana ibuku menyimpan pil KBnya. Tiga menit kemudian..crott..crottt..akupu n menembakan cairan hangat di dalam rahim adikku. Keringat membasahi kedua tubuh kami dan darah keperawanan adikku membasahi selangkangan kami dan sprei tempat tidur.

Aku membiarkan penisku di dalam vagina adikku selama beberapa menit. Kemudian setelah puas, aku mencabut keluar penisku dan tidur terlentang di samping adikku. Aku kemudian membebaskan tangan adikku dan membuka sumpalan mulutnya. Kedua tanganku bersiap untuk menerima amukan kemarahannya. Namun di luar dugaanku, dia tidak menyerangku. Adikku hanya diam membisu seribu bahasa dan masih menangis. Posisinya masih tidur dan hanya punggungnya yang mengadapku. Aku melihat tangannya menutup dadanya dan tangan lainnya menutup vaginanya. Dia masih menangis tersedu-sedu.

Setelah semua kepuasanku tersalurkan, baru sekarang aku bingung apa yang harus kulakukan selanjutnya. Semua kejadian ini di luar rencanaku. Aku sekarang sangat ketakutan membayangkan bagaimana kalau orang tuaku tahu. Hidupku bisa berakhir di penjara. Kemudian pandangan mataku berhenti di kamera. Sebuah ide jenius muncul di pikiranku. Aku mengambil kameranya dan segera memfoto tubuh telanjang adikku. Adikku melihat perbuatanku dan bertanya: ”Kak Adi, Apa yang kau lakukan? Hentikan, masih belum cukupkah perbuatan setanmu malam ini? Hentikan…” Tangannya bergerak berusaha merebut kameraku. Namun aku sudah memperkirakan ini dan lebih sigap. Karena tenagaku lebih besar, aku berhasi menjauhkan kameranya dari jangkauannya. Aku mencabut keluar memori card dari kameranya dan berkata: “Kalau kamu tidak mau foto ini tersebar di website sekolahmu, kejadian malam ini harus dirahasiakan dari semua orang. Kamu juga harus menuruti perintah kakakmu ini mulai sekarang.” JAGUARQQ


Wajah adikku pucat pasi, dan air mata masih berlinang di pipinya. Kemudian dengan lemah dia mengganggukkan kepalanya. Sebuah perasaan ibaratnya telah memenangi piala dunia, bersemayam di dadaku. Aku tahu, kalau mulai malam itu aku telah menaklukan adikku yang bandel ini. Kemudian aku memerintahkan dia untuk membereskan ruangan kamarnya dan menyingkirkan sprei bernoda darah dan potongan dasternya yang koyak. Selain itu aku segera menyuruhnya meminum pil KB yang kudapat dari lemari obat ibuku. Terakhir aku menyuruhnya mandi membersihkan badan, tentu saja bersamaku. Aku menyuruhnya untuk menggunakan jari-jari lentiknya untuk membersihkan penisku dengan lembut.

Malam itu, aku telah memenangkan pertempuran. Selama seminggu kepergian orang tuaku, aku selalu meniduri adikku di setiap kesempatan yang ada. Pada hari keempat, adikku sudah terbiasa dan tidak lagi menolakku biarpun dia masih kelihatan sedih dan tertekan setiap kali kita bercinta. Aku juga memerintahkannya untuk membersihkan rumah dan memasakan makanan kesukaanku. Aku juga memberi tugas baru untuk mulut mungil adikku dengan bibirnya yang merah merekah. Setiap malam selama seminggu ketika aku menonton TV, aku menyuruh adikku untuk memberi oral seks. Dan aku selalu menyemprotkan spermaku ke dalam mulutnya dan menyuruhnya untuk menelannya.

Ketika orang tuaku kembali minggu depannya, aku memerintahkan adikku untuk bersikap sewajarnya menyambut mereka. Ketika ibuku memeluk adikku, aku melihat wajah adikku yang seperti ingin melaporkan peristiwa yang terjadi selama seminggu ini. Aku pun bertindak cepat dan berkata pada ibuku: “Ibu, gimana perjalanan ibu? Tunjukan dong FOTOnya kepada kami berdua.” Ibuku tersenyum mendengar ini dan tidak mencurigai apa pun. Tapi adikku menjadi sedikit pucat dan tahu makna dari perkataanku. Dia pun tidak jadi berkata apa-apa.

Sejak itu, setiap kali ada kesempatan, aku selalu meniduri adikku. Tentu saja kami mempraktekan safe sex dengan kondom dan pil. Setelah dia lulus SMA, kami masih melakukannya, bahkan sekarang dia sudah menikmati permainan kami. Terkadang, dia sendiri yang datang memintanya. Ketika dia lulus SMA, aku yang sekarang sudah bekerja di sebuah bank bonafid dipindahkan ke Jakarta. Aku meminta orang tuaku untuk mengijinkan adikku kuliah di Jakarta. Tentu saja aku beralasan bahwa aku akan menjaganya agar adikku tidak terseret dalam pergaulan bebas. Orang tuaku setuju dan adikku juga pasrah. Sekarang kami berdua tinggal di Jakarta dan menikmati kebebasan kami. Hal yang berbeda hanyalah aku bisa melihat bahwa adikku telah berubah menjadi gadis yang lebih binal.


Minggu, 21 Juni 2020

Ku Nikmati Tubuh Gadis Yang Tertidur Pulas


Mulanya lubang itu kututup dengan kertas putih.., tapi setelah gadis manis itu kost di sebelah kamarku, maka kertas putih itu aku lepas, sehingga aku dapat bebas dan jelas melihat apa yang terjadi pada kamar di sebelahku itu. Suatu malam aku mendengar suara pintu di sebelah kamarku dibuka, lalu aku seperti biasanya naik ke atas meja untuk mengintip. Ternyata gadis itu baru pulang dari sekolahnya.., tapi kok sampai larut malam begini tanyaku dalam hati. Gadis manis itu yang belakangan namanya kuketahui yaitu Mey, menaruh tasnya lalu mencopot sepatunya kemudian mengambil segelas air putih dan meminumnya.., akhirnya dia duduk di kursi sambil mengangkat kakinya menghadap pada lubang angin tempat aku mengintip. Mey sama sekali tidak bisa melihat ke arahku karena lampu kamarku telah kumatikan sehingga malah aku yang dapat leluasa melihat ke dalam kamarnya.

Pada posisi kakinya yang diangkat di atas kursi, terlihat jelas celana dalamnya yang putih dengan gundukan kecil di tengahnya.., lalu saja tiba-tiba penisku yang berada dalam celanaku otomatis mulai ereksi. Mataku mulai melotot melihat keindahan yang tiada duanya, apalagi ketika Mey lalu bangkit dari kursi dan mulai melepaskan baju dan rok sekolahnya sehingga kini tinggal BH dan celana dalamnya. Sebentar dia bercermin memperhatikan tubuhnya yang ramping putih dan tangannya mulai meluncur pada payudaranya yang ternyata masih kecil juga. Diusapnya payudaranya dengan lembut. Dipuntirnya pelan puting susunya sambil memejamkan mata, rupanya dia mulai merasakan nikmat, lalu tangan satunya meluncur ke bawah, ke celana dalamnya digosoknya dengan pelan, tangannya mulai masuk ke celananya dan bermain lama. BANDARQ ONLINE

Aku bergetar lemas melihatnya, sedangkan penisku sudah sangat tegang sekali. Lalu kulihat Mey mulai melepaskan celana dalamnya dan.., Woww, belum ada bulunya sama sekali, sebuah vagina yang menggunduk seperti gunung kecil yang tak berbulu. Ohh, begitu indah, begitu mempesona. Lalu kulihat Mey naik ke tempat tidur, menelungkup dan menggoyangkan pantatnya ibarat sedang bersetubuh. Mey menggoyang pantatnya ke kiri, ke kanan.., naik dan turun.., rupanya sedang mencari kenikmatan yang ingin sekali dia rasakan, tapi sampai lama Mey bergoyang rupanya kenikmatan itu belum dicapainya, Lalu dia bangkit dan menuju kursi dan ditempelkannya vaginanya pada ujung kursi sambil digoyang dan ditekan maju mundur.


Kasihan Mey.., rupanya dia sedang terangsang berat.., suara nafasnya yang ditahan menggambarkan dia sedang berusaha meraih dan mencari kenikmatan surga, Namun belum juga selesai, Mey kemudian mengambil spidol.., dibasahi dengan ludahnya lalu pelan-pelan spidol itu dimasukan ke lubang vaginanya, begitu spidol itu masuk sekitar satu atau dua centi matanya mulai merem melek dan erangan nafasnya makin memburu, “Ahh.., ahh”, Lalu dicopotnya spidol itu dari vaginanya, sekarang jari tengahnya mulai juga dicolokkan ke dalam vaginanya.., pertama.., jari itu masuk sebatas kukunya kemudian dia dorong lagi jarinya untuk masuk lebih dalam yaitu setengahnya, dia melenguh, “Oohh.., ohh.., ahh”, tapi heran aku jadinya, jari tengahnya dicabut lagi dari vaginanya, kurang nikmat rupanya.., lalu dia melihat sekeliling mencari sesuatu.., aku yang menyaksikan semua itu betul- betul sudah tidak tahan lagi. Penisku sudah sangat mengeras dan tegang luar biasa, lalu kubuka celana dalamku dan sekarang penisku bebas bangun lebih gagah, lebih besar lagi ereksinya melihat vagina si Mey yang sedang terangsang itu. Lalu aku mengintip lagi dan sekarang Mey rupanya sedang menempelkan vaginanya yang bahenol itu pada ujung meja belajarnya.

Kini gerakannya maju mundur sambil menekannya dengan kuat, lama dia berbuat seperti itu.., dan tiba- tiba dia melenguh, “Ahh.., ahh.., ahh”, rupanya dia telah mencapai kenikmatan yang dicari-carinya. Setelah selesai, dia lalu berbaring di tempat tidurnya dengan nafas yang tersengal-sengal. Kini posisinya tepat berada di depan pandanganku. Kulihat vaginanya yang berubah warna menjadi agak kemerah-merahan karena digesek terus dengan ujung kursi dan meja. Terlihat jelas vaginanya yang menggembung kecil ibarat kue apem yang ingin rasanya kutelan, kulumat habis.., dan tanpa terasa tanganku mulai menekan biji penisku dan kukocok penisku yang sedang dalamn posisi “ON”.

Kuambil sedikit krim pembersih muka dan kuoleskan pada kepala penisku, lalu kukocok terus, kukocok naik turun dan, “Akhh”, aku mengeluh pendek ketika air maniku muncrat ke tembok sambil mataku tetap menatap pada vagina Mey yang masih telentang di tempat tidurnya. Nikmat sekali rasanya onani sambil menyaksikan Mey yang masih berbaring telanjang bulat. Kuintip lagi pada lubang angin, dan rupanya dia ketiduran, mungkin capai dan lelah. Esok harinya aku bangun kesiangan, lalu aku mandi dan buru-buru berangkat ke kantor. Di kantor seperti biasa banyak kerjaan menumpuk dan rasanya sampai jam sembilan malam aku baru selesai. Meja kubereskan, komputer kumatikan dan aku pulang naik taksi dan sekitar jam sepuluh aku sampai ke tempat kostku. Setelah makan malam tadi di jalanan, aku masih membuka kulkas dan meminum bir dingin yang tinggal dua botol.


Aku duduk dan menyalakan TV, ku-stel volumenya cukup pelan. Aku memang orang yang tidak suka berisik, dalam bicarapun aku senang suara yang pelan, kalau ada wanita di kantorku yang bersuara keras, aku langsung menghindar, aku tidak suka. Acara TV rupanya tidak ada yang bagus, lalu kuingat kamar sebelahku, Mey.., yang tadi malam telah kusaksikan segalanya yang membuat aku sangat ingin memilikinya Aku naik ke tempat biasa dan mulai lagi mengintip ke kamar sebelah. Mey yang cantik itu kulihat tengah tidur di kasurnya, kulihat nafasnya yang teratur naik turun menandakan bahwa dia sedang betul-betul tidur pulas. Tiba-tiba nafsu jahilku timbul, dan segera kuganti celana panjangku dengan celana pendek dan dalam celana pendek itu aku tidak memakai celana dalam lagi, aku sudah nekat, kamar kostku kutinggalkan dan aku pura-pura duduk di luar kamar sambil merokok sebatang ji sam su. Setelah kulihat situasinya aman dan tidak ada lagi orang, ternyata pintunya tidak di kunci, mungkin dia lupa atau juga memang sudah ngantuk sekali, jadi dia tidak memikirkan lagi tentang kunci pintu.


Dengan berjingkat, aku masuk ke kamarnya dan pintu langsung kukunci pelan dari dalam, kuhampiri tempat tidurnya, lalu aku duduk di tempat tidurnya memandangi wajahnya yang mungil dan, “Alaamaak”, Mey memakai daster yang tipis, daster yang tembus pandang sehingga celana dalamnya yang sekarang berwarna merah muda sangat jelas terbayang di hadapanku. “Ohh.., glekk”, aku menelan ludah sendiri dan repotnya, penisku langsung tegang sempurna sehingga keluar dari celana pendekku. Kulihat wajahnya, matanya, alisnya yang tebal, dan hidungnya yang mancung agak sedikit menekuk tanda bahwa gadis ini mempunyai nafsu besar dalam seks, itu memang rahasia lelaki bagi yang tahu. Ingin rasanya aku langsung menubruk dan mejebloskan penisku ke dalam vaginanya,  tapi aku tidak mau ceroboh seperti itu. Setelah aku yakin bahwa Mey benar-benar sudah pulas, pelan- pelan kubuka tali dasternya, dan terbukalah, lalu aku sampirkan ke samping. Kini kulihat pahanya yang putih kecil dan padat itu. Sungguh suatu pemandangan yang sangat menakjubkan, apalagi celana dalamnya yang mini membuat gundukan kecil ibarat gunung merapi yang masih ditutupi oleh awan membuat penisku mengejat- ngejat dan mengangguk- ngangguk.

Pelan-pelan tanganku kutempelkan pada vaginanya yang masih tertutup itu, aku diam sebentar takut kalau kalau Mey bangun, aku bisa kena malu, tapi rupanya Mey benar-benar tertidur pulas, lalu aku mulai menyibak celana dalamnya dan melihat vaginanya yang mungil, lucu, menggembung, ibarat kue apem yang ujungnya ditempeli sebuah kacang. “Huaa”, aku merinding dan gemetar, kumainkan jariku pada pinggiran vaginanya, kuputar terus, kugesek pelan, sekali-sekali kumasukkan jariku pada lubang kecil yang betul-betul indah, bulunyapun masih tipis dan lembut. Penisku rasanya makin ereksi berat, aku mendesah lembut. Ahh, indahnya kau Mey, betapa kuingin memilikimu, aku menyayangimu, cintaku langsung hanya untukmu. Oh, aku terperanjat sebentar ketika Mey bergerak, rupanya dia menggerakkan tangannya sebentar tanpa sadar, karena aku mendengar nafasnya yang teratur berarti dia sedang tidur pulas.


Lalu dengan nekatnya kuturunkan celana dalamnya perlahan tanpa bunyi, pelan, pelan, dan lepaslah celana dalam dari tempatnya, kemudian kulepas dari kakinya sehingga kini Mey benar-benar telanjang bulat. Luar biasa, indah sekali bentuknya, dari kaki sampai wajahnya kutatap tak berkedip. Payudaranya yang masih berupa puting itu sangat indah sekali. Akh, sangat luar biasa, pelan-pelan kutempelkan wajahku pada vaginanya yang merekah bak bunga mawar, kuhirup aroma wanginya yang khas. Oh, aku benar-benar tidak tahan, lalu lidahku kumainkan di sekitar vaginanya. Aku memang terkenal sebagai si pandai lidah, karena setiap wanita yang sudah pernah kena lidahku atau jilatanku pasti akan ketagihan, aku memang jago memainkan lidah, maka aku praktekan pada vagina si Mey ini. Lereng gunung vaginanya kusapu dengan lidahku, kuayun lidahku pada pinggiran lalu sekali-kali sengaja kusenggol clitorisnya yang indah itu.

Kemudian gua kecil itu kucolok lembut dengan lidahku yang sengaja kuulur panjang, aku usap terus, aku colok terus, kujelajahi gua indahnya sehingga lama- kelamaan gua itu mulai basah, lembab dan berair. Oh, nikmatnya air itu, aroma yang khas membuatku terkejet-kejet, penisku sudah tidak sabar lagi, tapi aku masih takut kalau kalau Mey terbangun bisa runyam nanti, tapi desakan kuat pada penisku sudah sangat besar sekali. Nafasku benar-benar tidak karuan, tapi kulihat Mey masih tetap saja pulas tidurnya.-Akupun lebih bersemangat lagi, sekarang semua kemampuan lidahku kupraktekan saat ini juga, luar biasa memang, vagina yang mungil, vagina yang indah, vagina yang sudah basah. Rasanya seperti sudah siap menanti tibanya senjataku yang sudah berontak untuk menerobos gua indah misterius yang ditumbuhi rumput tipis milik Mey, namun kutahan sebentar, karena lidahku dan jilatanku masih asyik bermain di sana, masih memberikan kenikmatan yang sangat luar biasa bagi Mey.

Sayang Mey tertidur pulas, andaikata Mey dapat merasakan dalam keadaan sadar pasti sangat luar biasa kenikmatan yang sedang dirasakannya itu, tapi walaupun Mey saat ini sedang tertidur pulas secara psycho seks yang berjalan secara alami dan biologis,..nikmat yang amat sangat itu pasti terbawa dalam mimpinya, itu pasti dan pasti, walaupun yang dirasakannya sekarang ini hanya sekitar 25%, Buktinya dengan nafasnya yang mulai tersengal dan tidak teratur serta vaginanya yang sudah basah, itu menandakan faktor psycho tsb sudah bekerja dengan baik. Sehingga nikmat yang luar biasa itu masih dapat dirasakan seperempatnya dari keseluruhannya kalau di saat sadar.

Akhirnya Karena kupikir sudah cukup rasanya lidahku bermain di vaginanya, maka pelan-pelan penisku yang memang sudah minta terus sejak tadi kuoles-oleskan dulu sesaat pada ujung vaginanya, lalu pada clitorisnya yang mulai memerah karena nafsu, rasa basah dan hangat pada vaginanya membuat penisku bergerak sendiri otomatis seperti mencari-cari lubang gua dari titik nikmat yang ada di vaginanya. Dan ketika penisku dirasa sudah cukup bermain di daerah istimewanya, maka dengan hati-hati namun pasti penisku kumasukan perlahan-lahan ke dalam vaginanya.., pelan, pelan dan, “sleepp.., slesepp”, kepala penisku yang gundul sudah tidak kelihatan karena batas di kepala penisku sudah masuk ke dalam vagina Mey yang hangat nikmat itu. Lalu kuperhatikan sebentar wajahnya, Masih!, dia, Mey masih pulas saja, hanya sesaat saja kadang nafasnya agak sedikit tersendat, “Ehhss.., ehh.., ss”, seperti orang ngigau.


Lalu kucabut lagi penisku sedikit dan kumasukkan lagi agak lebih dalam kira-kira hampir setengahnya, “Akhh.., ahh, betapa nikmatnya, betapa enaknya vaginamu Mey, betapa seretnya lubangmu sayang”. Oh, gerakanku terhenti sebentar, kutatap lagi wajahnya yang betul- betul cantik yang mencerminkan sumber seks yang luar biasa dari wajah mata dan hidungnya yang agak menekuk sedikit,.. ohh Mey, betapa sempurnanya tubuhmu, betapa enaknya vaginamu, betapa nikmatnya lubangmu. Oh, apapun yang terjadi aku akan bertanggung jawab untuk semuanya ini. Aku sangat menyayangimu. Lalu kembali kutekan agak dalam lagi penisku supaya bisa masuk lebih jauh lagi ke dalam vaginanya, “Bleess.., blessess”, “Akhh.., akhh”, sungguh luar biasa, sungguh nikmat sekali vaginanya, belum pernah selama ini ada wanita yang mempunyai vagina seenak dan segurih milik Mey ini. JAGUARQQ

Ketika kumasukan penisku lebih dalam lagi, kulihat Mey agak tersentak sedikit, mungkin dalam mimpinya dia merasakan kaget dan nikmat juga yang luar biasa dan nikmat yang amat sangat ketika senjataku betul-betul masuk, lagi- lagi dia mengerang, erangan nikmat, erangan sorga yang aku yakin sekali bahwa Mey pasti merasakannya walaupun dirasa dalam tidurnya. Akupun demikian, ketika penisku sudah masuk semua ke dalam vaginanya, kutekan lagi sampai terbenam habis, lalu kuangkat lagi dan kubenamkan lagi sambil kugoyangkan perlahan ke kanan kiri dan ke atas dan bawah, gemetar badanku merasakan nikmat yang sesungguhnya yang diberikan oleh vagina Mey ini, aneh sangat luar biasa, vaginanya sangat menggigit lembut, menghisap pelan serta lembut dan meremas senjataku dengan lembut dan kasih sayang.

Benar-benar vagina yang luar biasa. Oh Mey, tak akan kutinggalkan kamu. Lalu dengan lebih semangat lagi aku mendayung dengan kecepatan yang taktis sambil membuat goyangan dan gerakan yang memang sudah kuciptakan sebagai resep untuk memuaskan Mey ini. Akhirnya senjataku kubenamkan habis ke dasar vaginanya yang lembut, habis kutekan penisku dalam-dalam. Aakh, sumur Mey memang bukan main, walaupun lubang vaginanya itu kecil tetapi aneh dapat menampung senjata meriam milikku yang kurasa cukup besar dan panjang, belum lagi dengan urat-urat yang tumbuh di sekitar batang penisku ini, vagina yang luar biasa.

Lama-kelamaan, ketika penisku benar-benar kuhunjamkan habis dalam-dalam pada vaginanya, aku mulai merasakan seperti rasa nikmat yang luar biasa, yang akan muncrat dari lubang perkencinganku. “Ohh.., ohh”, kupercepat gerakanku naik turun, dan akhirnya muncratlah air maniku di dalam vaginanya yang sempit itu. Aku langsung lemas, dan segera kucabut penisku itu, takut Mey terbangun. Dan setelah selesai, aku segera merapikan lagi. Celana dalamnya kupakaikan lagi, begitu juga dengan dasternya juga aku kenakan lagi padanya. Sebelum kutinggalkan, aku kecup dulu keningnya sebagai tanda sayang dariku, sayang yang betul-betul timbul dari diriku, dan akhirnya pelan-pelan kamarnya kutinggalkan dan pintunya kututup lagi.Aku masuk lagi ke kamarku, berbaring di tempat tidurku, sambil menerawang, aku menghayati permainan tadi.

Oh, sungguh suatu kenikmatan yang tiada taranya. Dan Akupun tertidur dengan pulas. Keesokan harinya seperti biasa aku bangun pagi, mandi dan siap berangkat ke kantor, namun ketika hendak menutup pintu kamar, tiba- tiba Mey keluar dan tersenyum padaku. “Mau berangkat Pak?”, tanyanya, aku dengan gugup akhirnya mengiyakan ucapannya, lalu kujawab dengan pertanyaan lagi. “Kok Mey nggak sekolah?”. “Nanti Pak, Mey giliran masuk siang”, akupun tersenyum dan Meypun lalu bergegas ke depan rumah, rupanya mau mencari tukang bubur ayam, perutnya lapar barangkali. Taxi kucegat dan aku langsung berangkat ke kantor.


Sabtu, 20 Juni 2020

Nikmatnya Tubuh Gadis Desa Yang Polos


Koneksi di kota membuat saya berurusan dengan alam sehingga saya bisa mengenali nama seks. Dimulai dengan teman-teman saya yang telah mengatakan kepada saya betapa baiknya melakukan hubungan seks dengan seorang wanita, itu adalah kesenangan untuk mencium perawan vagina, kesenangan penis untuk mengisap penis, dan banyak teman saya mengatakan kepada saya.

Tapi selama ini, aku hanya bisa menonton video porno tetapi membawanya keluar di kamar sementara kemaluanku bergetar. Sampai akhir, saya benar-benar dapat merasakan apa yang dikatakan teman-teman saya, jika saya berhubungan seks dengan seorang gadis perawan, ini sangat lezat.

Kami menyebutnya port ganda, pembantu tua dan bekerja lama sebagai pembantu rumah tangga. Bahkan ayah dan ibu saya menganggap keluarga mereka. Suatu hari, Mina meminta saya izin dari ayah dan ibunya untuk kembali ke desanya, karena saudara perempuannya di desa sakit dan Bae Min harus merawatnya, jadi dia harus pulang. Tapi Bi Mina tidak pulang begitu saja, sebelum Bae Min pulang, Mina memberitahu putrinya untuk datang ke rumahku untuk menggantikan pekerjaannya sementara Mina pulang. BANDARQ ONLINE

Bocah kembar ini masih sangat muda, dan dia masih remaja. Saya hanya menyebut nama Ariane, kata Yanni. Meskipun dia berasal dari desa, dia tampak seperti kulit manusia kota yang tertarik padanya. Dia memiliki kulit putih bersih dan tubuh langsing yang bagus, saya bisa melihat keindahan mayat yang menunjukkan saya di balik pakaian desa yang dia kenakan.

Setelah seminggu di mana saya menunjukkan saya di rumah, saya menjadi lebih akrab dengan itu karena pada waktu itu saya sedang liburan sekolah, jadi saya sering di rumah, tetapi ada juga pemandangan indah di rumah. Ketika pekerjaan Arian berakhir, kita sering berbicara tentang banyak orang yang berbicara seperti yang sudah kita kenal sejak lama.

Sampai suatu pagi ayah dan ibuku menyuruhku menjaga rumah karena ayah dan ibuku ingin pergi ke tempat kerabatnya dan kembali larut malam. Ayah dan ibu saya juga menyarankan saya untuk menunjukkan kepada saya untuk melayani semua yang saya inginkan karena kebiasaan saya dengan ibunya. Ariane juga menggelengkan kepalanya untuk menunjukkan kepadaku ketika dia mendengar pesan ibuku. Saya juga sangat senang, karena dengan layanan Arian, saya akan dapat merayunya dengan bebas, dan saya akan mencoba untuk membuktikan apa yang teman-teman saya katakan tentang bersenang-senang seks.

Setelah ibuku pergi, dia langsung memanggil Al-Iryani.
Ketika saya melihat saya menunjukkan kepada saya, dia berkata kepada saya, “Yani, izinkan saya berbicara dengan Anda sambil makan.” “Kamu kelas berapa di Yan?

“Tunggu sebentar, Yan, aku ingin bicara,” kataku, yang punya ide untuk membangunkannya, “Apakah kamu takut kamu tidak bisa melanjutkan pendidikan karena biayanya? Jika itu semua masalah sepele, aku akan membantumu, selama … ”

Dia berkata dengan tidak sabar, “Apa yang kamu lakukan, ya Mas.”

“Selama kamu ingin membantuku juga,” kataku saat aku bergerak. Segera dia memegang tangannya, memeluk dan mencium bibirnya. Ariani terkejut dan memberontak segera sambil menangis.

Dia dengan tenang mengatakan kepada saya, “Yanny, apakah Anda pikir saya akan memperkosa Anda?” “Aku hanya ingin kamu menjadi pacarku.”


Menatap ketidakpercayaan. Sebelum dia bisa mengatakan apa pun, dia menyerbu lagi, tetapi kali ini dia dengan ramah mencium keningnya, lalu bibirnya. Aku menggigit telinganya, dan mencium lehernya. Ariani terengah-engah dengan kesenangan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Saya ingin segera memasangnya dan mengacaukannya, tetapi akal sehat mengatakan kepada saya untuk tidak terburu-buru. Kopi panas harus dinikmati sebelum peregangan. Jika dia bisa membakar lidah segera dan akhirnya tidak bisa mendapatkan apa-apa.

Perlahan-lahan dari mencium lehernya, dia turun ke atas dadanya, dan membuka tombol mengabaikan dari belakang tanpa sepengetahuannya. Tetapi ketika saya akan memurnikan pengabaiannya, dia menyadari dan ingin memprotes. Dia segera membuka t-shirt itu, mengatakan itu terlalu panas. Memerah melihat dadaku yang lebar, sebagai hasil dari kebugaran yang tak kenal lelah.

Yan menipu dadaku, dadaku, dan sekarang biarkan aku pecah sampai aku juga ingin melihatmu memiliki dong.”

Dia berkata, “Oh, tidak, sayang, malu.” Dia meraih erat di depan kelalaian.

“Pakaiannya sudah dibuka, Yan. Jika kamu tidak merasa malu, kamu tidak perlu itu,” kataku, menyerbu lagi dengan ciuman. Yani goyah dan tidak siap untuk seranganku, jadi aku berhasil membuka pengabaian. Dia segera menerima bagian di sekitar payudaranya yang masih tertutup bra hitam.

“Ya ampun, ini benar-benar enak,” katanya, merosot. Tanganku membuka perang geng yang diikat perilakunya.

Tetapi ketika dia pergi sebelum saya karena dia akan membuka posisinya, dia sadar kembali dan memprotes.
“Kamu tahu janji itu belum dibuka.”

Segera tidak dijawab, dia menyerang payudaranya tidak besar tetapi bentuknya indah, dengan puting kecil berwarna cokelat muda. Kukulum dada kanannya sambil menekan. Dia tidak dapat berbicara, tetapi dia berteriak dengan nyaman. Telinga yang indah, “mph, ehm, ahhh,” dari bibir kecilnya. Jari-jariku segera mulai menjelajahi selangkangan yang masih tertutup pakaian dalam hitam. Rupanya, motivasinya sangat hebat setelah stimulus sehingga saya diterima olehnya telanjang dan mulai memeras cairan dari vaginanya yang membasahi celana dalamnya.

Oh mas, oh mas, eemmmph, ini benar-benar enak,” katanya. Tanpa disadari, jari-jari saya tergelincir di bawah celana dalamnya dan dia mulai menari ke dalam celah dalam kewanitaannya. Jari saya berhasil menyentuh klitoris dan terus memutarnya, menyebabkan tubuhnya bergetar dan merasakan kebahagiaan tertinggi. Sengaja tidak menyelipkan, karena itu bukan bagian dari jari saya tetapi adik saya nanti.

“Ah!” Ariani berteriak, disertai tubuh kesemutannya. Tampaknya sudah mencapai klimaksnya. Tubuhnya segera lemas, setelah mencoba kesenangan pertamanya. Berbaring di sofa setengah telanjang, hanya sepasang pakaian dalam menutupi tubuhnya.

Saya segera berdiri dan menarik celana saya dan celana saya, berpikir saya masih pincang, dan tentu saja tidak akan banyak protes.

Mencoba duduk, dia berkata, “Mengapa, saudara, mengapa kamu telanjang? Jangan khawatir, jangan pergi.” ”

Mengangkat celana dalamnya sedikit, aku berkata: “Yan, kamu benar-benar curang. Merasa senang, aku tidak. Aku melihat seluruh tubuhku, aku hanya bagian atas.”

“Mas, tidak! Dia memprotes sambil mencoba untuk tetap memakai pakaian dalam, tapi dia sangat anggun dengan kecepatan tanganku yang berhasil menembus pakaian dalamnya dari kedua kaki. Saya melihat pemandangan yang indah saat pertama kali melihatnya secara langsung. Memeknya masih kencang, dan ia menumbuhkan rambut kecil. Adik laki-laki saya segera membesar dan mengeras. Asisten cerita.

Lurus, dia mencium bibirnya dan mencium payudaranya. Iryani bangkit lagi. Kemudian sambil mencium lehernya, tubuhnya naik. Kakinya terbuka dengan kaki saya, “Mas, tidak, oh!” Dia berkata. Tetapi terlepas dari protesnya, saya memainkan bibirnya sehingga dia tidak akan berbicara. Torpedo perlahan mulai mencari sasarannya. Ah, sangat sulit untuk mendapatkan pesawat saya di kandang baru. Dia merindukan tujuannya bolak-balik. Saya tidak tahu persis di mana lubang yang menyenangkan itu. JAGUARQQ 

“Mas, tidak, aku masih perawan,” protes Ariani ketika dia berhasil melepaskan bibirnya dari ciuman negaraku.

Jangan takut, Sayang, aku hanya menggosok bagian luar, kataku sopan, membawa torpedo dan mengarahkannya ke celah yang sangat sempit.

Ketika saya tepat di depan gua wanitanya, saya menekan dan menekannya sambil juga membalikkannya di dinding luar meme Anda. Dia berkata dengan senang: “Mas, mas, oo oo, betapa indahnya.” Saya merasa pelumas cair mulai keluar lagi dan menghidrasi helm saya.

Lalu perlahan-lahan saya mulai memasukkan kepala helm saya ke dalam vaginanya dengan perlahan-lahan menusuknya, “Hei, berlian, sakit! Dikatakan sebelumnya bahwa itu tidak akan dimasukkan,” protes Ariane, ketika kepala helm saya mulai agak masuk. Saya berkata, “Tidak, dia masih di luar. Jangan keberatan memprotes, nikmati saja Yan!”

Lubang Yanni sangat sempit sehingga sulit bagi saya untuk meletakkan semua torpedo saya. Nah, kalau terus begini, jangan sampai Otung muntah dulu di luar, kurasa. Sementara perlahan-lahan menggerakkan torpedo bolak-balik, telinganya mengenai gigitan kecil. Tiba-tiba telinganya mengenainya, Yanni berteriak, “Hei!”

Gerakan pantatku semakin lamban mendorong torpedo di dalam mimmu. Tapi mereka tidak ditarik ke laut, takut susah masuk. Nyeri Aryanian tampaknya telah digantikan dengan kesenangan. Apa yang keluar dari bibir kecilnya hanyalah suara Ah, uh, uh, uh setiap kali Torpedo dipanggil kembali, menunjukkan bahwa dia benar-benar menikmati pengalaman baru ini.

Torpedo saya semakin tegang. Keringat berkeringat dari tubuh saya, dan saya hanya merasakan kebahagiaan yang saya impikan. Di sekitar pahaku terasa sakit. Rupanya sudah mendekati klimaksnya. Gerakan bokong semakin cepat, saya merasa virgin pinch pinch semakin cepat juga. Sangat lembut ketika torpedo saya tenggelam di dalam.

Aku merasakan ledakan torpedo, siap untuk menyebarkan lahar panas di surga kenikmatan Ariane. Dengan sekutu energi, saya membenamkan torpedo ke dalam, lebih cepat, lebih cepat dan lebih cepat. Sperma saya dituangkan ke dalam rahim Ariane. Erangan panjang terdengar dari bibir kecil Ariane. Sepertinya kita mendapatkan orgasme bersama. Aku berbaring di tubuhku yang penuh kesenangan. Kami berdua mode tidak berdaya.


Kamis, 18 Juni 2020

Nikmatnya Di Gang Bang Di Dalam KRL


Cerita seks ini berkisah tentang seorang wanita yang bernama Reni, seorang gadis berusia 24 tahun, Tingginya 165cm dengan berat badan yang cukup ideal, 53kg, dengan ukuran payudara 34C. Dia bekerja di salah satu stasiun televisi swasta sebagai reporter. Reni beparas cantik dan berkulit putih mulus sehingga dia dapat diterima bekerja sebagai reporter di XX tv sejak dua tahun yang lalu. Sebagai seorang reporter yang pastinya sering muncul menyapa pemirsa di layar kaca, tentunya membuat Reni meraih popularitas sehingga banyak orang mengenalinya. Banyak hal yang dirasa menyenangkan bagi Reni karena popularitas yang didapatnya, diantaranya pada waktu keluar berjalan-jalan, banyak orang yang mengenalinya dan tersenyum kepadanya serta menyapanya, bahkan hingga meminta tanda tangannya.

Namun, jika ada hal-hal yang positif tentu saja ada pula yang negatif, diantaranya banyak lelaki yang suka bersiul suit-suit ketika ia lewat, seringkali hampir dicolek oleh tangan jahil lelaki iseng dan mupenghingga yang baru saja terjadi, ada yang nekad mencari kesempatan untuk mengintip Reni kala sedang berganti pakaian di dalam kamar pas di sebuah department store di dalam sebuah pusat perbelanjaan, sialnya pelakunya tidak berhasil tertangkap tangan. Sebagai seorang reporter, tentunya Reni sering meliput berita di sana-sini, lumayanlah itung-itung sekalian jalan-jalan sembari shopping, begitu pikirnya. Terhitung hampir semua daerah, dari Sabang sampai Merauke sudah pernah disinggahinya kala melakukan ruYennitasnya sebagai seorang reporter televisi. Walaupun begitu, ia jarang mendapatkan kesempatan untuk melakukan liputan ke luar negeri sehingga suatu saat, ketika atasannya memberikan kesempatan kepadanya untuk meliput berita di Jepang, Reni girang sekali dan langsung memutuskan untuk mengambil kesempatan tersebut. BANDARQ ONLINE

Walaupun tahu bahwa harga-harga di Jepang sangat mahal, ia juga telah menyiapkan anggaran untuk belanja. Di Jepang nanti, Reni ditugaskan untuk meliput sebuah festival adat di Jepang beserta segala keunikannya. Hari yang dinanti-nantikan tibalah juga. Reni berangkat ditemani oleh Yenni, seorang camera person dari XX tv ke Jepang. Yenni berusia dua tahun lebih muda dari Reni, Yenggi badannya sepantaran dengan Reni namun sedikit lebih kurus dengan payudara yang lebih kecil 34A, gayanya modis, dan rambutnya seringkali bergonta-ganti warna. Kali ini ia mengecat rambutnya dengan warna coklat kemerahan, menambah cantik penampilannya yang juga berkulit putih. Mereka menggunakan jasa salah satu maskapai penerbangan dalam negeri karena memang maskapai dalam negeri tidak dicekal di Jepang seperti halnya yang dilakukan oleh negara-negara Uni-Eropa. Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, tibalah Reni dan rekannya di bandara internasional Narita.“Lo kenapa Yen?”, tanya Reni pada kawannya. “Kok kelihatannya lesu gitu?


“Ya ialah, lama banget tuh perjalanan tadi, lo sih enak, molor terus!”Ucapan temannya tersebut hanya ditanggapi dengan tawa oleh Reni, karena memang selama perjalanan menuju Jepang, ia lebih banyak tidur, bukan karena fasilitas pesawat yang nyaman, namun lebih dikarenakan balas dendam, balas dendam?Lho? Memang, seminggu terakhir sebelum berangkat ke Jepang, ia terus melakukan liputan berpindah-pindah kota untuk sebuah program wisata belanja, hal itu dilakukannya untuk mengejar deadline dari pimpinan redaksi.Selama di Jepang, rencananya Reni dan Yenni akan tinggal di rumah tinggal, kawan akrab Reni kala masih duduk di bangku SMU, tinggal sekarang bekerja sebagai seorang designer dan tinggal dekat kawasan Shibuya. Hal ini juga merupakan suatu kebetulan bagi Reni karena Shibuya memang terkenal dengan wisata belanja, kegemaran utama Reni. Setibanya di kediaman tinggal, Reni dan Yenni langsung memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu seusai perjalanan panjang dari Indonesia, malam harinya Reni mengajak tinggal untuk mengantarnya berbelanja keesokan harinya.“Non, besok selesai liputan, lo anterin gue shopping yuk, gue kan disini cuman dua hari”.

“Aduuuh, sorry Cha, gue besok ada meeting sama klien, enggak bisa ditinggalin. Plus sorenya gue ketemuan sama cowok gue. Emm, lo ditemenin sama si Yenni aja ya? Ntar gue kasih tahu tempat-tempat yang barangnya bagus dan murah.”
“Yah, si Yenni kan sama aja kaya gue, awam sama daerah sini, lo gimana sih?”
“Iya, iya, soriii banget tapi gue betul-betul nggak bisa, lagian transportnya gampang kok, naik KRL sekali juga nyampe.”
“Mmm….. ya sudah deh engga apa-apa kalau begitu.” Jawab Reni dengan muka masam. “Eh, omong-omong cowok lo cakep ga?”
“Yaa, itu kan relatif, tapi umurnya udah jauh lebih tua, ada terpaut lima belas tahunan sama gue, lumayan tajir lagi.”

“Gila lo, sekarang kok seleranya berubah, seneng sama om-om, hahahaha.” Mereka pun bercanda hingga merasa mengantuk dan beristirahat kemudian. Keesokan harinya, Reni dan Yenni menyelesaikan liputan berita untuk XX tv dengan lancar, mereka pun kembali terlebih dahulu ke tempat tinggal untuk meletakkan kamera dan berganti pakaian. Reni dan Yenni sepakat kompakan memakai rok span berwarna senada, hitam, sehingga tampak kontras dengan paha keduanya yang putih mulus.Yenni memadukan roknya dengan blouse putih, sedangkan Reni memilih mengenakan kemeja berwarna krem, mereka berdua mengenakan mantel bulu karena udara yang lebih dingin dibanding di tanah air. Berdua, mereka berangkat naik taksi ke stasiun dan kemudian membeli tiket kereta rel listrik, tak lama menunggu, kereta pun datang dan mereka segera naik. Sementara itu, di tempat kerjanya, tinggal tampak teringat sesuatu dan mengangkat ponselnya, hendak menelepon Reni, namun, “astaga, dia belum ganti nomor lokal, enggak bisa dihubungi deh.” Kata tinggal dalam hati dengan wajah yang tampak kebingungan karena hendak memberitahukan sesuatu pada Reni namun tidak bisa dilakukan.


Di dalam kereta, Reni dan Yenni ternyata tidak dapat menemukan tempat duduk yang kosong, sehingga keduanya pun memutuskan untuk berdiri sambil ber peggang pada pegangan yang sengaja dibuat untuk penumpang yang tidak kebagian tempat duduk. Lima menit berlalu, sambil berdiri, Yenni dan Reni baru menyadari bahwa hampir seluruh penumpang di gerbong tersebut adalah laki-laki, hanya ada dua wanita tua yang sedang terlelap duduk di ujung gerbong. Perhentian berikutnya, beberapa penumpang turun, Reni dan Yenni mencoba mengambil kesempatan untuk duduk, namun keduluan oleh beberapa penumpang lain yang sedari tadi juga berdiri. Segerombolan penumpang baru juga masuk, dan seluruhnya pria. Space untuk berdiri pun kian sempit, sehingga Reni dan Yenni hampir dikelilingi oleh gerombolan pria yang baru naik tadi.“Yah, sial, berdiri lagi deh.” Ujar Reni yang diamini oleh Yenni.

“Liat deh, penumpangnya laki semua tapi nggak ada yang gentleman, ngasih tempat duduk kek buat makhluk-makhluk cantik, ha2.” Canda Yenni yang disambut tawa renyah Reni Sesaat setelah itu, terdengar suara seseorang dibelakang mereka, dari nada bicaranya nampaknya bertanya sesuatu kepada mereka. Mereka pun menoleh mencari si sumber suara. Tampak di hadapan mereka seorang bapak berwajah ramah, jika ditaksir, kira-kira umurnya empat puluhan. Ternyata orang tersebut yang memanggil tadi.“Ima nanji desu ka?”Reni dan Yenni sama-sama bengong karena sama sekali tidak mengerti apa yang baru saja diucapkan pria tersebut. Seolah mengerti bahwa yang diajak bicara tidak mengerti bahasanya, bapak tersebut mengulangi pertanyaannya.“Ano, What is da time?” Ujarnya dengan bahasa Inggris sekenanya sambil menunjuk pergelangan tangannya sendiri. 


Reni dan Yenni baru mengerti apa yang ditanyakan tadi ketika si bapak berwajah ramah mengulangi pertanyaannya dalam bahasa Inggris, walaupun tata bahasanya salah. Untungnya Reni sudah mencocokkan jam tangannya dengan waktu setempat. Ia pun memperlihatkan jam tangannya kehadapan bapak itu agar dapat melihat sendiri pukul berapa sekarang. Bapak itu pun manggut-manggut setelah melihat jam. “Domo arigato gozaimasu” Ucapnya sambil tersenyum. Kalau yang ini Reni mengerti bahwa artinya terima kasih, ia pun membalas senyuman bapak itu, sementara Yenni hanya memperhatikan dari tadi. Sebelum sempat membalikkan badan, Reni merasakan ada tangan yang menyenggol paha bagian belakangnya. Ia pun berbisik kepada Yenni,“Yen, tadi kayak ada yang nyolek gue deh.”


“Masa? Kok sama, tadi juga kayak ada yang nyenggol pantat gue.” bisik Yenni.
“Ya udahlah, mungkin kebetulan saja, kereta ini kan bergerak terus jadi mungkin ada yang badannya jadi gak seimbang dan gak sengaja nyenggol. ” tukas Reni. Yenni pun mengiyakan ucapan temannya itu dan bersikap santai saja sambil menunggu kereta sampai di tujuan.Belum ada lima detik dari senggolan pertama tadi, kembali Reni merasakan rabaan pada pantatnya, kali ini bukan lagi menyenggol, namun terasa sedikit meremas. Terkejut, Reni pun berusaha menepis tangan itu. Merasakan gelagat yang tidak baik, Reni mengajak Yenni menjauh dari tempat berdiri mereka sekarang.

Namun belum sempat mereka bergerak, ada tangan-tangan yang mencengkram lengan mereka berdua sehingga mereka tidak dapat bergerak kemana-mana. Disaat bersamaan, kedua wanita cantik itu merasakan tangan yang menjamah tubuh mereka kian banyak. Ada yang meremas-remas pantat mereka dan ada yang naik meraba payudara mereka.Merekapun berusaha meronta melepaskan diri dari situasi tersebut, tangan keduanya bergerak menepis tangan-tangan jahil itu. Namun apa daya dua pasang tangan melawan tangan-tangan sebanyak itu.“Ehh, apa-apaan ini!” teriak Reni. Namun ia menyadari tidak ada yang paham ucapannya. Ia pun berusaha menggunakan bahasa Jepang sebisanya. “Ieee, bageroooo! Emph….” Sebelum sempat meneruskan teriakannya, ada tangan kokoh membekap mulutnya dari belakang sehingga ia tak lagi mampu berkata-kata.Semakin lama, jamahan dari tangan-tangan itu kian mengarah ke paha bagian dalam Reni. Ia pun berusaha mengatupkan kedua kakinya sehingga tangan-tangan itu tidak dapat menjangkau bagian vitalnya.

Namun usaha itu sia-sia karena tangan-tangan lain sudah mencengkeram dan merenggangkan kakinya sehingga posisinya terbuka dan tangan-tangan jahanam itu dapat leluasa bergerak menuju vagina Reni yang masih tertutup g-string seksi warna hitam.“Mmh…. hhhh” Reni hanya bisa sedikit mendesah, dalam keadaan mulutnya disumpal telapak tangan seseorang dibelakangnya. Reni mencoba melihat dimana posisi  Yenni, tapi ia tidak dapat melihat temannya itu, di sekitarnya hanya ada segerombolan laki-laki.Perlahan, tangan-tangan tersebut mulai membuka kancing kemeja krem Reni. Reni pun berusaha meronta sebisanya, namun hal tersebut hanya membuat pertahanannya lebih longgar karena berikutnya, mantel bulu yang dikenakannya berhasil direnggut oleh seorang laki-laki anggota gerombolan itu.Kini, Reni masih berpakaian lengkap minus mantel bulunya, namun kancing kemejanya sudah terbuka seluruhnya, memperlihatkan payudara Reni yang sekal dan hanya ditutupi oleh bra berwarna putih. Tangan-tangan yang menjamahnya seolah semakin menggila dengan keadaan tersebut.“Mmm…!”, terdengar suara teriakan tertahan Reni. 


Rupanya ada yang meremas-remas payudara Reni dengan keras sehingga ia berteriak tertahan. Berikutnya, dengan sekali hentakan, robeklah bra putih yang dikenakan Reni memperlihatkan dua gundukan indah dengan puting berwarna kecoklatan.Kini, tubuh bagian atas Reni sudah terbuka dan hanya menyisakan kemejanya yang seluruh kancingnya sudah terbuka. Melihat pemandangan tersebut, seorang diantara gerombolan tersebut bergerak maju dan mulai memainkan puting payudara sebelah kanan Reni, sementara mulutnya mulai ‘menyusu’ ke payudara sebelah kiri Reni.Yang lebih membuat Reni terkejut adalah, orang tersebut ternyata si bapak berwajah ramah yang bertanya jam tadi. Dalam hatinya Reni berkata “dasar tua cabul, tahu begini udah gue tonjok dari tadi”.Sementara itu, tangan-tangan yang ‘beroperasi’ di bagian bawah tubuh Reni semakin berani, ada yang menarik roknya keatas sebatas pinggang, sehingga kini rabaan dan sentuhan mereka dapat langsung bersinggungan dengan kulit telanjang Reni, sebuah tangan meraba naik paha bagian dalamnya dan bersentulah dengan liang vagina Reni yang masih terbungkus g-string hitam. Tangan itu menggesek-gesek kemaluan Reni dengan gerakan maju-mundur. Mendapat rangsangan yang demikian hebat, Reni pun mulai terangsang diluar kemauannya sendiri. JAGUARQQ

Seolah mengetahui hal tersebut, tangan yang membekap mulutnya mulai mengendurkan pegangan dan perlahan melepaskan bekapannya. Reni tak lagi berteriak-teriak, mungkin karena sudah terlampau lelah meronta, disamping itu, tidak bisa dipungkiri bahwa ia menjadi sangat terangsang dengan keadaan ini.Tanpa disadari oleh Reni, ternyata g-stringnya sudah tidak berada ditempatnya semula, entah kemana, memperlihatkan vaginanya yang dihiasi bulu-bulu kemaluan yang dicukur rapi, sehingga tangan yang tadinya hanya menggesek-gesek kemaluannya, perlahan mulai memainkan jari-jarinya diatas klitoris Reni. Reni terangsang hebat diperlakukan seperti ini, namun ia tidak ingin semua laki-laki dihadapannya tahu bahwa ia terangsang, karena hal tersebut pasti akan membuat mereka merasa senang dan puas. Iapun mencoba menutupinya dengan mengatupkan bibir mungilnya rapat-rapat dan mencoba untuk tidak bersuara, apalagi mendesah.

Namun cobaan terasa semakin sulit bagi Reni, selanjutnya, jari tengah si bapak berwajah ramah digerakkan keluar-masuk di dalam liang vagina Reni, didalam vaginanya, jari itu sedikit ditekukkan sehingga mengenai g-spot milik Reni. Reni semakin tidak kuasa menahan gejolak birahi yang dahsyat, mulutnya tetap ditutup rapat-rapat, namun sesekali terdengar desahan tertahan.“Emmh… hhh”.Gerakan jari itu kian lama kian cepat sehingga pertahanan Reni yang mati-matian berusaha tidak menunjukkan ekspresi kenikmatan akhirnya bobol juga.“Mmhh… aa… aaaaaahh!!” Teriakan itu disertai getaran hebat, ia menggelinjang menerima orgasme pertamanya.Cengkeraman tangan dari para lelaki yang sedari tadi memegangnya kuat-kuat, akhirnya dilepaskan. Reni terduduk lemas, tubuhnya terasa panas terbakar gejolak birahi. Perasaannya bercampur aduk, antara malu, terhina, marah dan nikmat. 


Hanya sekitar lima-enam detik kemudian, tubuh Reni kembali diangkat oleh para lelaki Jepang tersebut, namun kali ini beberapa orang diantara mereka sudah melorotkan celana masing-masing, memperlihatkan penis masing-masing yang sudah tegak mengacung. Mengetahui apa yang akan dilakukan gerombolan lelaki itu, Reni coba berontak dengan menggunakan tenaganya yang tersisa, namun seorang diantara gerombolan itu, tubuhnya kurus dan agak tonggos, meremas kedua payudaranya kuat-kuat sehingga Reni merintih kesakitan dan mencoba menepis tangan itu dari atas payudaranya. Disaat bersamaan, pinggang Reni ditarik kebelakang oleh si bapak berwajah ramah yang langsung menancapkan penis 15cm-nya kedalam vagina Reni dengan sekali hentakan keras. Bless, masuklah penis itu disertai teriakan panjang Reni yang baru pertama kali dimasuki oleh penis laki-laki. Bapak itu memompa tubuh Reni dengan cepat.

“Plok…plok”, begitu bunyi yang terdengar ketika paha bapak itu beradu dengan paha bagian belakang Reni. Para lelaki yang lain tidak hanya diam saja, sebagian menjamah bagian-bagian sensitif Reni dengan leluasa, sebagian lagi terlihat mengocok penisnya sendiri, dan ada pula yang meraih tangan Reni, dan memaksa Reni untuk mengocok penisnya. Ada seorang lagi yang berperawakan pendek memasukkan penisnya kedalam mulut Reni dan menggerakkannya maju-mundur. Sehingga sekarang, Reni dalam posisi setengah membungkuk dan disetubuhi dari arah depan dan belakang tubuhnya. Lima belas menit berlalu, lelaki yang penisnya dikocok oleh tangan mungil Reni, tampak tidak kuat lagi menahan gelombang orgasme dan berejakulasi sesaat kemudian, crott!! spermanya muncrat dengan deras dan sebagian mengenai wajah Reni.“Ah…. ahhh”, Reni mendesah setiap kali penis si bapak masuk dengan dalam di vaginanya. Lima menit kemudian, tubuh Reni bergetar hebat, ia mendapatkan orgasme keduanya. “Aaaa.. aaahh!!” Desahnya.Tidak berapa lama, penis didalam mulut Reni menyemburkan spermanya.

Membuat Reni gelagapan dan tersedak sehingga sebagian sperma itu tertelan olehnya, sementara sebagian lagi meleleh keluar dari bibit indahnya. Si bapak yang memompa vagina Reni rupanya kuat juga, masih belum menampakkan tanda-tanda akan keluar. Bapak itu rupanya pandai memainkan tempo, terkadang kocokan penisnya dipelankan dan terkadang cepat. Tampaknya ia benar-benar ingin menikmati jepitan vagina Reni sepuasnya. Sepuluh menit kemudian, cengkeraman tangan bapak itu di pinggang Reni tiba-tiba mengeras, bapak itu pun mulai setengah mendesah.“Hhhh…. ah..” Reni tahu bahwa orang dibelakangnya ini akan segera berejakulasi, ia pun mencoba menarik badannya ke arah depan sehingga rahimnya dapat diloloskan dari semburan sperma bapak brengsek itu, namun sia-sia, baru setengah penis yang bisa dikeluarkan dan “Aaaaaahh” Crott, crott, crott!Sperma bapak itu keburu keluar membanjiri bagian dalam vagina Reni.“Aah, sial, damn..” gerutu Reni dalam hati karena bapak itu keluar didalam vaginanya.


Tubuh Reni pun digeletakkan di atas lantai kereta dan dikelilingi tiga orang lelaki lagi yang dengan irama cepat mengocok sendiri penis masing-masing di depan wajah Reni, dan beberapa saat kemudian berejakulasi dan menyemburkan sperma masing-masing di wajah Reni.Para lelaki itu pun meninggalkan Reni terkulai diatas lantai kereta dalam keadaan telanjang bulat dengan hanya mengenakan kemeja warna krem yang sudah kusut dan basah oleh peluh dan sperma. Payudaranya dipenuhi bekas-bekas remasan dan cupangan yang berwarna kemerahan. Dalam keadaan lemas, ia mencoba mencari Yenni yang sejak tadi tidak terlihat. Rupanya, Yenni mengalami hal yang sama dan ditinggalkan tergeletak lemas bermandikan keringat dan sperma.Tidak ingin berlama-lama dalam keadaan demikian, Reni segera berdiri, mengelap keringat dan sperma di sekujur tubuhnya dengan bra putihnya yang sudah robek, kemudian mengancingkan kembali kemejanya dan menurunkan roknya kembali. Reni kemudian mengajak Yenni yang juga sudah merapikan diri, untuk keluar dari kereta dan mengajaknya untuk kembali saja ke tempat tinggal. 

Kejadian barusan membuat hasrat belanjanya hilang.Setibanya mereka di rumah tinggal, mereka pun mandi membersihkan tubuh masing-masing dari sisa-sisa persetubuhan yang baru saja dialami. Kemudian mengistirahatkan tubuh masing-masing. Sorenya, bel depan berbunyi, rupanya tinggal sudah pulang. Yenni yang membukakan pintu. setelah masuk kedalam rumah, tinggal menanyakan keadaan kedua temannya itu. Reni dan Yenni pun menceritakan hal yang tadi mereka alami di kereta sehingga mereka berdua membatalkan niat belanjanya.

“Waduh, gue minta maaf bener. gue lupa kasih tahu kalian, sebenarnya ada kereta khusus untuk penumpang wanita di sini, karena emang banyak kejadian begini sebelumnya.”
“Yah, lo kok enggak kasih tahu kita dari kemarin sih Non? Kalau tahu, kan kita enggak bakal diperkosa begini.”
“Iya, iya, gue bener-bener mohon maaf.” Ucap tinggal. Perkosaan yang Kualami dengan Temanku di Gerbong Kereta
“Eh iya, kalian mau enggak, gue kenalin sama cowok gue? Kebetulan tuh, sebentar lagi kesini.”Reni dan Yenni mengiyakan tawaran itu karena memang penasaran seperti apa muka pacar si tinggal. Beberapa saat kemudian, kembali terdengar bunyi bel. tinggal beranjak keluar. Saat kembali ke dalam rumah, ia berjalan bersama sesosok pria. Reni terkesiap. Astaga, ternyata si bapak berwajah ramah.