Kamis, 31 Desember 2020

3Some Yang Bergairah Membakar Nafsu Liarku

  


Pengalaman yang tak pernah kulupakan, keperawananku terenggut saat pesta seks dengan teman-teman sekolah waktu SMA. Sebelumnya aku akan ceritakan dulu siapa diriku kepada kalian. Hmm…menurut banyak orang, wajahku cantik sekali dengan kulit putih bersih dan tubuh sexy. Mataku yang sayu sering membuat pria tergila-gila padaku. Aku sendiri tidak GR tapi aku merasa pria banyak yang ingin bercinta denganku. Aku senang ja karena pada dasarnya aku juga senang negsex.

Saya dibesarkan di keluarga yang taat beragama. Dari SD hingga SMP saya disekolahkan di sebuah sekolah berlatar belakang agama. Sebenarnya dari kelas 6 SD, gairah seksual saya sangat tinggi sekali tetapi saya selalu berhasil menekannya dengan membaca buku. Setelah selesai SMP tahun 2003, saya melanjutkan ke SMA negeri di kawasan bulungan, Jakarta Selatan. 

Di hari pertama masuk SMA, saya sudah langsung akrab dengan teman-teman baru bernama Vera, Angki dan Nia. Mereka cantik, kaya dan pintar. Dari mereka bertiga, terus terang yang bertubuh paling indah adalah si Vera. Tubuh saya cenderung biasa saja tetapi berbuah dada besar karena dulu saya gemuk, tetapi berkat diet ketat dan olah raga gila-gilaan, saya berhasil menurunkan berat badan tetapi payudaraku tetap saja besar. JAGUARQQ

Di suatu hari Sabtu, sepulang sekolah kami menginap ke rumah Vera di Pondok Indah. Rumah Vera besar sekali dan punya kolam renang. Di rumah Vera, kami ngerumpi segala macam hal sambil bermalas-malasan di sofa. Di sore hari, kami berempat ganti baju untuk berenang. Di kamar Vera, dengan cueknya Vera, Angki dan Nia telanjang didepanku untuk ganti baju. Saya awalnya agak risih tetapi saya ikut-ikutan cuek. Saya melirik tubuh ketiga teman saya yang langsing. Ku lirik selangkangan mereka dan bulu kemaluan mereka tercukur rapi bahkan Vera mencukur habis bulu kemaluannya. Tiba-tiba si Nia berteriak ke arah saya..

“Gile, jembut Vita lebat banget”

Kontan Vera dan Angki menengok kearah saya. Saya menjadi sedikit malu.

“Dicukur dong Vita, enggak malu tuh sama celana dalam?” kata Angki.

“Gue belum pernah cukur jembut” jawabku.

“Ini ada gunting dan shaver, cukur aja kalau mau” kata Vera.

Saya menerima gunting dan shaver lalu mencukur jembutku di kamar mandi Vera. Angki dan Nia tidak menunggu lebih lama, mereka langsung menceburkan diri ke kolam renang sedangkan Vera menunggui saya. Setelah mencoba memendekkan jembut, Vera masuk ke kamar mandi dan melihat hasil saya.

“Kurang pendek, Vita. Abisin aja” kata Vera.

“Nggak berani, takut lecet” jawabku.

“Sini gue bantuin” kata Vera. 

Vera lalu berjongkok di hadapanku. Saya sendiri posisinya duduk di kursi toilet. Vera membuka lebar kaki saya lalu mengoleskan shaving cream ke sekitar vagina. Ada sensasi getaran menyelubungi tubuhku saat jari Vera menyentuh vaginaku. Dengan cepat Vera menyapu shaver ke jembutku dan menggunduli semua rambut-rambut didaerah kelaminku. Tak terasa dalam waktu 5 menit, Vera telah selesai dengan karyanya. Ia mengambil handuk kecil lalu dibasahi dengan air kemudian ia membersihkan sisa-sisa shaving cream dari selangkanganku.

“Bagus kan?” kata Vera.

Saya menengok ke bawah dan melihat vaginaku yang botak seperti bayi. OK juga kerjaannya. Vera lalu jongkok kembali di selangkanganku dan membersihkan sedikit selangkanganku.

“Vita, elo masih perawan ya?” kata Vera.

“Iya, kok tau?”

“Vagina elo rapat banget” kata Vera.

Sekali-kali jari Vera membuka bibir vagina saya. Nafasku mulai memburu menahan getaran dalam tubuhku. Ada apa ini? Tanya saya dalam hati. Vera melirik ke arahku lalu jarinya kembali memainkan vaginaku.

“Ooh, Vera, geli ah”

Vera nyengir nakal tapi jarinya masih mengelus-elus vaginaku. Saya benar-benar menjadi gila rasanya menahan perasaan ini. Tak terasa saya menjambak rambut Vera dan Vera menjadi semakin agresif memainkan jarinya di vaginaku. Dan sekarang ia perlahan mulai menjilat vagina saya.

“Memek kamu wangi”

“Jangan Vera” pinta saya tetapi dalam hati ingin terus dijilat.

Vera menjilat vagina saya. Bibir vagina saya dibuka dan lidahnya menyapu seluruh vagina saya. Klitorisku dihisap dengan keras sehingga nafas saya tersentak-sentak. Saya memejamkan mata menikmati lidah Vera di vaginaku. Tak berapa lama saya merasakan lidah Vera mulai naik kearah perut lalu ke dada. Hatiku berdebar-debar menantikan perbuatan Vera berikutnya.

Dengan lembut tangan Vera membuka BH-ku lalu tangan kanannya mulai meremas payudara kiriku sedangkan payudara kananku dikulum oleh Vera. ceritasexdewasa.org Inikah yang namanya seks? Tanyaku dalam hati. 18 tahun saya mencoba membayangkan kenikmatan seks dan saya sama sekali tak membayangkan bahwa pengalaman pertamaku akan dengan seorang perempuan. Tetapi nikmatnya luar biasa. Vera mengulum puting payudaraku sementara tangan kanannya sudah kembali turun ke selangkanganku dan memainkan klitorisku. Saya menggeliat-geliat menikmati sensualitas dalam diriku. Tiba-tiba dari luar si Nia memanggil..

JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

“Woi, lama amat di dalam. Mau berenang enggak?”

Vera tersenyum lalu berdiri. Saya tersipu malu kemudian saya bergegas memakai baju berenang dan kami berdua menyusul kedua teman yang sudah berenang.

Di malam hari selesai makan malam, kita berempat nonton TV dikamar Vera. Oiya, orang tua Vera sedang keluar negeri sedangkan kakak Vera lagi keluar kota karenanya rumah Vera kosong. Setelah bosan menonton TV, kami menggosipkan orang-orang di sekolah. Pembicaraan kami ngalor-ngidul hingga Vera membuat topik baru dengan siapa kita mau bersetubuh di sekolah. Angki dan Nia sudah tidak perawan sejak SMP. Mereka berdua menceritakan pengalaman seks mereka dan Vera juga menceritakan pengalaman seksnya, saya hanya mendengarkan kisah-kisah mereka.

“Kalau gue, gue horny liat si Ari anak kelas I-6″ kata Nia.

“Iya sama dong, tetapi gue liat horny liat si Marcel. Kayaknya kontolnya gede deh” kata Angky.

“Terus terang ya, gue dari dulu horny banget liat si Alex. Sering banget gue bayangin kontol dia muat enggak di vagina gue. Sorry ya Vera, gue kan tau Alex cowok elo” kata saya sambil tersenyum.

“Hahaha, nggak apa-apa lagi. Banyak kok yang horny liat dia. Si Angky dan Nia juga horny” kata Vera. Kami berempat lalu tertawa bersama-sama.

Di hari Senin setelah pulang sekolah, Vera menarik tangan saya.

“Eh Vita, beneran nih elo sering mikirin Alex?”

“Iya sih, kenapa? Nggak apa-apa kan gue ngomong gitu?” tanya saya.

“Nggak apa-apa kok. Gue orangnya nyantai aja” kata Vera.

“Pernah kepikiran enggak mau ML?” Vera kembali bertanya.

“Hah? Dengan siapa?” tanya saya terheran-heran.

“Dengan Alex. Semalam gue cerita ke Alex dan Alex mau aja ML dengan kamu”

“Ah gila loe Vera” jawab saya.

“Mau enggak?” desak Vera.

“Terus kamu sendiri gimana?” tanya saya dengan heran.

“Saya sih cuek aja. Kalo bisa bikin teman senang, kenapa enggak?” kata Vera.

“Ya boleh aja deh” kata saya dengan deg-degan.

“Mau sekarang di rumahku?” kata Vera.

“Boleh”

Saya naik mobil Vera dan kami berdua langsung meluncur ke Pondok Indah. Setiba di sana, saya mandi di kamar mandi karena panas sekali. Sambil mandi, perasaan saya antara tegang, senang, merinding. Semua bercampur aduk. Selesai mandi, saya keluar kamar mandi mengenakan BH dan celana dalam. Saya pikir tidak ada orang di kamar. Saya duduk di meja rias sambil menyisir rambutku yang panjang. Tiba-tiba saya kaget karena Vera dan Alex muncul dari balkon kamar Vera. Rupanya mereka berdua sedang menunggu saya sambil mengobrol di balkon.

“Halo Vita” kata Alex sambil tersenyum.

Saya membalas tersenyum lalu berdiri. Alex memperhatikan tubuhku yang hanya ditutupi BH dan celana dalam. Tubuh Alex sendiri tinggi dan tegap. Alex masih campuran Belanda Menado sehingga terlihat sangat tampan.

“Hayo, langsung aja. Jangan grogi” kata Vera bagaikan germo.

Alex lalu menghampiriku kemudian ia mencium bibirku. Inilah pertama kali saya dicium di bibir. Perasaan hangat dan getaran menyelimuti seluruh tubuhku. Saya membalas ciuman Alex dan kita berciuman saling berangkulan. Saya melirik ke Vera dan saya melihat Vera sedang mengganti baju seragamnya ke daster. Alex mulai meremas-remas payudaraku yang berukuran 34C.

Saya membuka BH-ku sehingga Alex dengan mudah dapat meremas seluruh payudara. Tangan kirinya diselipkan kedalam celana dalamku lalu vaginaku yang tidak ditutupi sehelai rambut mulai ia usap dengan perlahan. Saya menggelinjang merasakan jari jemari Alex di selangkanganku. Alex lalu mengangkat tubuhku dan dibaringkan ke tempat tidur.

Alex membuka baju seragam SMA-nya sampai ia telanjang bulat di hadapanku. Mulut saya terbuka lebar melihat kontol Alex yang besar.

Selama ini saya membayangkan kontol Alex dan sekarang saya melihat dengan mata kapala sendiri kontol Alex yang berdiri tegak di depan mukaku. Alex menyodorkan kontolnya ke muka saya. Saya langsung menyambutnya dan mulai mengulum kontolnya. Rasanya tidak mungkin muat seluruh kontolnya dalam mulutku tetapi saya mencoba sebisaku menghisap seluruh batang kontol itu.

Saya merasakan tangan Alex kembali memainkan vaginaku. Gairah saya mulai memuncak dan hisapanku semakin kencang. Saya melirik Alex dan kulihat ia memejamkan matanya menikmati kontolnya dihisap. Saya melirik ke Vera dan Vera ternyata tidak mengenakan baju sama sekali dan ia sudah duduk di tempat tidur. Alex lalu membalikkan tubuhku sehingga saya dalam posisi menungging.

Saya agak bingung karena melihat Vera bersimpuh dibelakang saya. Ah ternyata Vera kembali menjilat vagina saya. Nafas saya memburu dengan keras menikmati jilatan Vera di kemaluan saya. Di sebelah kanan saya ada sebuah kaca besar dipaku ke dinding. Saya melirik ke arah kaca itu dan saya melihat si Alex yang sedang menyetubuhi Vera dalam posisi doggy style sedangkan Vera sendiri dalam keadaan disetubuhi sedang menikmati vaginaku.

Wah ini pertama kali saya melihat ini. Saya melihat wajah Alex yang ganteng sedang sibuk ngentot dengan Vera. Gairah wajah Alex membuat saya semakin horny. Sekali-kali lidah Vera menjilat anus saya dan kepalanya terbentur-bentur ke pantat saya karena tekanan dari tubuh Alex ke tubuh Vera. Tidak berapa lama, Alex menjerit dengan keras sedangkan Vera tubuhnya mengejang. Saya melihat kontol Alex dikeluarkan dari vagina Vera. Air maninya tumpah ke pinggir tempat tidur.

Alex terlihat terengah-engah tetapi matanya langsung tertuju ke vagina saya. Bagaikan sapi yang akan dipotong, Alex dengan mata liar mendorong Vera ke samping lalu ia menghampiri diriku. Alex mengarahkan kontolnya yang masih berdiri ke vaginaku. Saya sudah sering mendengar pertama kali seks akan sakit dan saya mulai merasakannya. Saya memejamkan mata dengan erat merasakan kontol Alex masuk ke vaginaku. Saya menjerit menahan perih saat kontol Alex yang besar mencoba memasuki vaginaku yang masih sempit. Vera meremas lenganku untuk membantu menahan sakit.

“Aduh, tunggu dong, sakit nih” keluh saya.

Alex mengeluarkan sebentar kontolnya kemudian kembali ia masukkan ke vaginaku. Kali ini rasa sakitnya perlahan-lahan menghilang dan mulai berganti kerasa nikmat. Oh ini yang namanya kenikmatan surgawi pikir saya dalam hati. Kontol Alex terasa seperti memenuhi seluruh vaginaku. Dalam posisi nungging, saya merasakan energi Alex yang sangat besar. Saya mencoba mengimbangi gerakan tubuh Alex sambil menggerakkan tubuhku maju mundur tetapi Alex menampar pantatku. BANDARQ ONLINE

“Kamu diam aja, enggak usah bergerak” katanya dengan galak.

“Jangan galak-galak dong, takut nih Vita” kata Vera sambil tertawa. Saya ikut tertawa.

Vera berbaring di sebelahku kemudian ia mendekatkan wajahnya ke diriku lalu ia mencium bibirku! Wah, bertubi-tubi perasaan menyerang diriku. Saya benar-benar merasakan semua perasaan seks dengan pria dan wanita dalam satu hari. Awalnya saya membiarkan Vera menjilat bibirku tetapi lama kelamaan saya mulai membuka mulutku dan lidah kami saling beradu.

Saya merasakan tangan Alex yang kekar meremas-remas payudaraku sedangkan tangan Vera membelai rambutku. Saya tak ingin ketinggalan, saya mulai ikut meremas payudara Vera yang saya taksir berukuran 32C. Kurang lebih lima menit kita bertiga saling memberi kenikmatan duniawi sampai Alex mencapai puncak dan ia ejakulasi. Saya sendiri merasa rasanya sudah orgasme kurang lebih 4 kali. Alex mengeluarkan kontolnya dari vaginaku dan Vera langsung menghisap kontolnya dan menelan semua air mani dari kontol Alex.

Saya melihat Alex meraih kantong celananya dan mengambil sesuatu seperti obat. Ia menelan obat itu dengan segelas air di meja rias Vera. Saya melihat kontol Alex yang masih berdiri tegak. Dalam hati saya bertanya-tanya bukankah setiap kali pria ejakulasi pasti kontolnya akan lemas? Kenapa Alex tidak lemas-lemas? Belakangan saya tau ternyata Alex memakan semacam obat yang dapat membuat kontolnya terus tegang.

Setelah minum obat, Alex menyuruh Vera berbaring ditepi tempat tidur lalu Alex kembali ngentot dengan Vera dalam posisi missionary. Vera memanggil saya lalu saya diminta berbaring diatas tubuh Vera. Dengan terheran-heran saya ikuti kemauan Vera.

Saya menindih tubuh Vera tetapi karena kaki Vera sedang ngangkang karena dalam posisi ngentot, terpaksa kaki saya bersimpuh disebelah kiri dan kanan Vera. Saya langsung mencium Vera dan Vera melingkarkan lengannya ke tubuhku dan kami berdua berciuman dengan mesra. Saya merasakan tangan Alex menggerayangi seluruh pantatku. Ia membuka belahan pantatku dan saya merasakan jarinya memainkan anusku.

Saya menggumam saat jarinya mencoba disodok ke anusku tetapi Alex tidak melanjutkan. Beberapa menit kemudian, Vera menjerit dengan keras. Tubuhnya mengejang saat air mani Alex kembali tumpah dalam vaginanya. Saya mencoba turun dari pelukan Vera tetapi Vera memeluk tubuhku dengan keras sehingga saya tidak bisa bergerak. Tak disangka, Alex kembali menyodorkan kontolnya ke vaginaku. Saya yang dalam posisi nungging di atas tubuh Vera tidak bisa menolak menerima kontol Alex.

Alex kembali memompakan kontolnya dalam vaginaku. Saya sebenarnya rasanya sudah lemas dan akhirnya saya pasrah saja disetubuhi Alex dengan liar. Tetapi dalam hatiku saya senang sekali dientotin. Berkali-kali kontol Alex keluar masuk dalam vaginaku sedangkan Vera terus menerus mencium bibirku. Kali ini saya rasa tidak sampai 3 menit Alex ngentot dengan saya karena saya merasakan cairan hangat dari kontol Alex memenuhi vaginaku dan Alex berseru dengan keras merasakan kenikmatan yang ia peroleh. Saya sendiri melenguh dengan keras. Seluruh otot vaginaku rasanya seperti mengejang. Saya cengkeram tubuh Vera dengan keras menikmati sensual dalam diriku.

Alex lalu dalam keadaan lunglai membaringkan dirinya ke tempat tidur. Vera menyambutnya sambil mencium bibirnya. Mereka berdua saling berciuman. Saya berbaring disebelah kiri Alex sedangkan Vera disebelah kanannya. Kita bertiga tertidur sampai jam 5 sore. Setelah itu saya diantar pulang oleh Vera.

JaguarQQ

Kamis, 24 Desember 2020

Kenikmatan Bercinta Di masa SMA


Awal ceritanya bermula ketika aku masih di kelas 1 SMA. Ketika itu aku mengikuti acara kenaikan sabuk Taekwondo yang diadakan di daerah Cipanas. Dengan penuh semangat aku dan teman-temanku mengikuti acara tersebut, dan akhirnya setelah semua acara selesai, aku dan ke lima temanku (sebut saja Aang, Dedi, Millani, Wahyu & Sri) berencana untuk tidak langsung pulang ke rumahnya di daerah Bekasi, tetapi mau mampir dulu ke rumah Bibi Wahyu. BANDARQ ONLINE

Lumayanlah, itung-itung refreshing di daerah Cipanas. Dengan udara yang cukup dingin dan sedikit gerimis, akhirnya kami sampai juga di rumah Bibi Wahyu. Di sana kami langsung dipersilakan masuk. Setelah disuguhkan mie rebus dan teh hangat di antara kami ada yang langsung tidur karena kecapaian, ada juga yang ngobrol santai sambil beristirahat.

Aku sich seneng-seneng aza diajak ngobrol sama Poppy (Bibinya Wahyu). Abis orangnya manis, bodynya montok dan kalo diajak ngobrol nyambung, diapun ternyata mempunyai banyak bahan obrolan, jadi kitanya ngga BT. Apalagi dia itu ternyata usianya ngga jauh beda sama kita-kita, cuma 3 tahun lebih tua, jadi masih tergolong sama-sama ABG.

Selama ngobrol dengan Poppy, aku selalu memperhatikan bentuk badannya yang menurutku sangat aduhai. Ngga taunya, lama-lama aku ngga kuat juga ngeliatinnya, soalnya dia cuma pake T-Shirt ketat dan celana pendek yang kedombrongan, yang kalo lagi ngobrol, bukan cuma pahanya aza yang keliatan, tapi CD nya pun ikut-ikutan ngintip dari celah yang kedombrongan itu.

Karena takut ketauan kalo aku lagi “KONAK” gara-gara ngeliatin pemandangan yang jarang aku lihat di sekolah, akhirnya aku pura-pura mau istirahat di kamar, apalagi suasananya sudah agak malam (sekitar jam 21.00). Aku lihat si Aang dan Dedi sudah tertidur pulas. Sedang Millani, Wahyu dan Sri suaranya masih terdengar ngobrol dengan Poppy.

Karena cowok dan cewek tidur di kamar terpisah, akhirnya aku pun tertidur tanpa merasa terganggu dengan para cewek yang masih asik ngobrol. Aku tertidur cukup lelap juga, mungkin karena kecapean setelah kenaikan sabuk, sampai-sampai aku kaget ketika Poppy mengguncang-guncang pundakku sambil berkata

‘anterin aku kekamar mandi dong, Fik’. Tentu saja aku bingung, karena aku pikir ini khan rumahnya sendiri, tapi kenapa dia tidak berani untuk pergi kekamar mandi sendiri. 

JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

Akhirnya tanpa punya pikiran yang macem-macem, akupun bangun untuk mengantarkannya. Kulihat jam didinding sudah menunjukan jam 01.30 malam, pantes aza dia minta diantar, soalnya memang sudah sangat malam, wajar aza kalo dia merasa takut, karena jam segini pas lagi enak-enaknya tidur.

Tertinggal Di Cipanas Setelah beberapa menit menunggu didepan pintu kamar mandi, aku merasa kesel juga, kok lama banget sich, padahal ngomongnya cuma kencing doang, udah gitu, udaranya disini dingin banget lagi. Saking ngga sabarnya, aku coba untuk mengetuk pintu agar dia tau kalo aku udah lama nungguin dia dikamar mandi. Tanpa disangka-sangka, sebelum tanganku menyentuh pintu, pintu itu langsung terbuka. Dan yang lebih mengagetkan lagi, Poppy sudah berdiri dihadapanku dengan hanya mengenakan BH dan CD aza.

Jujur aza, waktu masih ditutupi baju dan celanapun aku sudah konak, apalagi melihat yang kayak begini. Tanpa sadar aku sempet Istigfar, namun ketika Poppy memelukku, dengkulku terasa tambah gemetar, dan degup jangtungku bertambah kencang ketika dia menciumku dan membisikan bahwa malam ini dia membutuhkan kehangatan.

Dengan agak malu, aku bertanya

‘apakah dia sadar melakukan hal ini?’, padahal khan aku adalah temannya Wahyu, ponakannya dia.

Tapi dia menjawab yang membuatku bertambah bingung, dia melakukan ini semua karena sejak pertama dia melihatku, dia sangat tertarik kepadaku, dan yang lebih gilanya lagi, sejak dulu dia terobsesi untuk bercinta dengan orang-orang yang mempunyai penampilan sepertiku.

Masih didalam kebingungan, aku diam saja ketika dia mulai mencumbuku dengan cara menciumi seluruh mukaku, memeluk dan meraba tubuhku, dan mulai membuka satu persatu pakaianku. Ketika jari lentiknya bergerak dan berusaha membuka resleting celanaku, aku kembali berontak dan mengingatkan dia kalo yang kita lakukan ini salah, apalagi diruang yang terbuka dan bisa saja orang lain akan melihatnya.

Aku pikir dia sudah sadar karena dia langsung masuk lagi ke dalam kamar mandi. Namun tidak lama kemudian dia kembali memanggilku

‘Fik, tolong ambilkan handuk yang dijemur didapur dong, lupa bawa handuk nich’. Setelah mencari handuk yang dia minta, aku langsung mengetuk pintu kamar mandinya dan memberitahunya kalo handuknya sudah ada.

Namun dia mengatakan ‘masuk aza, gantungin didalem, gua lagi gosok gigi’, dan tanpa ragu saya masuk dan menggantungkannya digantungan handuk. Namun diluar dugaan, ternyata Poppy dari tadi sembunyi dibalik pintu, dan ketika saya masuk, Poppy langsung mengunci pintu kamar mandi dan membiarkan saya dan dirinya terkunci dari dalam.

Didalam ketakutan yang sedang aku rasakan, hatiku yang lain merasa senang ketika mengetahui bahwa Poppy sudah mengunci pintunya. Tanpa menunggu lama, Poppy langsung mencium dan mencumbuiku dengan sangat buas. Mulutnya terus melumat bibirku, tangan kirinya terus mengelus dan berusaha membuka pakaianku. Sedang tangan kanannya tetap meremas kemaluanku.

Diperlakukan seperti itu, lama-lama rasa takut akan ketauan orang lain itu hilang dan yang ada malah birahiku semakin memuncak. Aku berusaha untuk mengimbangi semua yang dilakukan Poppy, namun karena aku belum pengalaman, akhirnya aku mengikuti apa yang diintruksikan Poppy kepadaku. Setelah merasa sudah cukup puas menciumi wajah dan tubuhku, wajah Poppy mulai turun kebawah dan mulai membuka celanaku. Dengan hati-hati dia menurunkan celana jeans ku agar tidak menyakitkan ‘burung’ ku yang sudah sejak tadi berdiri. Setelah itu, dengan sangat manja dia menjilat dan mengulum kemaluanku.

Berjuta nikmatnya ketika dia mulai mengeluar masukan burungku kedalam mulutnya. Masih dalam posisi berdiri, aku terus dicumbuinya, dan aku merasa sangat pasif jika cuma diam saja. Akhirnya akupun mulai memberanikan diri untuk menyentuh payudaranya yang sangat indah. Sambil terus meremas, aku minta agar Poppy mengizinkan aku untuk menciumi memeknya. JAGUARQQ

Sambil tersenyum, dia bertanya

‘emang bisa?’, dia mengeluarkan burungku dari mulutnya, kemudian dia berdiri, dan menyuruhku berjongkok.

Tapi aku menolak, karena menurutku daripada dia berdiri, mendingan dia tidur terlentang dilantai kamar mandi, agar aku bisa lebih leluasa untuk menjilati memeknya. Walaupun lantainya dingin, tapi dia mau untuk melakukannya, asalkan dengan posisi 69. Aku yang belum tau apa maksudnya, hanya mengiyakannya saja.

Dengan perlahan aku mulai menjilati memeknya, ternyata dia orangnya apik juga, karena dengan bulu kemaluan yang sepertinya selalu dirawat dengan cara digunting agar tidak terlalu panjang, maka aku dengan mudah melihat apa yang ada didalam memeknya itu. Dengan keharuman yang khas, memek itu telah membuat aku betah berlama-lama mencumbuinya.

Aku terus menjilati, dan dengan jari telunjukku, aku coba merangsang dia dengan memainkan kelentitnya.

Semakin aku percepat memainkan jari telunjukku, semakin cepat pula dia menggoyangkan pantatnya. Sambil mengulum burungku, dia mengatakan bahwa dia sudah tidak kuat menahan keinginannya untuk segera memasukkan burungku kedalam memeknya. Namun aku masih belum peduli, karena aku masih ingin disepong dan mengeluarkan didalam mulutnya. Dia mengocok dan mengeluar masukkan burungku lebih cepat lagi, dan ini yang membuat aku blingsatan. Akhirnya dengan rintihan penuh kepuasan, aku keluarkan spermaku didalam mulutnya. Tanpa ragu Poppy pun segera menelan dan menjilati spermaku sampai bersih.

Mungkin karena aku baru sekali ini melakukannya, ngga lama kemudian burungku berdiri lagi karena melihat Poppy yang sedang merangsang dirinya sendiri. Dengan tangannya yang mulus, Poppy memainkan jarinya disela-sela memeknya yang mulai terlihat kemerah-merahan akibat gesekan.

Aku yang merasa sudah dipuasi, ingin membalasnya dengan sebaik-baiknya. Dengan perlahan, aku kembali mendekatinya dan mulai mencumbui kedua payudaranya yang sudah sangat kencang. Aku hisap putingnya, ku remas kedua gunung yang telah basah oleh keringat. Namun tidak lama kemudian Poppy menekan kepalaku dan mengarahkan ke memeknya. ‘Tolong jilatin lagi Fik, Poppy sangat suka bila memek Poppy dicumbu’. Kedua pahanya diregangkan, dengan begitu aku bisa menjilati memeknya sampai kedalam.

‘Alangkah wanginya memek ini’ pujiku kepada Poppy, namun dia hanya tersenyum dan kemudian bangkit mengangkangiku.

Aku disuruh terlentang dan dia mulai mencumbui burungku. Kemudian dia merubah posisi dan sejajar denganku. Digesek-gesekan memeknya ke burungku. setelah yakin bahwa burungku sudah benar-benar keras, secara perlahan-lahan dia bimbing burungku untuk memasuki memeknya. Setelah masuk semua, aku langsung membalikkan tubuh Poppy agar dia berada di bawah, sehingga aku bisa dengan bebas bergerak memainkan burungku.

Baru menyentuh bibir vaginanya aza aku sudah merasa keenakan, belum puas aku menikmati sensasi ini, ternyata Poppy mengajakku merasakan sensasi yang lebih hebat. Pelan namun pasti burungku mulai memasuki memeknya, dan ada sejuta kenikmatan yang aku rasakan ketika burungku sudah berada didalam lubang kenikmatannya. Aku mulai menaik turunkan pantatku untuk mendorong dan menarik burungku dikemaluannya. Poppy menjerit kecil ketika pertama kali aku menarik burungku. Namun itu hanya sesaat, karena tak lama kemudian desahan-desahan kenikmatan keluar dari mulut Poppy secara terus-menerus.

‘Terus Git, enak banget kontolmu Git.. aacchh, nikmatnya.. kontolmu Git.. teruuzzhh.. aacchh.. uuhh hangat dan nikmatnya barang kamu Git.. gede banget Git.. terruuzzhh.. aacchh’ tanpa henti-hentinya Poppy meracau dan mendesis, kurang lebih setengah jam aku memainkan burungku di dalam kemaluannya, sepertinya Poppy sudah 2 kali orgasme, karena ketika sedang asiknya mendorong dan menarik burungku, tubuh Poppy tiba-tiba menegang, tangannya mencengkram erat lenganku, mulutnya terus mendesis, dan gerakannya mulai tidak terkontrol, kemudian mendadak ia terdiam.

Tak lama kemudian Poppy menggoyangkan pantatnya kembali, sambil mengucapkan terima kasih. Ternyata dia masih sanggup untuk melayani nafsuku, buktinya walaupun sudah terlihat lelah, dia tetap mengimbangiku dengan goyangan-goyangan mautnya.

Namun itu tak lama, karena Poppy mengalami orgasme untuk yang kedua kalinya. Untuk itu aku tidak langsung berhenti, karena aku pikir akupun sebentar lagi akan keluar. Aku percepat gerakanku, dan dengan wajah yang lelah, Poppy tetap berusaha menggoyang pantatnya. Apalagi ketika dia tau kalo aku sebentar lagi akan keluar, dia langsung mempercepat goyangannya.

Dan..aacchh, akhirnya pertahananku jebol juga, kukeluarkan semua spermaku didalam memeknya. Dan tanpa sadar Poppy langsung memelukku kembali. ‘Hebat sekali Git, Kenapa ngga dari dulu si Wahyu cerita kalo dia punya temen kaya Elo’.

‘Makasih yach..’ ujarnya setelah sudah sama-sama berdiri untuk mengambil dan memakai pakaian yang berantakan di lantai kamar mandi.

Kamis, 05 November 2020

Kenikamatan Bercinta Dengan Tante Sony

Ini Pengalaman Ku saat berjualan Mobil Dengan Tante Yang Menurutku Tante Butuh Kenikmatan– Namaku Kelvin. Umurku 23 tahun, dan saat ini aku sedang kuliah di salah satu perguruan di jakarta, namun aku putuskan untuk sambil bekerja selama aku harus mebiayai kuliah ku. Ekonomi keluargaku termasuk pas-pasan. Ayahku hanyalah seorang pensiunan pegawai bank pemerintah di Sukabumi. Sedangkan ibuku bekerja sebagai guru sebuah SMA negeri di sana. Aku tinggal di tempat kos di daerah Jakarta Barat. Karena uang kiriman orang tuaku kadang-kadang terlambat dan terkadang bahkan tidak ada kiriman sama sekali, untuk bertahan hidup, akupun menjadi guru privat anak-anak SMA. Memang aku beruntung dikaruniai otak yang lumayan encer.

Akupun hidup prihatin di ibukota ini, terkadang seharian aku hanya makan supermie saja untuk mengganjal perutku. Aku pikir tidak mengapa, asal aku bisa hemat untuk bisa membeli buku kuliah dan lain sebagainya, sehingga aku bisa lulus dan membanggakan kedua orang tuaku. Terkadang aku iri melihat teman-teman kuliahku. Mereka sering dugem, berpakaian bagus, bermobil, mempunyai HP terbaru, dll.Salah satu dari teman kuliahku bernama Hanna. Dia seorang gadis cantik dan kaya. Ia anak seorang direktur sebuah perusahaan besar di Jakarta. Percaya atau tidak, dia adalah pacarku. Kadang aku heran, kok dia bisa tertarik padaku. Padahal banyak teman laki-laki yang bonafid, mengejarnya. Ketika kutanyakan hal ini, ini bukan ge-er, dia bilang kalau menurutnya aku orang yang baik, sopan dan pintar. Disamping itu, dia suka dengan wajahku yang katanya “cute”, dan perawakanku yang tinggi, tegap, kekar, dan berisi. Nggak percuma juga aku sering latihan karate, renang, bola, dan voli waktu di Sukabumi dulu. Hanna dan aku telah berpacaran semenjak dua tahun belakangan ini. Walaupun kami berbeda status sosial, dia tidak tampak malu berpacaran denganku. Akupun sedikit minder bila menjemputnya menggunakan motor bututku, di rumahnya yang berlokasi di Pondok Indah.

Sering orang tuanya, mereka juga baik padaku, menawarkan untuk menggunakan mobil mereka jika kami akan pergi bersama. Tetapi aku memang mempunyai harga diri atau gengsi yang tinggi (menurut Hanna pacarku, gengsiku ketinggian), sehingga aku selalu menolak. Kemana-mana aku selalu menggunakan motor bersama Hanna. Hanna pun tidak berkeberatan bahkan mengagumi prinsip hidupku. Saat makan atau nonton, aku selalu menolak bila dia akan mentraktirku. Aku bilang padanya sebagai laki-laki aku yang harus bayarin dia.Meskipun tentu saja kami akhirnya hanya makan di rumah makan sederhana dan nonton di bioskop yang murah. Itupun aku lakukan kalau sedang punya uang. Kalau tidak ya kami sekedar ngobrol saja di rumahnya atau di tempat kostku. Hanna adalah gadis baik-baik. Aku sangat mencintainya. Sehingga dalam berpacaran kami tidak pernah bertindak terlalu jauh. Kami hanya berciuman dan paling jauh saling meraba. 

Memang benar kata orang, bila kita benar-benar mencintai seseorang, kita akan menghormati orang tersebut. Hanna pernah bilang padaku, kalau ia ingin mempertahankan keperaVinannya sampai ia menikah nanti. Terlebih akupun waktu itu masih perjaka. Mungkin hal ini sukar dipercaya oleh pembaca, mengingat trend pergaulan anak muda Jakarta sekarang.Keadaanku mulai berubah semenjak beberapa bulan yang lalu. Saat itu aku ditawari sebuah peluang untuk berwiraswasta oleh seorang temanku. Aku tertarik mendengar cerita suksesnya. Terlebih modal yang dibutuhkan pun sangat kecil, sehingga aku berpikir tidak ada salahnya untuk mencoba.Hasilnya ternyata luar biasa. Mungkin memang karena bidang ini masih banyak peluang, disamping strategi pemasaran yang disediakan oleh program ini sangat jitu. JAGUARQQ

Penghasilanku pun per bulan sekarang mencapai jutaan rupiah. Mungkin setingkat dengan level manajer perusahaan kelas menengah. Bekerjanya pun dapat part-time sambil disambi kuliah. Memang beruntung aku menemukan program ini. Semenjak itu, penampilanku berubah. Gaya hidup yang sudah lama aku impikan sekarang telah dapat kunikmati. HP terbaru, pakaian bagus, sudah dapat aku beli. Semakin sering aku mengajak Hanna untuk makan di restoran mahal serta nonton film terbaru di bioskop 21. Hanna sempat kaget dengan kemajuanku. Sempat disangkanya aku berusaha yang ilegal, seperti menjual narkoba. Tetapi setelah aku jelaskan apa bisnisku, dia pun lega dan ikut senang. Disuruhnya aku bersyukur pada Tuhan karena telah memberikan jalan kepadaku.Hanya satu saja yang masih kurang. Aku belum punya mobil. Setelah menabung dari hasil usahaku selama berbulan-bulan, akhirnya terkumpul juga uang untuk membeli mobil bekas. Kulihat di surat kabar dan tertera iklan tentang mobil Timor tahun 1997 warna gold metalik. Aku tertarik dan langsung kutelpon si penjualnya.

“Ya betul… mobil saya memang dijual”. Suara seorang Vinita menjawab di ujung telepon.

“Harganya berapa Bu?”

“Empat puluh delapan juta”

“Kok mahal sih Bu?”

“Kondisinya bagus lho.. Semuanya full orisinil”Dengan cepat kukalkulasi danaku. Wah.. Untung masih cukup, walaupun aku harus menjual motorku dulu. Tetapi akupun berpikir, siapa tahu harganya masih bisa ditawar. Kuputuskan untuk melihat mobilnya terlebih dahulu.

“Alamatnya dimana Bu?

”Dia pun kemudian memberikan alamatnya, dan aku berjanji untuk datang ke sana sore ini sehabis kuliah. 

Setelah mencari beberapa lama, sampai juga aku di alamat yang dimaksud.

“Selamat sore” sapaku ketika seorang Vinita cantik membuka pintu.

“Oh sore..” jawabnya.Aku tertegun melihat kecantikan si ibu. Usianya mungkin sekitar 35 tahunan, dengan kulit yang putih bersih, dan badan yang seksi.

Payudaranya yang tampak penuh di balik baju “you can see” menambah kecantikannya. Agar pembaca dapat membayangkan kecantikannya, aku bisa bilang kalau si ibu ini 80% mirip dengan Sally Margaretha, bintang film itu.

“Saya Kelvin yang tadi siang telepon ingin melihat mobil ibu”

“Oh.. Ya silakan masuk.” Akupun masuk ke dalam rumahnya.

“Tunggu sebentar ya Vin. Mobilnya masih dipakai sebentar menjemput anakku les. Mau minum apa?”

“Ah.. Nggak usah ngerepotin.. Apa saja deh Bu”Aku pun kemudian duduk di ruang tamu. Tak lama si ibu datang dengan membawa segelas air sirup.

“Kamu masih kuliah ya,” tanyanya setelah duduk bersamaku di ruang tamu

“Iya Bu.. Hampir selesai sih “

“Ayo diminum.. Beruntung ya kamu.. Dibelikan mobil oleh orang tuamu” si ibu berkata lagi.

Kuteguk sirup pemberian si ibu. Enak sekali rasanya menghilangkan dahagaku.

“Oh.. Ini saya beli dari usaha saya sendiri, Bu. Mangkanya jangan mahal-mahal dong” jawabku.

“Wah.. Hebat kamu kalau gitu. Memang usaha apa kok masih kuliah sudah bisa beli mobil”

“Yah usaha kecil-kecilan lah” jawabku seadanya.

“Ngomong-ngomong mobilnya kenapa dijual Bu?”

“Aduh kamu ini ba Bu ba Bu dari tadi. Saya kan belum terlalu tua. Panggil saja tante Sony.” jawabnya sambil sedikit tertawa genit.

“Mobilnya akan saya jual karena mau beli yang tahunnya lebih baru”

JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

“Oh begitu..” jawabku.Kemudian tante Sony tampak melihatku dengan pandangan yang agak lain. Agak rikuh aku dibuatnya. Terlebih tante Sony duduk sambil menumpangkan kakinya, sehingga rok mininya agak sedikit terangkat memperlihatkan pahanya yang putih mulus.

“Anaknya berapa tante. Terus suami tante kerja dimana?” tanyaku untuk menghilangkan kerikuhanku.

“Anakku satu. Masih SD. Suamiku sudah nggak ada. Dia meninggal dua tahun yang lalu” jawabnya.

“Waduh.. Maaf ya tante”

“Nggak apa kok Vin.. Kamu sendiri sudah punya pacar?”

“Sudah, tante”

“Cantik ya?”

“Cantik dong tante..” jawabku lagi.

Duh, aku makin rikuh dibuatnya. Kok pembicaraannya jadi ngelantur begini. Tante Sony kemudian beranjak duduk di sebelahku. 

“Cantik mana sama tante..” katanya sambil tangannya meremas tanganku.

“Anu.. Aduh.. Sama-sama, tante juga cantik” jawabku sedikit tergagap.

“Kamu sudah pernah begituan dengan pacarmu?”.Sambil berkata, tangan tante Sony mulai berpindah dari tanganku ke pahaku.

“Belum.. Tante.. Saya masih perjaka.. Saya nggak mau begituan dulu” jawabku sambil menepis tangan tante Sony yang sedang meremas-remas pahaku. Jujur saja, sebenarnya akupun sudah mulai terangsang, akan tetapi saat itu aku masih dapat berpikir sehat untuk tidak mengkhianati Hanna pacarku. Mendengar kalau aku masih perjaka, tampak Sony tersenyum.

“Mau tante ajarin caranya bikin senang Vinita?” tanyanya sambil tangannya kembali merabai pahaku, dan kemudian secara perlahan mengusap-usap penisku dari balik celana.

“Aduh.. Tante.. Saya sudah punya pacar.. Nggak usah deh..”

“Mobilnya kapan datang sih?” lanjutku lagi.

“Sebentar lagi.. Mungkin macet di jalan. Mau minum lagi? 

“Tanpa menunggu jawabanku, tante Sony pergi ke belakang sambil membawa gelasku yang telah kosong. Lega juga rasanya terlepas dari bujuk rayu tante Sony. Beberapa menit kemudian, tante Sony kembali membawa minumanku.

“Ayo diminum lagi” kata tante Sony sambil memberikan gelas berisi sirup padaku.Kuteguk sirup itu, dan terasa agak lain dari yang tadi. Tante Sony kemudian kembali duduk di sebelahku.

“Ya sudah.. Kamu memang setia nih ceritanya.. Kita ngobrol aja deh sambil menunggu mobilnya datang, OK?” 

“Iya tante..” jawabku lega.

“Kamu ngambil jurusan apa?”

“Ekonomi, tante”“

Kenal pacarmu di sana juga?”Waduh.. Aku berpikir kok si tante kembali nanyanya yang kayak begituan.“Iya dia teman kuliah”

“Ceritain dong gimana ketemuannya”Yah daripada diminta yang nggak-nggak, aku setuju saya menceritakan padanya tentang kisahku dengan Hanna. Kuceritakan bagaimana saat kami berkenalan, ciri-cirinya, acara favorit kami saat pacaran, tempat-tempat yang sering kami kunjungi. Setelah beberapa lama bercerita, entah mengapa nafsu birahiku terangsang hebat. Akupun merasakan sedikit keringat dingin mengucur di dahiku.

“Kenapa Vin.. Kamu sakit ya” tanya tante Sony tersenyum sambil kembali meremas tanganku. Tangannya kemudian beralih ke pahaku dan kembali diusap dan diremasnya perlahan.

“Anu tante rasanya kok agak aneh ya?” jawabku.

“Tapi enak kan?”Tante Sony pun kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku, dan kemudian bibir kamipun telah saling berpagut. Tak kuasa lagi aku menolak tante Sony. Nafsuku telah sampai di ubun-ubun.

“Saya tadi dikasih apa tante” tanyaku lirih.

“Ah.. Cuma sedikit obat kok. Supaya kamu bisa lebih rileks” jawabnya sambil tangannya mulai membuka retsleting celanaku.

“Ayo, tante ingin merasakan penismu yang masih perjaka itu” lanjutnya sambil kembali menciumi wajahku.Tante Sonympun kemudian membuka celanaku beserta celana dalamnya sekaligus.

“Hmm.. Besar juga ya punyamu. Tante suka tongkol besar anak muda begini”. Tangannya mulai mengocok penisku perlahan. Kemudian tante Sony merebahkan kepalanya dipangkuanku. Diciumnya kepala penisku, dan lantas dengan bernafsu dikulumnya penisku yang sudah tegak menahan gairah berahi.“Ah.. Tante..” desahku menahan nikmat, ketika mulut tante Sony mulai menghisap dan menjilati penisku. Tangan tante Sony pun tak tinggal diam. Dikocoknya batang penisku, dan diusap-usapnya buah zakarku. Setelah sekian lama penisku dipermainkannya, kembali tante Sony bangkit dan menciumiku.

“Kita lanjutin pelajarannya di kamar yuk sayang..” bisiknya. 

Akupun sudah tak kuasa menolak. Nafsu berahi telah menguasai diriku. Kami pun beranjak menuju kamar tidur tante Sony di bagian belakang rumah. Sesampainya aku di kamar, tante Sony kembali menciumiku. Kemudian tanganku pun diraihnya dan diletakkan di payudaranya yang membusung.

“Ayo sayang.. Kamu remas ya”Kuikuti instruksi tante Sony dan kuremas payudara miliknya. Tante Sony pun terdengar mengerang nikmat.

“Sayang… tolong bukain baju tante ya”.Tante Sony membalikkan badan dan akupun membuka retsleting baju “you can see”nya. Setelah terbuka, tante Sony kembali berbalik menghadapku.

“BHnya sekalian donk sayang..” ujarnya.Kuciumi kembali wajahnya yang ayu itu, sambil tanganku mencari-cari pengait BH di punggungnya.

“Aduh.. Kamu lugu amat ya.. Tante suka..” katanya disela-sela ciuman kami.

“Pengaitnya di depan, sayang..”Kuhentikan ciumanku, dan kutatap kembali BHnya yang membungkus payudara tante Sony yang besar itu. Kubuka pengaitnya sehingga payudara kenyal itupun seolah meloncat keluar

“Bagus khan sayang.. Ayo kamu hisap ya..”Tangan tante Sony merengkuh kepalaku dan didorong ke arah dadanya. Tangannya yang satunya lagi meremas payudaranya sendiri dan menyorongkannya ke arah wajahku.

“Ah.. Enak.. Anak pintar.. Sshh” desah tante Sony ketika aku mulai menghisap payudaranya.

“Jilati putingnya yang..” instruksi tante Sony lebih lanjut. Dengan menurut, akupun menjilati puting payudara tante Sony yang telah mengeras.Kemudian aku kembali menghisap sepasang payudaranya bergantian. Setelah puas aku hisapi payudaranya, tante Sony kemudian mengangkat kepalaku dan kembali menciumiku.

“Sekarang kamu buka rok tante ya”Tante Sony merengkuh tanganku dan diletakkannya di pantatnya yang padat.

Kuremas pantatnya, lalu kubuka retsleting rok mininya. Aku terbelalak melihat Tante Sony ternyata menggunakan celana dalam yang sangat mini. Seksi sekali pemandangan saat itu. Tubuh tante Sony yang padat dengan payudara yang membusung indah, ditambah dengan sepatu hak tinggi yang masih dikenakannya.Kembali tante Sony mencium bibirku. Lantas ditekannya bahuku, membuatku berlutut di depannya. Tangan tante Sony lalu menyibakkan celana dalamnya sehingga vaginanya yang berbulu halus dan tercukur rapi nampak jelas di depanku. BANDARQ ONLINE

“Cium di sini yuk sayang..” perintahnya sambil mendorong kepalaku perlahan.

“Oh..my god.. Sshh” erang tante Sony ketika mulutku mulai menciumi vaginanya.Kujilati juga vagina yang berbau harum itu, dan kugigit-gigit perlahan bibir vaginanya.

“Ahh.. Kamu pintar ya.. Ahh” desahnya.Tante Sony lantas melepaskan celana dalamnya, sehingga akupun lebih bebas memberikan kenikmatan padanya.“Jilat di sini sayang..” instruksi tante Sony sambil tangannya mengusap klitorisnya.Kujilati klitoris tante Sony. Desahan tante Sony semakin menjadi-jadi dan tubuhnya meliuk-liuk sambil tangannya mendekap erat kepalaku. Beberapa saat kemudian, tubuh tante Sony pun mengejang.

“Yes.. Ah.. Yes..” jeritnya.Liang vaginanya tampak semakin basah oleh cairan keVinitaannya. Kusedot habis cairan memek nya sambil sesekali kuciumi paha mulus tante Sony. Tak percuma ilmu yang kudapat selama ini dari pengalamanku menonton dan mengkoleksi video porno. & bacaan dewasa Cerita Orgasme

“Kita terusin di ranjang yuk..” ajaknya setelah mengambil nafas panjang.Aku pun kemudian melucuti semua pakaianku. Tante Sony lalu membuka sepatu hak tingginya, sehingga sambil telanjang bulat, kami merebahkan diri di ranjang.

“Ciumi susu tante lagi dong yang..”Aku dengan gemas mengabulkan permintaannya. Payudara tante Sony yang membusung kenyal, tentu saja membuat semua lelaki normal, termasuk aku, menjadi gemas.Sementara mulutku sibuk menghisap dan menjilati puting payudara tante Sony, tangannya menuntun tanganku ke vaginanya. Akupun mengerti apa yang ia mau. Tanganku mulai mengusap-usap vagina dan klitorisnya.Tante Sony kembali mengerang ketika nafsu berahinya bangkit kembali. Ditariknya wajahku dari payudaranya dan kembali diciuminya bibirku dengan ganas. Selanjutnya, tante Sony menindih tubuh atletisku. Dijilatinya dada bidangku dan kedua putingnya dan kemudian perut sixpackku pun tak lupa diciuminya.Sesampainya di penisku, dengan gemas dijilatinya lagi batangnya. Tak lama kemudian, kepala tante Sonypun sudah naik turun ketika mulutnya menghisapi penisku.

“Sekarang tante pengin ambil perjakamu ya..

”Sambil berkata begitu, tante Sony menaiki tubuhku. Diarahkannya penisku ke dalam vaginanya. Rasa nikmat luar biasa menghinggapiku, ketika batang penisku mulai menerobos liang memek tante Sony.

“Uh.. Nikmat sekali.. Tante suka tongkolmu.. Enak..” desah tante Sony sambil menggoyangkan tubuhnya naik turun di atas tubuhku.

“Heh.. Heh.. Heh..” begitu suara yang terdengar dari mulut tante Sony. Seirama dengan ayunan tubuhnya di atas penisku.“Tante suka.. Ahh.. Ngent*tin anak muda.. Ahh.. Seperti kamu.. Yes.. Yes..

”Tante Sony terus meracau sambil menikmati tubuhku. Tangannya kemudian menarik tanganku dan meletakkannya di payudaranya yang bergoyang-goyang berirama. Akupun meremas-remas payudara kenyal itu. Suara desahan tante Sony semakin menjadi-jadi.

“Enak.. Ahh.. Ayo terus.. ent*tin tante.. Ah.. Anak pintar.. Ahh..”Tak lama tubuh tante Sonypun kembali mengejang. Dengan lenguhan yang panjang, tante Sony mengalami orgasme yang kedua kalinya. Tubuh tante Sony kemudian rubuh di atasku.Karena aku belum orgasme, nafsukupun masih tinggi menunggu penyaluran. Kubalikkan tubuh tante Sony, dan kugenjot penisku dalam liang keVinitaannya. Rasa nikmat menjalari seluruh tubuhku. Kali ini eranganku yang menggema dalam kamar tidur itu.

“Oh.. Enak tante.. Yes.. Yes..” erangku ditengah suara ranjang yang berderit keras menahan guncangan.

“Kelvin mau keluar tante..” kataku ketika aku merasakan air mani sudah sampai ke ujung penisku.

“Keluarin di mulut tante, sayang..”Akupun mencabut keluar penisku dan mengarahkannya ke wajah tante Sony. Tangan tante Sony langsung meraih penisku, untuk kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya.

“Ahh.. Tante..” jeritku ketika aku menyemburkan air maniku dalam mulut tante Sony. Tante Sony lantas mengeluarkan penisku dan mengusap-usapkannya pada seluruh permukaan wajahnya yang cantik. Setelah membersihkan diri, kamipun kembali duduk di ruang tamu.

“Enak Vin?” tanyanya sambil tersenyum genit.

“Enak tante… memang tante sering ya beginian”

“Nggak kok.. Kalau pas ada anak muda yang tante suka saja..”

“Oh.. Tante sukanya anak muda ya..”

“Iya Vin.. Disamping staminanya masih kuat.. Tante juga merasa jadi lebih awet muda.” jawab tante Sony genit.Tak lama mobil yang dinanti pun datang. Akhirnya aku jadi membeli mobil tante Sony itu. Disamping kondisinya masih bagus, tante Sony memberikan korting delapan juta rupiah.

“Asal kamu janji sering-sering main ke sini ya” katanya sambil tersenyum saat memberikan potongan harga itu. Kejadian ini berlangsung sebulan yang lalu. Sampai saat ini, aku masih berselingkuh dengan tante Sony. Sebenarnya aku diliputi perasaan berdosa kepada Hanna pacarku. Tetapi apa daya, setelah kejadian itu, aku jadi ketagihan bermain seks Aku tetap sangat mencintai pacarku, dan tetap menjaga batas-batas dalam berpacaran. Tetapi untuk menyalurkan hasratku, aku terus berhubungan dengan tante Sony. 

Bisniskupun makin lancar. Keuanganku semakin membaik, sehingga aku sanggup memberikan hadiah-hadiah mahal pada Hanna untuk menutupi rasa bersalahku. Sering orang tuanya, mereka juga baik padaku, menawarkan untuk menggunakan mobil mereka jika kami akan pergi bersama. Tetapi aku memang mempunyai harga diri atau gengsi yang tinggi (menurut Hanna pacarku, gengsiku ketinggian), Jualan Mobil sehingga aku selalu menolak. Akupun sedikit minder bila menjemputnya menggunakan motor bututku, di rumahnya yang berlokasi di Pondok Indah.

Minggu, 25 Oktober 2020

Tante Sombong Yang Berhasil Ku Taklukan

Udara pagi ini terasa sejuk sekali, seakan menyambut baik datangnya hari Minggu ini, Secerah wajah tante Rafena yg tengah bercengkrama dengan bunga bunga ditaman. Meskipun nampak angkuh, namun kecantikan wajahnya tak dapat disembunyikan..Aku baru saja selesai mandi dan berniat ngeteh diteras rumah sambil mnghirup udara pagi yg segar. Akan tetapi mataku melihat tante Rafena tengah asyik menikmati keindahan bunga ditaman depan rumah. Dengan gaya ala petani bunga Cibodas, tante Rafena nampak srius mmperhatikan tanaman itu. 

” Pagi tan ” sapaku. 

” Hmm… ” balasnya tanpa berpaling dari rumpunan bunga. 

” Mau aku buatin minum nda tan!? ” tanyaku lagi setengah menawarkan jasa. 

” Nda usah!! ” jawabnya juga seraya membelakangiku. Aku tak melihat tante Rita, Hendri ataupun Jenny pagi ini. 

” Ach, pada lari pagi kali? ” fikirku dalam hati.

Aku kembali memperhatikan tante Rafena yg mmbelakangiku. Mulai dari betisnya yg putih mulus meskipun nampak kurus, pahanya yg lebih mulus dari betisnya, bokongnya meskipun terbalut celana pendek, namun trlihat jelas lekukannya. JAGUARQQ

” Coba dia bisa aku tiduri seperti tante Rita ya? ” gumanku dalam hati. 

Belum habis lamunanku,tiba tiba kulihat tubuh tante Rafena terhuyung lemah ingin tersungkur. Dengan cepat aku meloncat dan memegangi tubuhnya yg nyaris tersungkur itu, meninggalkan sisa lamunan cabulku. Kurangkul tubuhnya yg mulus dan terlihat lemas sekali. 

“Ga papa kan tan??” tanyaku penuh rasa khawatir, seraya memapah tubuh tante Rafena. 

“Kepalaku terasa pusing Fad” jawab tante Rafena lemah. 

“Ya udah, istirahat aja didalam” saranku sambil terus memapahnya ke dalam rumah. 

“Akhirnya aku bisa merangkulmu tann” ucapku dalam hati. Ada sejuta kebahagian dihatiku karna mampu merangkul tubuh si angkuh trsebut.Setelah berada didalam rumah, dengan perlahan kududukan tante Rafena di sofa ruang tamu. Dengan menarik nafas tante Rafena duduk dan bersandar pada sandaran sofa. Setelah itu aku melangkah meninggalkannya sendiri. Tak berapa lama aku kembali dengan segelas air hangat dan menghampiri tante Rafena yg tengah bersandar di sandaran sofa. 

“Minum dulu tan, biar enakan!” ujarku sambil menyerahkan gelas berisi air hangat yg kubawa. Tante Rafena pun meminum air hngt yg kuberikan.

“Makasih ya Fad” ucapnya lemah sambil meletakan gelas dimeja yg ada didepannya.

“Kepalanya masih pusing ga tan!?” tanyaku. Tante Rafena hanya mnganggukan kepalanya. 

“Mau dipijatin ga!?” tanyaku lagi. 

“E, em” jawab tante Rafena perlahan seakan tengah menahan sakit. Aku pun sgera memijat mulai dari kepalanya dengn perlahan lahan, kemudian dahinya yg dia bilang merupakan pusat rasa sakitnya. 

“Wah, knapa tante Fad!?” tanya Jenny yg baru saja pulang. 

“Tadi si tante hampir jatuh, kepalanya pusing Jen!” jawabku.

”Trlalu capek kali!? ” ujar Jenny sambil melangkah kedapur. 

“Dah aga mndingan Fad” jelas tante Rafena dengan mata terpejam, menikmati pijatan pijatan jariku. Terasa hangat dahinya bersamaan dengan rasa hangat yg menjalari tubuhku. Harum aroma tubuh tante Rafena terasa menusuk kedua lobang hidungku. Membuat aku ingin lebih lama lagi memijat dan dekat dengannya.

“Masuk angin kali tan, dahinya aga anget ne!? ” jelasku, berupaya memancing agar niatku tercapai. 

“Iya kali? “ujarnya pula, seakan mengerti akan arti ucapanku. Membuatku makin berani lebih jauh. 

“Mau dikerokin ga!?” tanyaku dengan penuh haraf kepadanya. 

“Memang kamu bisa!?” tante Rafena balik bertanya. Membuat hatiku terasa berdebar tak karuan. 

“Ya bisa… ” jelasku dengan cepat, takut tante Rafena berubah fikiran lagi. 

“Ya udah, tapi dikamar ya…, ga enak disini” pinta tante Rafena. Membuat hatiku berdebar makin cepat. Dengan perlahan kupapah dia melangkah menuju kamarnya. Akupun brusaha untuk menahan dan menenangkan hatiku. Yang mulai dirasuki niat dan fikiran kotorku. Setelah berada didalam kamar, kusarankan agar dia istrahat diranjangnya. Tante Rafena pun meerebahkan tubuhnya seraya bernafas panjang. Seolah olah ada beban berat yg dibawanya. Aku segera berlalu mengambil obat gosok dan coin untuk mengerik tubuh tante Rafena. Setelah kudapati semua yang kubutuhkan, aku kembali menghampiri tante Rafena yg tengah menanti. Dengan memberanikan diri aku memintamya agar dia melepaskan pakaian yg dipakainya. Dia pun perlahan melepaskan pakaian atau baju yg dipakainya. Sehingga tante Rafena kini hanya mengenakan bra yg berwarna pink dan celana pendek saja. Ada getaran hangat menjalari seluruh tubuhku, saat menyaksikan tante Rafena membuka bajunya. Hingga membangunkan kejantanan dan hawa nafsuku. Yang memang telah mengendap dibenakku sejak awal, ketika memperhatikan dia ditaman.Dengan perasaan yg tak menentu dan dibayangi nafsu dibenakku. Akupun mulai mengusap-usap punggung mulus yg memblakangiku, dengan hati hati sekali. 

“Tali branya dibuka aja ya tan??” pintaku penuh harap sambil terus mengusap dan mengerik punggung bagus dihadapanku. 

JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

“Iya… ” jawabnya lirih. Menahan kerikan dipunggungnya, entah sakit atau geli aku tak tau. Yang pasti tanganku segera melepaskan kait tali branya, sehingga membuat branya melorot menutupi sebagian payudaranya yg bulat dan berisi. Seperti payudara milik gadis kebanyakan. Setelah tiada lagi penghalang dipunggungnya, akupun membalurinya dngn minyak gosok. Dan jari jemariku pun menari membentuk garis dipunggung tante Rafena. Sambil sekali kali mataku melirik kearah payudaranya yang berusaha ditutupi dengan bra dan kedua telapak tangannya. Tapi hal tersebut membuatku semakin terangsang didorong rasa penasaran yang teramat. Sementara tante Rafena hanya terdiam seraya memejamkan matanya yang bulat dan indah. 

” Pelan pelan ya Fad!? ” pintanya masih dengan mata yg terpejam. Tiba tiba pintu kamar perlahan terbuka, nampak Jenny tengah brdiri dimuka pintu. 

“Tan aku mo kerumah teman dulu ya!?” ujar Jenny berpamitan seraya matanya melirik kearahku. 

“Iya Jen… ” balas tante Rafena tanpa berpaling kearahnya. Kemudian secara perlahan Jenny menutup pintu kembali dan berlalu pergi.Jari tanganku mulai nakal terhadap tugasnya, jariku terkadang nyelinap dibawah ketiaknya berusaha meraih benda yg bulat dan padat berisi yang ditutupinya. Tapi tangan tante Rafena terkadang berusaha mnghalanginya, dengan merapatkan pangkal lengannya. 

“Jari kamu nakal ya Fad!? ” ucap tante Rafena setengah berbisik seraya melirik ke arahku. Membuatku tersipu malu. 

“Habis ga kuat sich, tan…” jawabku jujur. Tapi tante Rafena malah melepaskan branya sehingga kini payudaranya nampak polos tanpa pelindung lagi. 

Dan langsung menjadi santapan kedua mataku tanpa berkedip. Langsung membuat hatiku berdebar debar menyaksikan pemandangan trsebut. “Sekarang bisa kamu pelototin sepuas-puasnya dech!!” ujar tante Rafena tak lagi menutupi buah dadanya dengan kedua telapak tangannya lagi. Jantungku terasa begitu cepat berdetak dan membuat lemas seluruh persendianku. Kontolku berlahan tapi pasti mulai berdiri tegak mengikuti dorongan hasratku.

“Memang dah selesai ngeriknya Fad!?” tegur tante Rafena mengingatkanku. Membuat aku segera melanjutkan perkerjaanku yang tertunda sesaat. Hampir seluruh bagian belakang tubuh tante Rafena telah kukerik dan berwarna merah bergaris garis. Hanya bagian bokongnya yang luput dari kerikanku karena terhalang dengan celana pendek serta CD yg dikenakannya. Tapi belahan bokongnya telah puas kupelototin.Akhirnya pekerjaanku selesai juga. Kemudian dengan perlahan jari jariku memijati pundaknya. Tante Rafena menundukan kepalanya, sekali sekali terdengar suara dahak dari mulutnya. 

“Sudah Fad!” perintahnya, agar aku menyudahi pijatanku. Dengan prasaan malas akupun menghentikan pijatanku dan segera mmbrsihkan sisa sisa minyak dikedua telapak tanganku. 

” Cuci tanganmu dulu biar bersih sana!!” pinta tante Rafena sekaligus printah. Akupun beranjak pergi kekamar mandi yg memang ada didalam kamar tersebut. Setelah usai mencuci seluruh tanganku hingga benar-benar bersih. Akupun kembali menghampiri tante Rafena yang tengah telentang diatas ranjang masih dengan keadaan separuh bugil. Seperti saat aku tinggalkan kekamar mandi. Hingga payudaranya yang bulat dan berisi nampak membusung besar didadanya, dengan puting yang berwarna coklat susu. 

“Ayo Fad, kamu mau mainin ini kan!?”. Ucap tante

“Aku juga mau kok!?” ucap tante Rafena sambil meremas salah satu payudaranya hingga putingnya menonjol kearahku. Akupun mendekat menghampirinya dengan perasaan nafsu. Membuat kontolku kian berdiri dan mengeras kencang dibalik celanaku.Akupun tak menunggu lebih lama, segera kuremasi payudaranya yang menantang. Tante Rafena bergelinjang saat telapak tanganku mendarat dan meremas kedua payudaranya. 

” Achh.., iya Fad trussss ” rintihnya perlahan. Jari jemariku kian liar meremasi seluruh daging bulat yang padat brisi. Jariku juga memainkan putingnya yang mulai mengeras. 

” Iya,.., ayo diisep Fad.., aaaayooo “pinta tante Rafena dengan nafas tak tratur. Akupun segera menjilati dan mengisapi puting payudaranya. BANDARQ ONLINE

“Aduhhh…, enaaaak, trusss….” desah tante Rafena sraya memegangi kepalaku. Aku smakin bernafsu dengan puting yang kenyal seperti urat dan menggemaskan. Sementara tante Rafena semakin mendesah tak karuan. Tangan kananku meluncur kearah selangkangan dibawah pusar, trus menyusup masuk diantara celana dan CD tante Rafena. Hingga jari jariku terasa menyentuh rumput halus yang cukup lebat didalamnya. Tante Rafena membuka pahanya tak kala jari telunjukku berusaha masuk kedalam lobang yang ada ditengah bulu bulu halus miliknya. 

“Aowww…” jerit kecil tante Rafena saat telunjukku berhasil memasuki lobang memeknya. Dia pun menggeliatkan tubuhnya penuh gairah nafsu. Sementara kontolku semakin mengeras hendak keluar dari bahan yg menutupinya. Cukup lama jari telunjukku keluar masuk didalam memek tante Rafena, hingga lobang itu mulai terasa basah dan lembab. Sampai akhirnya tangan tante Rafena menahan gerakan tanganku dan meminta menyudahinya. 

“Aaaachhh.., udaahhh., Faddh.., aaachh” rintih tante Rafena. Akupun menarik tanganku dari balik celananya dan melepaskan putingnya dari mulutku.

“Buka pakaianmu dong, Fad!!” seru tante Rafena seraya bangkit dan melepaskan celana pendek serta CDnya. Sehingga dia bugil dan nampak rumput hitam ditengah selangkangannya yg baru saja ku obok obok. Akupun melepaskan semua pakaianku dan bugil seperti dirinya.Dengan senyum manis kearahku, tante Rafena mendekat dan berjongkok tepat didepan selangkanganku. 

“Aouw, gede banget..!!” seru tante Rafena seraya telapak tangannya meraih kontolku yang telah berdiri dan keras. Dengan tangan kanan dia memegang erat batang kontolku, sedangkan telapak kirinya mengelus elus kepalanya. Hingga kepala kontolku terasa berdenyut hangat. Kmudian dimasukan kontolku kedalam mulutnya seraya matanya melirik ke arahku. 

“Agghhh… “aku mlengguh tak kala seluruh kontolku tenggelam masuk kedalam mulutnya. Darahku berdesir hangat menjalari seluruh urat ditubuhku. Aku hanya dapat memegangi kpala tante Rafena, meremas serta mengusap usap rambutnya yang ikal sebahu. Sementara tante Rafena semakin liar, sebentar mengulum dan mengemut seakan dia ingin melumat sluruh kontolku. Ternyata dia lebih buas dari tante Rita. Terkadang dia menjilati dari batang hingga lobang kencing dikepalanya. 

” Aaaaaaa… ” erangku menahan rasa nikmat nan teramat. Terasa tubuhku melayang jauh tak menentu.Entah berapa lama tante Rafena mengemut, menjilat dan mengulum kontolku. Yg jelas hal ini membuat tubuhku bergetar dan hampir kejang. 

” Gantian dong tan, aku juga mau jilatin memekmu! ” rengekku, hampir tak mampu menahan nafsuku. Ingin rasanya memuntahkan keluar sebanyak banyak. Agar tante Rafena mandi dengan air maniku. Tante Rafena segera bangkit berdiri meninggalkan kontolku yang masih berdiri tegak. Kemudian aku meminta agar dia duduk dikursi tanpa lengan yg ada. Akupun berjongkok menghadap memeknya yg dihiasi bulu lebatnya. Kedua kaki tante Rafena tertumpu pada kedua bahuku. Maka mulutku mulai menjarah memek yg telah menganga terkuak jari jemariku, hingga nampak jelas lobang memek yg berwarna merah dan lembab. Lidahku pun mulai menjelajahi dan menjilati lorong itu. 

“Aaaaowwh…, aaaa…, iyyyaaa.., trussss, aassstttssh” desah tante Rafena saat lidahku bermain menjilati lobang memeknya. 

“Aduuuhh,…, teruuusss, lebihhh daallaaamm, aaah,… enaaakhh, agh, agh, aghhhh” rintihnya pula sambil meremas dan menjambaki rambut dikepalaku. Lidahku pun semakin liar dan berusaha masuk lebih dalam lagi. 

“Aaaaghh,.., gilaaaa…, enaaaksss,.., ubss,.., aaaaachghhh” suara tante Rafena tak karuan. Lidahku berhenti menjilati dinding lobang memek, kini berpindah pada daging mungil sebesar biji kacang hijau. Ku jilati itil yang berwarna merah dan basah dengan air maninya dan air liurku.

“Aughh…..” suara tante Rafena seperti tersedak sambil merapatkan kedua pahanya, hingga menjepit leherku, ketika ku isap itilnya. 

” Aaaaa.., auwghhh…., yaaaaa ” ucap tante Rafena lirih. 

” Udahhh…, Fad…, udddaah Faadd ” rengek tante Rafena seraya mendorong kepalaku dengan kakinya yang terkulai lemas dibahuku. Akupun melepaskan isapan mulutku pada itil tante Rafena dan bangkit berdiri dihadapannya dengan kontol yang masih tegak dan keras. Kemudian aku meminta tante Rafena agar bangkit dari duduknya. Kini aku yang menggantikan posisinya duduk dikursi. 

Tante Rafena naik keatas pahaku dan tubuhnya menghadap kearahku, hingga tubuh kami saling berhimpitan. Kemudian tante Rafena membimbing kontolku masuk kelobang memeknya dengan jarinya. 

” Aagghhsss.. ” rintih kecil tante Rafena ketika kontolku masuk menusuk memeknya. Tak lama kemudian bokongnya mulai turun naik, mengesek gesek kontolku didalamnya. Akupun mengimbanginya dengan memegangi pinggulnya membantu bokongnya turun naik. 

” Aachhh.., yaaaa, oohhh, enaaak Fadd “. 

” Auwwghhh…., aaaaaa…, oohhhh, yaaa ” racau tante Rafena tak karuan jika tubuhnya turun menenggelamkan kontolku dimemeknya.

” Aauwww, aku ga tahan ne Fadd,…, aaaauwww, yessss ” rintih tante Rafena seraya menggerakan bokongnya dengan cepat. Akupun membalas reaksinya, dengan melumat lagi payudaranya.

”Aaaaaawhhh……..”erang tante Rafena sambil menekan bokongnya lebih rapat dengan selangkanganku. Akupun mengejang menahan tekanan bokong tante Rafena. 

“Aaaachhhh…….” akhirnya aku tak mampu lagi membendung cairan kental dari dalam kontolku. Kami pun saling brpelukan dengan erat beberapa saat dengan bercampur peluh masing masing.

Setelah cukup lama kami berpelukan, kami pun bangkit dengan malas, enggan beranjak dari suasana yg ada. Setelah itu kamipun mandi membrsihkan tubuh kami masing masing yg basah dengn peluh syurga.

Rabu, 07 Oktober 2020

Kenikmatan Service BlowJob

Pernah berkenalan dengan wanita yang namanya Hana saya tanya tanya rupanya dia anak jawa, cewek yang supel dan enak di ajak ngobrol, kalau saya tanya hal apa , dia pasti bisa menjawab seolah olah seperti orang yang banyak pengetahuannya, dan setelah kami chat chat rupanya Hana juga ingin pergi ke Bandung tempat tinggal ku juga.


Dari situ karena jarak yang cukup dekat denganku, akhirnya kami berjanji untuk saling bertemu di daerah K di Jakarta. Dari pertemuan itu saya mengenal Hana lebih jauh. Hana kuliah di salah satu universitas terkemuka di kotanya.
Hana secara fisik biasa saja. Ukuran badannya kira-kira setinggi 160 cm. Tubuh agak bungkuk udang, mempunyai rambut panjang terurai. Tapi ada yang menarik dari penampilannya, toketnya! Toketnya terlihat unik & menantang. Saya hanya menelan ludahku bila tanpa sengaja mengintip bagian yang menggunung itu.
Hana meminta saya untuk mengangkatnya sebagai “adik”, sedangkan saya diangkatnya sebagai “abang”! Sebab ia bilang, Hana tak mempunyai kakak. Saya setuju-setuju saja.
Pertemuan kedua & selanjutnya kami semakin ‘terbuka’. Aku-pun sudah ‘diizinkan’ untuk memegang toketnya yang unik itu. Hanya saja ia bilang “dasar, abang nakal!!” saya hanya tersenyum…
Kalau sudah dibilangin begitu, maka akupun kadang lebih berani lagi. Tanganku menjelajah ke daerah terlarangnya…. 

Seminggu yang lalu saya menjenguknya di daerah P. Walau dengan mengendarai motor bututku, saya sampai juga ke rumahnya setelah berjalan selama beberapa jam dari rumahku.
Kulihat kegembiraan yang amat sangat, saat ia tahu bahwa saya yang datang. Memang sudah dua bulan saya tak main ke rumahnya. ia sudah kangen, tampaknya… Pada saat membukakan pintu Hana memakai daster putih,
Terlihat cukup jelas, pepayanya yang unik menerawang dari balik sangkarnya. Hana menyilahkanku duduk & berbalik sebentar ke dapur untuk kemudian kembali lagi dengan membawakanku segelas minuman dingin.

Setelah ngobrol ngalor ngidul. Hana menyandarkan wajahnya ke dadaku…
Saya menyambut dengan tenang. Sebab memang tujuanku ingin mencoba menuntaskan hasratku yang ada selama ini, dengannya. Kutundukkan muka saya untuk menjangkaunya. Saya menciumnya. Kususuri dengan bibirku.
Dari kening, ciumanku turun ke alis matanya yang hitam lebat teratur, ke hidung & sampai ke bibirnya. Ciuman kami semakin lama semakin bergelora, dua lidah saling berkait diikuti dengan desahan nafas yang semakin memburu.
Tanganku yang tadinya memeluk punggungnya, mulai menjalar ke depan, perlahan menuju ke toketnya yang cukup besar & unik. Unik sebab bentuk toketnya yang memanjang & besar, mirip dengan buah pepaya.

‘Adikku’ ini pintar juga memilih daster yang berkancing di depan & hanya 4 buah, mudah bagi tanganku untuk membukanya tanpa harus melihat. Tak lama kemudian kaitan BH-nya berhasil dilepaskan oleh tanganku yang sudah cukup terlatih ini.
Kedua bukit kembar dengan puncaknya yang coklat kemerahan tersembul dengan sangat indah. Daster & BH itupun segera terlempar ke lantai.
Sementara itu, Hana juga telah berhasil membuka kancing celana jeanku, lalu berusaha melepas t-shirt yang saya pakai. Saya tetap menjaga agar Hana tak memelorotkan celana jeanku. Bukan apa-apa, ini kan di rental komputernya? hehehe…
Kulepaskan ciumanku dari bibirnya, menjalar ke arah telinga, lalu desahkan erangan-erangan lembut. ia tersenyum & menatapku sambil terus melanjutkan pengembaraannya menelusuri ‘senjataku’.
Kulanjutkan ciumanku ke lehernya, turun ke dadanya, lalu dengan amat perlahan, dengan lidah kudaki bukit indah itu sampai ke puncaknya.
Kujilati & kukulum puting susunya yang sudah mengacung keras. Hana mulai mendesah & meracau tak jelas. Sempat kulihat matanya terpejam & bibirnya yang merah indah itu sedikit merekah. Sungguh merangsang. AGEN BANDARQ

Tanganku mengelus, meremas & memilin puting di puncak bukit satunya lagi. Saya tak ingin buru-buru, saya ingin menikmati detik demi detik yang indah ini secara perlahan. Berpindah dari satu sisi ke sisi satunya, diselingi dengan ciuman ke bibirnya lagi, membuatnya mulai berkeringat.
Tangannya semakin liar mengacak-acak rambutku, bahkan kadang-kadang menarik & menjambaknya, yang membuat nafsuku semakin bergelora. Apalagi suaranya yang meracau itu….
Dengan berbaring menyamping berhadapan, kulepaskan celana dalamnya. Satu-satunya kain yang masih tersisa. Perlakuan yang sama kuterima darinya, Hana melepaskan celana jeanku. Saya tak menolak, sebab akupun ingin menuntaskan semuanya. Hana dengan bersemangat mengocok kontol ku, membuat semakin mengeras & mengacung gagah.
Kubelai kakinya sejauh tanganku bisa menjangkau, perlahan naik ke paha. Berputar-putar, berpindah dari kiri ke kanan, sambil sekali-sekali seakan tak sengaja menyentuh gundukan berbulu yang tak terlalu lebat tapi terawat teratur.

Sementara Hana rupanya sudah tak sabar, dibelai & digenggamnya kemaluanku, digerakkan tangannya maju mundur. Nikmat sekali. Walaupun hal itu sudah sering kurasakan dalam kencan-kencan liar kami selama beberapa saat sejak saya berkenalan dengan Hana, tetapi kali ini rasanya lain. Pikiran & konsentrasiku tak lagi terpecah.
Melalui paha sebelah dalam, perlahan tanganku naik ke atas, menuju ke kemaluannya. Begitu tersentuh, desahan nafasnya semakin keras, & semakin memburu. Perlahan kubelai rambut kemaluannya, lalu jari tengahku mulai menguak ke tengah.
Kubelai & kuputar-putar tonjolan daging sebesar kacang tanah yang sudah sangat licin & basah. Tubuh Hana mulai menggelinjang, pinggulnya bergerak ke kiri-ke kanan, juga ke atas & ke bawah. Keringatnya semakin deras keluar dari tubuhnya yang wangi.
Ciumannya semakin ganas, & mulai menggigit lidahku yang masih berada dalam mulutnya. Sementara tangannya semakin ganas bermain di kemaluanku, maju-mundur dengan cepat. Tubuhnya mengejang & melengkung, kemudian terhempas ke tempat tidur disertai erangan panjang.
Orgasme yang pertama telah berhasil kupersembahkan untuknya. Dipeluknya saya dengan keras sambil berbisik, “Ohhh, nikmat sekali. terima kasih sayang.”

Saya tak ingin istirahat berlama-lama. Segera kutindih tubuhnya, lalu dengan perlahan kuciumi ia dari kening, ke bawah, ke bawah, & terus ke bawah. Deru nafasnya kembali terdengar disertai rintihan panjang begitu lidahku mulai menguak kewanitaannya. Cairan vagina ditambah dengan air liurku membuat lubang hangat itu semakin basah.
Kumainkan klitorisnya dengan lidah, sambil kedua tanganku meremas-remas pantatnya yang padat berisi. Tangannya kembali mengacak-acak rambutku, & sesekali kukunya yang tak terlalu panjang menancap di kepalaku. Ngilu tapi nikmat rasanya.
Kepalanya terangkat lalu terbanting kembali ke atas bantal menahan kenikmatan yang amat sangat. Perutnya terlihat naik turun dengan cepat, sementara kedua kakinya memelukku dengan kuat.
Beberapa saat kemudian, ditariknya kepalaku, kemudian diciumnya saya dengan gemas. Kutatap matanya dalam-dalam sambil meminta ijin dalam hati untuk memasukkan pusaka saya ke liang kenikmatannya. Tanpa kata, tetapi sampai juga rupanya. Sambil tersenyum sangat manis, dianggukkannya kepalanya.

Perlahan, dengan tangan kuarahkan kemaluanku menuju ke kewanitaannya. Kugosok-gosok sedikit, kemudian dengan amat perlahan, kutekan & kudorong masuk. Terasa sekali kalau daerah terlarang itu sudah basah & mengeluarkan banyak cairan. Kudorong perlahan… & terasa ada yang menahan tongkat pusakaku.
Wow…! Hana ini masih perawan rupanya. Kulihat ia meringis, mungkin kesakitan, tangannya tanpa kusangka mendorong bahuku sehingga tubuhku terdorong ke bawah. Kulihat ada air mata meleleh di sudut matanya. Saya tak tega, saya kasihan! Kupeluk & kuciumi dia. Hilang sudah nafsuku saat itu juga. JAGUARQQ
Hana tahu saya kecewa. Sebab itu ia cepat mendekapku. & tiba-tiba dengan ganasnya, ia melumat & mengulum senjata saya yang mulai mengendur.
“Argh… ” saya mendesis…! Ternyata sedotan demi sedotan dari Hana mendatangkan kenikmatan yang luar biasa…

Saya membiarkan saja, apa yang dilakukan Hana. Kulihat Hana dengan rakusnya telah melahap & mengulum kemaluanku yang sudah kembali membesar & sangat keras. Nikmat tiada tara. Tapi, saya kesulitan untuk melakukan oral terhadapnya dalam posisi seperti ini. Jadi kuminta ia telentang di tempat tidur, saya naik ke atas tubuhnya, tetap dalam posisi terbalik.
Saya pernah beberapa kali melakukan hal yang sama dulu, tetapi rasa yang ditimbulkan jauh berbeda. Hampir bobol pertahananku menerima jilatan & elusan lidahnya yang hangat & kasar itu.
Apalagi bila ia memasukkan kemaluanku ke mulutnya seperti akan menelannya, kemudian bergumam. Getaran pita suaranya seakan menggelitik ujung kemaluanku. Bukan main nikmatnya.
Larva panas hampir tak tertahankan lagi, saya memberi isyarat padanya untuk menghentikan emutannya…

Minggu, 02 Agustus 2020

Menikmati Tubuh Mbak Eka Yang Nikmat


Pada saat itu saya mempunyai teman akrab yang bernama Hendra. Saya dan dia sama–sama sekolah di sekolah yang sama, hanya berbeda kelas, dia di kelas II-E, sedangkan saya di kelas II-F, tetapi kami berteman. Hendra adalah seorang anak yang berkecukupan dan bisa dibilang kaya.
Hendra mempunyai dua rumah, rumah yang satu dipakai oleh kedua orang tuanya,sedangkan rumah yang satunya lagi oleh orang tuanya dikontrakkan ataupun dikoskan kepada para pegawai atau mahasiswa, dan kebetulan sekali Hendra diam di rumah yang dikontrakkan tadi. Hengan alasan biar tidak susah dan jauh dari sekolah dan ingin belajar hidup sendiri, maka Hendra diperbolehkan tinggal di rumah yang satunya itu.

Memang kebutuhan hidup Hendra selalu dipenuhi oleh orang tuanya, dimana kedua orang tuanya bekerja dan Hendra mempunyai adik 2 orang, tetapi masih kecil–kecil. Di rumah Hendra yang dikoskan tersebut, dari sekian banyak orang yang tinggal, ada seorang wanita yang bernama Eka.
Sebut saja Mbak Eka, Mbak Eka tersebut mempunyai bentuk tubuh yang aduhai, Hengan ciri-ciri dia mempunyai tinggi sekitar 160 cm Hengan badan ideal dan wajah imut–imut, kulit putih, pokoknya cantik dan rambut hitam panjang sebahu. Mbak Eka tersebut sudah keluar sekolah SMA telah 2 tahun dan pada waktu itu Mbak Eka bekerja di perusahaan swasta yang masuk kerjanya selalu kebagian masuk siang atau biasa disebut shift dua.

Hendra dan saya sendiri suka pulang sekolah siang hari, kira–kira pukul 13:00 siang, karena saya sekolah pagi. Setiap pulang sekolah Hendra selalu pulang ke rumah.
Yang ada di rumah hanyalah tersisa Mbak Eka saja, sebab yang lainnya bekerja berangkat pagi dan baru pulang sore hari. Setiap sehabis pulang sekolah, Hendra sering sekali dan bahkan hampir tiap hari mengintip Mbak Eka yang sedang mandi untuk pergi ke kantor.

Kamar mandi di rumah Hendra hanya satu, dan Hendra tidur di kamar atas, sedangkan kamar mandi tersebut ada celah yang menembus dari atas. Kata si Hendra biar cahaya matahari masuk ke kamar mandi untuk mengirit uang. Hendra mengintip Mbak Eka yang imut–imut dan berbody mulus itu. Mbak Eka pun mempunyai payudara yang tidak kalah dari model–model majalah top Idonesia dan mempunyai bulu–bulu yang seksi di sekitar alat kelaminnya.

Pada saat mandi Mbak Eka sering sekali selalu seperti meraba–raba payudaranya sendiri, dan tidak jarang juga Mbak Eka suka seperti menggosok–gosokkan tangannya ke alat kelaminnya. Pernah juga Mbak Eka sepertinya memasukkan tangannya sendiri ke dalam alat kelaminnya atau goa hiro-nya itu Hengan mendesah seperti kesakitan dan kenikmatan, “Eeh.. ehh.. uuhh.. uuhh.. iihh.. ahh..”
Karena Hendra sering sekali mengintip Mbak Eka mandi pada siang hari untuk pergi ke kantor, Hendra menjadi terobsesi untuk menyetubuhi Mbak Eka. Hendra pun setelah mengintip Mbak Eka mandi, dia sering sekali langsung melakukan kocokan terhadap alat kelaminnya (loco–loco), karena Hendra terangsang oleh bentuk tubuh sensual milik Mbak Eka. BANDARQ ONLINE

Karena Hendra sering melakukan hal tersebut, akhirnya Hendra pun meminta foto-nya Mbak Eka Hengan alasan buat kenang–kenangan. Mbak Eka pun memberikannya tanpa curiga sedikit pun. Rasa nafsu birahinya Hendra pun semakin meningkat, sebab Hendra melakukan onani terhadap alat kelaminnya sambil memandangi foto Mbak Eka.
Hampir tiap hari Hendra setelah pulang sekolah selalu melakukan aktifitasnya seperti itu. Hubungan Hendra dan Mbak Eka memang dekat, karena Mbak Eka pun kepada Hendra sudah menganggap seperti adik sendiri, sedangkan Hendra ingin sekali menjadi pacar Mbak Eka, apalagi berhubungan badan Hengannya, itulah impian Hendra.

Mbak Eka memang selalu hobby nonton film yang semi porno, seperti film remaja barat. Tidak jarang juga menonton bersama Hendra di ruang tengah tamu. Bila ada film baru, Hendra selalu membawa teman–teman kami, khususnya cowok dan kalau cewek sulit diajaknya, bahkan banyak yang bilang film yang kami tonton itu jorok.
Hingga suatu hari, Mbak Eka kebetulan libur dan Hendra setelah habis pulang sekolah langsung bertanya kepada Mbak Eka, “Mbak kok belum mandi..? Enggak masuk kantor yah Mbak..?”
Hengan nada semangat Mbak Eka pun menjawab, “Enggak Hen, kan Mbak hari ini libur Hendra..”
Pada waktu itu munculah ide gila dibenak Hendra.

Hendra langsung pergi ke sebuah rental VCD yang letaknya tidak jauh dari rumah Hendra. Waktu itu Hendra sangat beruntung, Hendra mendapatkan kaset vCD tersebut, dan film yang dipinjam Hendra bukanlah film cerita tentang kehidupan remaja yang selalu dipinjam dan ditonton oleh kami. Film yang dipinjam Hendra pada waktu itu film luar yang memang sebuah film yang bukanlah film semi, melainkan film vulgar atau blue film ataupun bisa dibilang film porno.

Setelah dari tempat penyewaan VCD, Hendra segera pulang Hengan perasaan sudah tidak sabar ingin menonton film tersebut bersama–sama Mbak Eka.
Sesudah sampai, Mbak Eka bertanya pada Hendra, “Hendra habis dari mana, kok kayaknya cape Hen..?”
Hendra langsung menjawab Hengan nafas kelelahan, “Ohh.. oh.., i.. ini Mbak, habis pinjam film, Mbak mau nonton enggak..?” Hengan hati yang berharap supaya Mbak Eka pun ikut menonton.

Dan Mbak Eka pun menjawab, “Emangnya film apaan tuh Hen..?”
“Oh.., ini filmnya pasti deh okey, Mbak pokoknya pasti ingin nonton deh..!”
Mbak Eka pun akhirnya ingin tau juga apa film tersebut, “Oke deh Hen, tapi Mbak Eka beres–beres dulu yach Hen..!”
“Iyah deh Mbak, Hendra tunggu di atas..”
Memang di kamar Mbak Eka tidak ada TV dan kebetulan di kamar Hendra ada TV.
Setelah menonton Mbak Eka sangat terkejut melihat film tersebut.
“Hen kok ini film-nya full gar amat, dan Kamu harusnya enggak nonton yang ginian Hen..?”
“Ah Embak.., kan Hendra udah gede Mbak, masa harus nonton film Doraemon melulu, bosankan Mbak.. lagian biar tidak jenuh.”

Mbak Eka pada waktu itu terlihat dirinya terangsang oleh adegan–adegan yang diperagakan di film tersebut, terlihat Mbak Eka saat menonton duduknya tidak mau diam dan sekali-kali Mbak Eka pun sepertinya menelan air ludahnya. Hendra pun pada waktu itu sudah pasti batang kejantanannya sudah menegang, yang rasanya ingin juga melakukan adegan–adegan seperti di film tersebut, karena sang putri sebagai lawan mainnya sudah di depan mata dia.


Tapi setelah film kedua selesai, Mbak Eka langsung meminta ijin untuk pergi ke kamar tidurnya dan Hendra pun membereskan kaset VCD tersebut. Tidak lama kemudian Mbak Eka masuk ke kamar mandi, tetapi Hendra pada saat itu tidak ingin lagi mengintip Mbak Eka, melainkan ingin sekali berhubungan tubuh bersama Mbak Eka.
Hendra sambil menunggu Mbak Eka keluar dari kamar mandi, berpura-pura menonton TV di tengah rumah tersebut. Tidak lama kemudian terlihatlah Mbak Eka keluar dari kamar mandi yang hanya memakai handuk saja sehingga pada saat itu Hendra pun semakin terangsang ingin sekali langsung menerkam Mbak Eka.
Mbak Eka pun sambil jalan menuju ke kamar tidurnya bertanya kepada Hendra, “Hendra Kamu mau mandi juga..?”
Hendra langsung menjawab, “Ah enggak Mbak..!”

Tidak lama kemudian Mbak Eka masuk kamar, dan Hendra pada saat itu langsung saja secara diam–diam ingin mengintip Mbak Eka. Hari itu adalah suatu keberuntungan bagi Hendra, karena ternyata pintu kamar Mbak Eka tidak ditutup rapat. Pada waktu itu Hendra yang tidak berpikir panjang langsung saja masuk ke dalam kamar Mbak Eka dan langsung menutup pintu Mbak Eka dan menguncinya. Mbak Eka sangat terkejut karena pada saat itu Mbak Eka sedang memakai CD-nya yang baru sampai ke pahanya.
“Hendra.., Kamu apa–apaan Hendra..? Kamu berani kurang ajar Hen..?” kata Mbak Eka terkejut.
Tanpa dihiraukannya omongan Mbak Eka, Hendra langsung menerkam Mbak Eka bagaikan harimau menerkam rusa. Langsung saja Mbak Eka berontak dan marah. Hendra mendorong Mbak Eka ke kasur tidur dan langsung menutup mulut Mbak Eka agar bungkam seribu kata.

Hendra pada saat itu memang sudah kemasukan setan, Hendra langsung menyiumi bibir Mbak Eka sampai Hengan payudara Mbak Eka sambil memegang kedua tangan Mbak Eka. Posisi mereka pada saat itu Hendra di atas badan Mbak Eka yang hanya memakai CD sampai Hengan pahanya. Mbak Eka pun berontak, sehingga Hendra menyiumi bibir Mbak Eka tersebut merasa sulit. Setelah itu, Hendra menyiumi bibir, leher dan sampai payudara Mbak Eka. Setelah ada 10 menit Hengan gigitan kecil, akhirnya Mbak Eka sepertinya sudah pasrah akan tindakan Hendra tersebut.

Karena terlihat di wajah Mbak Eka sudah pasrah dan tidak berontak lagi sambil meneteskan air mata, akhirnya Hendra melepaskan bajunya dan celananya hingga Hendra tidak memakai sehelai kain apa pun. Hendra langsung saja melepaskan CD yang akan dipakai oleh Mbak Eka yang hanya sampai di pahanya. Secara sepontan Hendra memegang kedua kaki Mbak Eka dan langsung menariknya sehingga alat kelamin Mbak Eka sudah di ujung pintu kenikmatan.

Tanpa basa–basi Hendra memasukkan batang kejantanannya yang sudah menegang dari tadi Hengan bantuan tangannya, tetapi anehnya batang kejantanan Hendra sulit sekali dimasukkan ke dalam liang keperawanan Mbak Eka, sehingga Hendra berusaha secara paksa.
Akhirnya Hendra dapat menembus tembok sempit liang kewanitaan Mbak Eka, sehingga Mbak Eka langsung menjerit kesakitan, “Ahh.. ahh.. aawww..” karena pada saat itu kesucian Mbak Eka sudah hilang oleh batang kejantanannya Hendra.

Karena menHengar Mbak Eka menjerit, nafsu birahinya Hendra semakin bertambah. Hendra terus mengayun batang keperkasaannya ke depan, mundur-depan-mundur untuk menuju gerbang kenikmatan yang diharapkan Hendra pada klimaksnya berhubungan seks. Sekitar 15 menit kemudian, Mbak Eka merasakan liang senggamanya sudah lecet, sehingga Mbak Eka ingin sekali melepaskan batang kejantanan Hendra dari liang kewanitaannya.

Tetapi Hendra tidak melepaskannya, malahan menarik paha Mbak Eka agar tetap pada keadaannya. Hal ini mengakibatkan Mbak Eka terlihat lemas sekali dan tidak lagi berontak, karena memang sudah benar-benar lelah di 20 menit terakhir setelah perlakuan tidak senonoh yang dilakukan Hendra terhadapnya. Tidak lama kemudian, batang kejantanan Hendra pun terasa hangat, lecet, dan akhirnya terasa deyutan–deyutan seperti ingin mengeluarkan cairan. Dan akhirnya cairan penyumbur Hendra pun menyempot ke dalam liang senggama milik Mbak Eka.

Karena Hendra melihat Mbak Eka sudah lemas, Hendra pun segera mengambil tindakan langsung menggenjot kembali batang kemaluannya ke dalam dan keluar liang senggama Mbak Eka secara cepat. Dari mulai sempit hingga terasa liang senggama Mbak Eka semakin lebar.
Memang kali ini tidak menyempit lagi, laju jalannya batang kemaluan Hendra tidak terhimpit lagi dan terasa saat itu pula terlihat adanya cairan yang dikeluarkan dari liang senggama Mbak Eka. Pemandangan ini membuat Hendra bertambah semangat.
Mbak Eka pada saat kelelahan hanya bisa mengucapkan, “Ahh.. ahh.. iih.. uuhh.. aaw.. uuh.. iihh.. eehh..” saja.
Dan Hendra tidak berkata apa–apa karena terlalu nikmatnya perasaan yang dapat Hendra rasakan saat itu.


Hingga ada 1 jam berlanjut, Hendra akhirnya melepaskan batang kejantanannya dari dalam liang kewanitaan Mbak Eka. Terlihat cairan mani yang bercampur antara yang dikeluarkan oleh batang keperkasaan Hendra Hengan air mani yang dikeluarkan oleh Mbak Eka. Mbak Eka hanya tergeletak setelah Hendra tidak lagi menggagahinya.
Mbak Eka terhempas ke dalam penderitaan birahi Hengan tubuh tidak tutupi apa–apa dan matanya sayu meneteskan air mata. Hendra karena kelelahan juga tergeletak di samping Mbak Eka dan menikmati keberhasilan dirinya yang telah mencapai kenikmatan dalam berhubungan badan yang selalu diinginkannya.

Setelah beberapa lama, Hendra dan Mbak Eka tergeletak di kasur. Hendra segera bangun dan langsung menerkam Mbak Eka kedua kalinya Hengan memeras payudara Mbak Eka, sehingga Mbak Eka kembali mengucapkan dHari saya, sekitaran 12 siang, saya barusan tiba di vilaku di puncak. Pak Joko, penjaga vilaku membukakan pintu garasi hingga saya dapat memarkir mobil saya Pheew … saya pada akhirnya melepas kelelahan sesudah ambil satu minggu sepanjang UAS. Saya menginginkan ambil bebrapa waktu tenang saat, tanpa ada ditemani siapa juga, saya menginginkan menikmatinya sendirian ditempat yang jauh dari hiruk pikuk ibukota Jadi saya tambah baik nikmati privacy saya, jadi saya menyebutkan pada Pak Joko pulang ke tempat tinggal yang berada di desa sekitaran sini.

Tn. Ricardo mempunyai bekerja ditempat ini mulai sejak ayahku beli villa ini sekitaran 7 th. waktu lalu, Hengan keberadaannya, vila kami tertangani baik serta belum juga sempat dirampok. Dia nyaris seperti bapak saya, 50-an lebih, tinggi serta kurus Hengan kulit terbakar hitam. Saya sesungguhnya punya niat mengerjainya daridulu, tapi mengingat dia cukup setia pada ayahku serta sangat jujur, jadi kuurungkan niatku.

“Punten Neng, bila umpamanya ada butuh, Bapak juga akan pulang kok, tinggal dateng aja” pamitnya. Sesudah Pak Joko pergi, saya bersihkan semuanya barang bawaan. Saya menjatuhkan diri ke tempat tidur sembari menghela napas, lega sesudah dipisahkan dari buku kuliah. Cuaca hari itu cerah, matahari bercahaya Hengan disertai angin sepoi-sepoi yang buat situasi merasa lebih enjoy. Saya jadi menginginkan berenang, terlebih sesudah saya lihat kolam air di belakang bersih sekali, perawatan tekun Pak Joko dari villa ini. Selekasnya saya ambil peralatan berenang serta menuju ke kolam renang.


Sesampainya ada penyusunan beda saya terasa begitu baik, demikian tenang, kalau cuma ada kicau burung serta gemerisik air angin tertiup. Mendadak kegilaan, Sampai kini, tenang kesepian, bagaimana bila saya cuma berenang telanjang, tetapi tak ada orang yang lain disini tapi saya anyway saya suka orang kagum pada keindahan badan saya. Jadi tanpa ada fikir panjang sekali lagi, saya melepas satu per satu semuanya pada badan saya, termasuk juga arloji serta perhiasan semuanya hingga betul-betul telanjang seperti waktu lahir. Sesudah keluarkan cincin paling akhir pada badan saya, saya segera melompat kedalam kolam. Aahh.. merasa demikian baik untuk berenang telanjang begini, badan merasa lebih enteng. Sekian kali saya bolak-balik Hengan sebagian style terkecuali style punggung (karna saya tidak dapat, hehe..)

20 menit sepanjang saya ada di kolam renang, saya juga akan terasa haus serta menginginkan istirahat sebentar untuk berjemur di kolam renang. Saya lalu bangkit serta mengeringkan badanku Hengan handuk, sesudah saya ambil sekaleng coca-cola dari kulkas, saya kembali pada kolam. Kurebahkan diriku di kursi enjoy disana serta saya menggunakan kacamata hitamku sembari nikmati minumku. Untuk melembutkan kulit putih tidak terbakar matahari, saya ambil oilku berjemur serta menggosok-gosok semua badan saya tampak mengkilap. Jadi cuaca lezat disini buat saya mengantuk, jadi janganlah terasa saya perlahan jatuh tertidur. Di dalamnya saya berbaring di kolam tanpa ada apa-apa yang menempel pada badan saya, terkecuali untuk kacamata hitam. Bila saja ada pencuri masuk serta lihat kondisi saya sesuai sama itu, sudah pasti saya diperkosa hingga mati.

Tengah tidur saya, saya terasa ada suatu hal yang meraba badanku, tangan itu membelai paha saya serta lalu menebar ke dada. Saat tangan menyentuh pangkal paha bibir mendadak buka mata saya serta saya terperanjat karna saya terasa itu tidak cuma mimpi. Saya lihat ada seorang yang mencapai saya serta jadi saya membangunkannya Hengan sigapnya menyambar bahu saya serta Hengan tangan menutupi mulut, menghindar saya dari menjerit. Saya mulai mengetahui orang, ia yaitu Taryo, penjaga vila tetangga, ia berumur 30-an, berwajah sedikit buruk Hengan gigi bengkok, pipi cekung serta matanya benar lebar dimuka wajahku.

“Ssst .. Neng bisa dilewati Menurut menulis, di sini sudah ga ada orang lain, sehingga tidak berani!” Ancamnya
Aku hanya mengangguk, meskipun masih agak terkejut, lalu perlahan-lahan ia melepaskan saya dalam mulut bekapannya
“Hehehe .. waktu yang lama sekarang aku ingin Neng ngerasain sama telanjang!” Katanya, matanya menatap dadaku
“Telanjang ya telanjang, tapi dong sopan bertanya, memiliki pencuri tidak begitu kaya!” Aku berkata, marah.

Ternyata tanpa sadar dia sedang menonton saya dari berenang dari tuannya dan vila loteng bahwa ia sering tidak ketika seorang wanita daridulu berenang di sini. Mengetahui Pak Joko tidak ada di sini dan aku tertidur, ia sangat ingin memanjat dinding untuk masuk ke sini. Sebenarnya saya tidak dalam mood untuk seks karena mereka masih ingin istirahat, namun elusannya pada daerah sensitifku membuat BT (birahi tinggi).

“Heh, ia ingin gua pemerkosa, mengapa tidak membuka baju juga yang terakhir pegang-pegang doang berani!” Saya menantang.
“Hehe, ya ini Neng Neng abis loh payudara, montok benar-benar lupa deh” katanya sambil melepaskan pakaian compang-camping.
Tubuh begitu baik, meskipun agak tipis dan kotor, penisnya yang sudah tegang cukup, tentang ukuran miliknya di Wahyu, tukang pipa yang memainkan Hengan saya (baca Air Junior, Listrik, dan Konstruksi).

Dia duduk di pinggir kursi dan mulai menyedot payudaraku yang paling dikagumi, sementara aku meraih penisnya Hengan tangan saya sampai saya merasa dan kukocok penis semakin keras. Aku mendesis nikmat vagina dan membelai tangannya mengusap bibirnya.
“Eenghh .. terus .. Oohh Tar!” Desahku, meremasi rambut Taryo yang mengisap payudaraku.

Lalu kepalanya perlahan-lahan merayap turun dan berhenti di pangkal paha. Aku mendesah semakin tak menentu karena lidahnya bermain-main di sana ditambah Hengan jarinya bergerak masuk dan keluar. Saya harus memeras payudara dan menggigit jari-jari saya tidak akan terus sendiri karena rasanya yang lezat kesemutan, kesemutan sampai akhirnya tubuhku mengejang dan melepaskan vaginanya hangat. Hengan Taryo melek rem Aku meraih rambutnya menyeruput vaginaku. Perasaan yang terus berlanjut sampai saya merasa cairanku tidak keluar lagi, lalu kepala Taryo off dari sana, mulutnya tampak basah Hengan cairan cinta. JAGUARQQ

Belum beres saya set berburu napas, mulut saya dilumatnya Hengan ganas. Saya merasa aroma cairan cinta saya sendirian di mulutnya tertutup cair. Aku agak kewalahan Hengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku, masalah napas sedikit bau, baik bau rokok atau jengkol. Setelah beberapa menit saya bisa beradaptasi yang baru, permainan lidah dilunasi sampai lidah kami saling terkait dan mengisap. Kami juga berpagutan cukup lama, dia juga menjilati wajahku yang halus Hengan jerawat tidak sampai wajahku basah oleh air liur.

“Gua ga Tar lagi, di sini saya punya lu semut” kataku.
Para Taryo segera bangkit dan berdiri di sampingku menyodorkan penisnya. Masih berbaring di kursi santai, saya memegangnya, dan kujilati kukocok sejenak sebelum saya dimasukkan ke dalam mulut.
Mulutku penuh Hengan penisnya, itu bukan 3/4nya sepenuhnya dimasukkan hanya menampung saja. Aku memainkan lidahku di kepala penisnya adalah helm-suka, kadang-kadang saya menjilat lubang kencing nya sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan mendesah keenakan sebuah desahan. Satu tangan memegang kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku gelagapan.

“Eemmpp .. emmphh .. nngg ..” Saya mendesah tertahan karena hampir kehabisan napas, tetapi tidak peduli. Penis kepala berulang kali terhadap tenggorokan dinding. Lalu aku merasa ada cairan memenuhi mulutku. Aku berusaha menelan, tapi karena lelehan cairan di mulut saya. Semburannya belum selesai, dia mengeluarkan penisnya, sehingga semburan berikut disekujur mendarat di wajahku, kacamata hitam saya juga semen basah disemprot.

Aku melepas kacamata saya, maka saya mengusap wajah saya Hengan tangan saya. Sisa-sisa sperma di kujilati jariku melekat sampai akhir. Ketika tiba-tiba pintu terbuka dan Mr Joko muncul dari sana, dia melongo melihat kami berdua sedang telanjang. Saya sendiri terkejut Hengan kehadirannya, aku takut dia membocorkan ini pada ortuku.


“Eehh .. maaf Neng, Ayah hanya ingin Bapak ngambil uang di dalam ruangan, tahu ini ga Neng gituan lebih” dia tergagap.
Karena aku harus bertahan, aku akan menawarkan diri putus asa dan berjalan ke arahnya.
“Ah .. Pak oke ga itu, tindak memperbaiki Mr yuk aja!” Godaku.
Lihat keluguan jakunnya naik turun tubuhku, meskipun agak gugup matanya terpaku pada payudara saya. Aku membelai batangnya dari luar membuatnya terangsang.
Akhirnya dia mulai berani memegang payudaraku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya.
“Neng Neng payudara besar terlalu baik .. Mr diginiin juga baik?” Berjabat tangan terus meremasi payudaranya.

Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka celana panjangnya, maka saya menurunkan celana kolornya juga. Ternyata ayam hitam menggantung, jari-jari saya mulai memegangnya. Saya merasa di tanganku bergetar dan mengeras. Perlahan-lahan saya mulai berjongkok di depannya, tanpa basa-basi saya menempatkan batang di tanganku ke mulutnya, dan kuemut kujilati-semut untuk pemiliknya mengerang keenakan
“Yah, Pak Joko sama majikan malu sendiri menulis,” seru Pak Joko Taryo yang memperhatikan sedikit gugup untuk menikmati seks oral bagi saya.

Taryo kemudian mendekati kami dan meraih tanganku untuk menjabat kemaluannya. Bergantian mulut dan tangan untuk melayani penis yang menegang. Tidak puas hanya untuk menikmati tangan, sesaat kemudian Taryo pindah ke belakangku, membuat tubuh saya beristirahat di lutut dan tangan. Aku mulai merasakan sebuah benda didorong ke dalam vagina. Seperti biasa, mulutku terbuka turun melingkupi masalah inci gemerisik oleh penis inci ke vaginaku. Aku disetubuhinya dari belakang, menusuk, kepala merayap ke ketiaknya ke mulutnya di atas payudaraku. Aku menggelinjang tak karuan waktu puting kananku digigit Hengan gemas, pada penis Pak Joko kocokanku lebih bersemangat.

Rupanya aku telah membuat Pak Joko ketagihan, dia selesai memperkosa mulut saya begitu bersemangat untuk memajukan pinggul seakan sialan dukungan. Kepala saya dekat Hengan dipeganginya Hengan kesempatan untuk menghirup udara segar aku tidak ada. Akhirnya saya hanya bisa pasrah saja disenggamai dari dua arah oleh mereka, tembakan satu sama lain menyebabkan penis ke tubuh saya semakin menembus. Perasaan ini benar-benar sulit untuk menjelaskan, saat penis Taryo menyentuh bagian terdalam dari rahimku dan ketika penis menyentuh tenggorokan Pak Joko, belum lagi mereka terkadang memainkan payudara atau meremasi pantatku. Saya merasa seperti layang-layang terbang dilakukan sampai akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh penis Pak Joko. Seiring Hengan bahwa genjotan Taryo merasa lebih kuat. Kami juga mencapai orgasme bersamaan, aku bisa merasakan air mani yang menyembur deras dalam diriku, dari persenggamaan selangkangan saya lelehan cair.

Setelah cukup lama untuk mencapai orgasme, tubuhku berkeringat, mereka tampaknya mengerti situasi saya dan menghentikan aktivitasnya.
“Neng, mungkin ga Mr masuk ke hal nya Pak Neng-begitu?” Kata Mr Joko lembut.
Aku hanya mengangguk, dan kemudian dia berkata lagi, “Tapi Neng istirahat menulis pertama, Neng kaya lelah pula.”
Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di daerah dangkal untuk menyegarkan diri. Mereka berdua juga turun ke kolam, Taryo duduk di sebelah kiriku dan kanan saya Pak Joko. Kami mengobrol sambil memulihkan kekuasaan, di mana tangan-tangan jahil atau mereka selalu hanya meremas dada, paha dan bagian sensitif lainnya. Yang satu mendorong yang lainnya mendarat di sisi lain, lama-lama jadi saya biarkan saja, setelah semua, saya benar-benar menikmatinya.

“Neng, Bapak masuk sekarang aja yah, sudah ga tahan daritadi porsi tidak Neng hal itu” kata Mr Ricardo mengambil posisi berlutut di depan saya.
Dia kemudian membuka pahaku setelah kuanggukan kepala merestuinya, dia mengarahkan, kontol panjang keras ke vagina saya, tapi dia tidak segera menusuknya di bibir tapi selangkangan menggesekannya jadi saya menggelitik dan meremas penis Taryo berkelejotan menjilati bagian leher bawah telinga .
“Aahh .. Pak cepet enter dong, sudah kebelet ya!” Desahku tak tertahankan.
Aku meringis saat ia mulai menekan masuk penisnya. Sekarang vagina saya telah diisi oleh benda hitam panjang dan objek mulai bergerak keluar untuk memberi sensasi kenikmatan ke seluruh tubuh.

“Wow .. Neng pus benar-benar lamban, jika gini sudah tahu dari dulu Bapak entotin” ceracaunya.
“Persetan Anda juga, sudah bercucu Piktor masih, saya kira Anda belajar” kataku dalam hati.
Setelah 15 menit dia mengayuh booting saya dalam posisi itu, ia melepas penisnya dan duduk membungkuk dan mengangkat saya ke penisnya. Hengan refleks saya akan memegang penis saya sambil menurunkan itu sampai jatuh ke dalam celana saya. Dia memegang pantatnya sepotong padat berisi itu, bersama-sama kita mulai gemetar tubuh kita. Desahan kami berbaur Hengan suara air kolam percikan, tubuh saya bergerak-gerak tak terkendali, saya menggelengkan kepala di sana-sini, dua payudara yang memantul tidak luput dari tangan dan mulut. Pak Joko memperhatikan penisnya keluar dari vagina seorang gadis 21 tahun, anak majikannya sendiri, sepertinya dia tidak bisa memahami bagaimana untungnya berkesempatan mencicipi tubuh seorang gadis muda yang pasti sudah tidak terasa.

Goyangan kami berhenti sejenak ketika Taryo tiba-tiba mendorong kembali sehingga pantat saya dan payudaranya semakin tertekan semakin menungging untuk menghadapi Pak Joko. Taryo membuka dan mengarahkan penisnya ke pantatku ada
“Aduuh .. Tar perlahan, sakit tahu .. aww!” Rintihku waktu dia mendorong ke penisnya.
Saya lebih rendah karena itu ramai sekali dijejali dua ayam besar. Kami bergoyang kembali, rasa sakit aku merasa perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat menjalari tubuh saya. Saya menangis tak terkendali ketika Taryo menyodok pantatku Hengan kasar, sehingga ia kuomeli sedikit lebih lembut. Alih-alih menHengar, Taryo menggenjotku bahkan lebih ganas. Pak Joko melumat bibirku dan lidah dalam mulut saya untuk bermain jadi saya tidak terlalu berisik.

Ini berlangsung sekitar 20 menit lama sampai saya merasa tubuh saya seperti meledak, saya bisa lakukan hanya berteriak dan memeluk Pak Joko erat panjang punggung dan menggaruk kuku. Untuk beberapa detik sampai tubuhku menegang dalam pelukannya lemas kembali Pak Joko. Tapi mereka masih peduli padaku memompaku tanpa ini sudah lemah. Erangan yang keluar dari mulutku terHengar lebih dan lebih berdaya. Tiba-tiba mereka merasa lebih erat memeluk untuk membuat sulit untuk bernapas, mereka juga serangan lebih kuat, putingku disedot keras oleh Pak Joko, dan Taryo rambutku. Lalu kurasakan hangat menyembur cairan di vagina dan anusku, air muncul sedikit cairan putih susu yang melayang-layang. Mereka berdua terkulai lemas antara tubuh saya masih terjebak Hengan penis.

Setelah sisa-sisa terakhir kesenangan mereda, saya akan mengundang mereka untuk datang. Menyeka tubuh saya basah kuyup, aku berjalan ke kamar mandi. Eh .. mereka diikuti dan bergabung Hengan mandi. Akhirnya kuiyakan saja deh supaya mereka senang. Aku hanya duduk di sana, mereka siram, gosok, dan tentu saja menyabuniku membelai dirinya. Alat kelamin dan payudara bagian yang paling panjang mereka sampai aku menyindir sabuni

“Mengapa .. mengapa ada lathered-neraka menulisnya, kamar mandi untuk membersihkan ga dong, dingin nih” disambut tawa kami.
Setelah itu, akulah yang mencuci giliran mereka, saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, saya akan kembali bekerja di kamar mandi.
Hari itu saya dikerjai terus-menerus oleh mereka sampai mereka tinggal dan tidur Hengan saya di tempat tidur, spring bed. Sejak itu jika ada partai seks di vila, mereka selalu diundang untuk istilah-istilah ini jangan biarkan kebocoran rahasia. Aku senang karena ada sarana untuk memuaskan keinginan, mereka dapat merasa senang karena tubuhku dan teman-teman kuliah saya yang masih muda dan cantik. Jadi ada variasi dalam kehidupan seks kami, tidak selalu bermain teman-teman orang yang sama di kampus.

“Ahh.. ahh.. Hen jangan.. diterusin Henn.. jangann.. Henn..!”
Hendra tidak menghiraukan ucapan Mbak Eka tetapi justru langsung Hendra meraba–raba dan sekali-kali memasukkan tangannya ke dalam liang kewanitaan Mbak Eka. Mbak Eka menjerit kesakitan karena liang senggamanya seperti dirobek–robek oleh tangan nakal Hendra.
“Aaawww.. awww.. iihh.. uuhh.. aauuw..!”
Seteleh itu keluarlah cairan yang hangat dari liang senggama Mbak Eka. Hendra langsung menjilati cairan tersebut dari liang kewanitaan yang sudah banjir milik Mbak Eka. Mbak Eka pun anehnya tidak kesakitan, tetapi justru kegelian.

“Hen.. Hen.. aduh.. geli.. Hen.. geli.. Hen..!”
Karena batang keperkasaan Hendra masih sangat tegang tetapi Hendra juga melihat Mbak Eka sudah benar–benar kelelahan. Akibatnya, Hendra langsung mengocok (mengonani) batang kejantanannya Hengan tangannya Hengan frekuensi yang sangat cepat, sehingga Hendra ingin mengeluarkan air maninya.
Tanpa memberi aba-aba, Hendra langsung menyodorkan kemaluabnnya tepat di mulut Mbak Eka. Tidak lama kemudian air mani menyempot ke mulut Mbak Eka dan langsung Hendra menyusut-nyusutkan batang kejantanannya ke mulut Mbak Eka yang masih tergeletak kelelahan di kasur.

Hendra langsung mengambil tangan Mbak Eka Hengan bantuan tangannya sendiri untuk memegang batang keperkasaannya yang sudah loyo. Hendra menyuruh Mbak Eka untuk memegang Hengan kepalan yang keras Hengan bantuan tangan Hendra dan langsung mengayunkan keluar ke dalam hingga Hendra merasa puas pada saat itu. Setelah kejadian tersebut, hubungan Hendra dan Mbak Eka menjadi renggang. Dan beberapa minggu sesudah itu, akhirnya Mbak Eka pindah kontarkan. Tidak lagi di rumah Hendra. Dan akhirnya Hendra sangat kehilangan Mbak Eka karena memang secara diam–diam Hendra pun mencintai Mbak Eka.